Indonesia Re Bangun Platform Digital Terintegrasi Bernama RIU Connect

Sabtu, 08 Juni 2024 - 14:28 WIB
loading...
Indonesia Re Bangun Platform Digital Terintegrasi Bernama RIU Connect
Direktur Teknik Operasi Indonesia Re, Delil Khairat mengatakan, Indonesia Re ingin memfokuskan transformasi di tiga area; kualitas portofolio, proses bisnis dan data. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Indonesia Re membangun platform digital terintegrasi yang dinamakan RIU Connect bagi seluruh perusahaan asuransi yang menjadi mitra kerjanya. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi transaksi bisnis and pertukaran data antara cedants dan Indonesia Re melalui otomasi dan digitalisasi proses bisnis.



Implementasi Host-to-host (H2H) mengatasi painful point dalam penyelesaian administrasi bisnis yang terjadi selama ini mengingat interaksi, komunikasi dan pertukaran data dilakukan melalui email atau surat-menyurat serta melibatkan banyak proses manual.

Pada hari Selasa, 4 Juni 2024, Indonesia Re menggelar sosialisasi aplikasi host-to-host RIU Connect bersama 70 perusahaan asuransi umum. Sosialisasi acara ini juga diisi dengan workshop & uji coba modul treaty dan fakultatif dari RIU Connect.



Pengembangan RIU Connect dimulai sejak 2021. Pada 2023, 9 perusahaan asuransi umum telah bergabung dalam pilot project dan berkolaborasi dengan Indonesia dalam pengembangan dan penguatan RIU Connect.

Rangkaian peluncuran RIU Connect dimulai pada Juni 2024 dengan merilis versi Beta I dengan peningkatan pada User Interface (UI/UX) dan modul untuk reasuransi umum. Selanjutnya fitur pembayaran In-apps akan diluncurkan pada September 2024 dan pada Desember 2024 keseluruhan aplikasi yang telah saling terkoneksi dan siap digunakan.

Direktur Teknik Operasi Indonesia Re, Delil Khairat mengatakan, Indonesia Re ingin memfokuskan transformasi di tiga area; kualitas portofolio, proses bisnis dan data. “Teknologi Digital merupakan enabler transformasi di ketiga area tersebut,” kata Delil Khairat.

Dengan digitalisasi lewat RIU Connect, Delil mengharapkan, transaksi dan administrasi reasuransi bisa dilakukan secara real time dan efisien melalui berbagai perangkat.

“Efektifitas dan efisiensi proses bisnis dalam industri kita ini perlu ditingkatkan. Apabila administrasinya rapih, berjalan secara digital, dan interconnected, serta data yang tersimpan dalam sistem sudah standardized dan well-structured, maka pengelolaan risiko akan semakin baik, akurat dan efisien,” kata Delil.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1000 seconds (0.1#10.140)