Menteri Teten Tak Percaya 100% dengan Ramalan Setengah UMKM Akan Bangkrut
Rabu, 08 Juli 2020 - 16:32 WIB
JAKARTA - Organization of Economics Cooperation and Development (OECD) memprediksi bahwa setengah dari usah mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akan gulung tikar setelah September. Para pelaku sektor UMKM pun terus berusaha menghadapi dampak serangan pandemi virus Corona yang belum berakhir.
Menyikapi itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut pihaknya khawatir atas prediksi terkait UMKM bakal banyak yang gulung tikar kalau tidak segera dibantu.
"Jadi pandemi ini menimbulkan dampak cukup dalam buat UMKM. Bahkan saya khawatir betul dengan prediksi OECD itu, hampir separuh UMKM akan gulung tikar setelah September," ujar dia pada telekonrensi, Rabu (8/7/2020).
Namun, lanjut Teten, dirinya tak bisa langsung percaya 100% dengan ramalan tersebut. Dia menilai prediksi itu bisa dijadikan antisipasi adanya skenario buruk dampak dari Covid-19 yang harus dihadapi UMKM. ( Baca juga:Gara-Gara Corona, 50% UMKM Berpotensi Gulung Tikar )
"Maka itu kami memantau perkembangan UMKM yang ada di Indonesia. Sehingga segala solusi yang ditawarkan bisa diimplementasikan. Saat ini para anggota koperasi, kebanyakan UMKM, memang 30% sampai 50% terganggu kegiatan usahanya," ungkap dia.
Dia menambahkan, kondisi ini terjadi karena UMKM terdampak dari sisi suplai dan demand. Maka itu pemerintah bakal turun tangan agar UMKM tidak gulung tikar dengan memaksimalkan dana yang digelontorkan di program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
"Kami prioritas fokus di implementasi PEN. Untuk UMKM sudah ada Rp124 triliun alokasi untuk restrukturisasi pembiayaan, subsidi bunga, penghapusan subsidi pajak, dan pembiayaan modal kerja baru yang lebih murah," tandas dia.
Menyikapi itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut pihaknya khawatir atas prediksi terkait UMKM bakal banyak yang gulung tikar kalau tidak segera dibantu.
"Jadi pandemi ini menimbulkan dampak cukup dalam buat UMKM. Bahkan saya khawatir betul dengan prediksi OECD itu, hampir separuh UMKM akan gulung tikar setelah September," ujar dia pada telekonrensi, Rabu (8/7/2020).
Namun, lanjut Teten, dirinya tak bisa langsung percaya 100% dengan ramalan tersebut. Dia menilai prediksi itu bisa dijadikan antisipasi adanya skenario buruk dampak dari Covid-19 yang harus dihadapi UMKM. ( Baca juga:Gara-Gara Corona, 50% UMKM Berpotensi Gulung Tikar )
"Maka itu kami memantau perkembangan UMKM yang ada di Indonesia. Sehingga segala solusi yang ditawarkan bisa diimplementasikan. Saat ini para anggota koperasi, kebanyakan UMKM, memang 30% sampai 50% terganggu kegiatan usahanya," ungkap dia.
Dia menambahkan, kondisi ini terjadi karena UMKM terdampak dari sisi suplai dan demand. Maka itu pemerintah bakal turun tangan agar UMKM tidak gulung tikar dengan memaksimalkan dana yang digelontorkan di program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
"Kami prioritas fokus di implementasi PEN. Untuk UMKM sudah ada Rp124 triliun alokasi untuk restrukturisasi pembiayaan, subsidi bunga, penghapusan subsidi pajak, dan pembiayaan modal kerja baru yang lebih murah," tandas dia.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda