Beras Dikabarkan Langka, Buwas: Stok Aman Sampai 6 Bulan
Jum'at, 18 November 2022 - 13:40 WIB
JAKARTA - Perum Bulog memastikan pasokan beras nasional yang dikuasai pemerintah jumlahnya memadai untuk enam bulan ke depan. Beras tersebut juga dapat digelontorkan kapan pun melalui mekanisme operasi pasar.
Direktur Utama Bulog Budi Waseso atau Buwas menyebut masyarakat tak perlu khawatir karena pihaknya menjamin kebutuhan beras dengan harga yang terjangkau meskipun harga beras di pasaran mengalami kenaikan.
“Masyarakat jangan khawatir, Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau, walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga," kata Buwas, Jumat (18/11/2022).
Pihaknya terus melakukan pemantauan secara berkala di tengah kondisi kenaikan harga beras di pasaran. Pemantauan juga berkaitan dengan munculnya isu adanya ancaman kelangkaan pangan. Meski begitu, dia menilai isu kelangkaan ini tidak berdasar.
Buwas mencatat kenaikan harga beras dikarenakan beberapa faktor baik eksternal maupun internal dalam negeri, seperti anomali cuaca, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), dan situasi dalam negeri yang memasuki musim tanam.
Operasi Pasar atau Program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) dilakukan Bulog sepanjang tahun. Instrumen tersebut diyakini efektif menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen.
“Sampai dengan pagi ini kami sudah menggelontorkan beras operasi pasar di seluruh Indonesia dengan jumlah total sebanyak hampir 1 juta ton dan selanjutnya setiap hari kami akan gelontorkan terus sampai dengan panen raya berikutnya,” bebernya.
Direktur Utama Bulog Budi Waseso atau Buwas menyebut masyarakat tak perlu khawatir karena pihaknya menjamin kebutuhan beras dengan harga yang terjangkau meskipun harga beras di pasaran mengalami kenaikan.
“Masyarakat jangan khawatir, Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau, walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga," kata Buwas, Jumat (18/11/2022).
Pihaknya terus melakukan pemantauan secara berkala di tengah kondisi kenaikan harga beras di pasaran. Pemantauan juga berkaitan dengan munculnya isu adanya ancaman kelangkaan pangan. Meski begitu, dia menilai isu kelangkaan ini tidak berdasar.
Baca Juga
Buwas mencatat kenaikan harga beras dikarenakan beberapa faktor baik eksternal maupun internal dalam negeri, seperti anomali cuaca, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), dan situasi dalam negeri yang memasuki musim tanam.
Operasi Pasar atau Program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) dilakukan Bulog sepanjang tahun. Instrumen tersebut diyakini efektif menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen.
“Sampai dengan pagi ini kami sudah menggelontorkan beras operasi pasar di seluruh Indonesia dengan jumlah total sebanyak hampir 1 juta ton dan selanjutnya setiap hari kami akan gelontorkan terus sampai dengan panen raya berikutnya,” bebernya.
Baca Juga
tulis komentar anda