Selain Hoaks, Misplacement Jadi Masalah Baru Platform Digital
Selasa, 22 November 2022 - 21:22 WIB
JAKARTA - Platform digital memiliki banyak manfaat namun juga menimbulkan bergam masalah sehingga perlu dicarikan solusi. Selain hoaks kini ada masalah baru yang muncul, yakni misplacement.
"Misplacement itu kira-kira begini, iklan misplacement atau iklan salah tempat. Pernah dengar iklan deodorant nongol di orang bunuh orang. Jadi ada video orang bunuh orang, iklannya deodorant. Nah, si deodorant marah, kok bisa brand saya yang saya banggakan nongol di konten orang bunuh orang," ujar Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wenseslaus Manggut dalam gelaran Indonesia Digital Conference (IDF) 2022, Selasa (22/11/2022).
Dia mengatakan untuk menyelesaikan masalah tersebut perlu membentuk lembaga pemantau. Lembaga tersebut untuk memantau hoaks, mispalcement dan misinformasi hingga permasalahan yang lain. "Seperti ICW, tetapi memantau hoaks, misinformasi dan misplacement," ujarnya.
Menurutnya, jika hal tersebut tidak segera dilakukan maka bukan tidak mungkin konten misplacement akan menjelma menjadi produk yang laku di jual. "Makin banyak saya produksi, ada iklan yang masuk, dia menjelma menjadi barang yang laku dijual. Saya rasa itu bisa kita pikirkan secara serius," jelasnya.
Lihat Juga: Pencari Kerja Tak Perlu Lagi Bingung Bikin CV dan Cover Letter Profesional, Ini Solusinya
"Misplacement itu kira-kira begini, iklan misplacement atau iklan salah tempat. Pernah dengar iklan deodorant nongol di orang bunuh orang. Jadi ada video orang bunuh orang, iklannya deodorant. Nah, si deodorant marah, kok bisa brand saya yang saya banggakan nongol di konten orang bunuh orang," ujar Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wenseslaus Manggut dalam gelaran Indonesia Digital Conference (IDF) 2022, Selasa (22/11/2022).
Dia mengatakan untuk menyelesaikan masalah tersebut perlu membentuk lembaga pemantau. Lembaga tersebut untuk memantau hoaks, mispalcement dan misinformasi hingga permasalahan yang lain. "Seperti ICW, tetapi memantau hoaks, misinformasi dan misplacement," ujarnya.
Menurutnya, jika hal tersebut tidak segera dilakukan maka bukan tidak mungkin konten misplacement akan menjelma menjadi produk yang laku di jual. "Makin banyak saya produksi, ada iklan yang masuk, dia menjelma menjadi barang yang laku dijual. Saya rasa itu bisa kita pikirkan secara serius," jelasnya.
Lihat Juga: Pencari Kerja Tak Perlu Lagi Bingung Bikin CV dan Cover Letter Profesional, Ini Solusinya
(nng)
tulis komentar anda