Erick Thohir Sebut Transformasi BUMN Diakui Dunia Internasional
Minggu, 20 November 2022 - 19:34 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mencatat program transformasi perusahaan pelat merah diakui dunia. Hal ini ditandai oleh kucuran dana atau pinjaman berbasis kebijakan dari dua bank internasional.
Adapun kedua lembaga keuangan global itu adalah Bank Pembangunan Jerman atau Kreditanstalt Fur Wiederaufbau (KFW) dan Asian Development Bank (ADB).
KFW akan memberikan pinjaman kepada BUMN sebesar 300 juta euro atau setara USD295,8 juta (Rp4,6 triliun). Sementara ADB memberikan pinjaman senilai USD500 juta atau setara Rp7,8 triliun.
"Kami bersyukur kerja keras selama 3 tahun terakhir membuahkan hasil yang signifikan dan ini diakui secara internasional,” ungkap Erick Thohir dikutip Minggu (20/11/2022).
Pinjaman dari ADB dan KFW merupakan pinjaman program yang keseluruhan masuk ke kas negara atau APBN untuk pendanaan defisit negara. “Jadi tidak ada yang masuk ke Kementerian BUMN,” ujar Erick Thohir.
Dia mencatat, Kementerian BUMN memberikan kontribusi ke kas negara sekitar USD800 juta atau Rp 12,5 triliun di 2023. Selain dipercaya lembaga keuangan internasional, BUMN juga akan memberikan kontribusi dividen sebesar Rp 48 triliun di 2023.
ADB, lanjut Erick, juga melihat peran BUMN sebagai garda utama menanggulangi pandemi Covid-19. Selain itu, punya peran kunci dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dia pun memastikan keberlanjutan reformasi dan transformasi BUMN terus dilakukan.
Adapun kedua lembaga keuangan global itu adalah Bank Pembangunan Jerman atau Kreditanstalt Fur Wiederaufbau (KFW) dan Asian Development Bank (ADB).
KFW akan memberikan pinjaman kepada BUMN sebesar 300 juta euro atau setara USD295,8 juta (Rp4,6 triliun). Sementara ADB memberikan pinjaman senilai USD500 juta atau setara Rp7,8 triliun.
"Kami bersyukur kerja keras selama 3 tahun terakhir membuahkan hasil yang signifikan dan ini diakui secara internasional,” ungkap Erick Thohir dikutip Minggu (20/11/2022).
Pinjaman dari ADB dan KFW merupakan pinjaman program yang keseluruhan masuk ke kas negara atau APBN untuk pendanaan defisit negara. “Jadi tidak ada yang masuk ke Kementerian BUMN,” ujar Erick Thohir.
Baca Juga
Dia mencatat, Kementerian BUMN memberikan kontribusi ke kas negara sekitar USD800 juta atau Rp 12,5 triliun di 2023. Selain dipercaya lembaga keuangan internasional, BUMN juga akan memberikan kontribusi dividen sebesar Rp 48 triliun di 2023.
ADB, lanjut Erick, juga melihat peran BUMN sebagai garda utama menanggulangi pandemi Covid-19. Selain itu, punya peran kunci dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dia pun memastikan keberlanjutan reformasi dan transformasi BUMN terus dilakukan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda