Ekosistem Logistik di Pelabuhan Kunci Genjot Ekspor
Rabu, 23 November 2022 - 18:22 WIB
DUMAI - Pembenahan ekosistem logistik nasional di pelabuhan membawa dampak yang baik bagi perekonomian. Selain mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional, ekosistem logistik yang baik di pelabuhan memberi kemudahan bagi dunia usaha . Salah satunya, kemudahan ekspor.
Staf Ahli Bidang Manajemen Konektivitas, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Sahat Pangabean menyatakan, itu saat menyaksikan pelepasan ekspor produksi pertanian asal Provinsi Riau di Pelabuhan Dumai, Provinsi Riau, Senin (21/11/2022). Ekspor senilai Rp3,7 triliun itu dikirim ke 35 negara.
"Angka ekspor dapat terus menanjak naik jika ekosistem di pelabuhan baik. Untuk itu instansi CIQP (Custom, Immigration, Quarantine and Port) di pelabuhan harus kompak," kata Sahat memberi penekanan.
Menurut Sahat, melalui Instruksi Presiden No. 05 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional, pemerintah terus melakukan perbaikan sarana prasarana, membangun sistem dan digitalisasi di pelabuhan. Pada tahap awal, langkah ini diterapkan di 14 pelabuhan terpilih.
"Saya berharap Pelabuhan Dumai bisa jadi role mode pelabuhan di Indonesia yang telah berubah menjadi lebih baik," kata Sahat.
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Kementerian Pertanian, Bambang menjelaskan, ekspor yang dilepas kali ini merupakan hasil kerja sama berbagai pihak. Para pihak dari hulu hingga hilir itu berkolaborasi.
Ia menggarisbawahi salah satu kunci penting, "Kunci keberhasilan ekspor adalah komitmen pimpinan daerah. Selamat kepada Wali Kota Dumai dan masyarakat agribisnis Dumai yang berhasil mengakselerasi ekspor."
Capaian ini, jelas Bambang, sejalan dengan tugas strategis yang diberikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kepada Barantan dalam mengakselerasi peningkatan ekspor, yakni Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor atau Gratieks.
Wali Kota Dumai, Paisal memberikan apresiasi yang tinggi atas pengawalan pembangunan pertanian oleh berbagai pihak di wilayahnya. Ia mengklaim, Dumai merupakan lokasi yang strategis bagi tempat investasi.
Kepala Karantina Pertanian Riau, Almen Simarmata, menjelaskan ekspor asal Bumi Lancang Kuning yang terus meningkat signifikan dari tahun ke tahun. Pada 2021 ekspor mencapai Rp39,42 triliun atau meningkat 15,4% dibandingkan tahun 2020 yang senilai Rp34,14 triliun.
Staf Ahli Bidang Manajemen Konektivitas, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Sahat Pangabean menyatakan, itu saat menyaksikan pelepasan ekspor produksi pertanian asal Provinsi Riau di Pelabuhan Dumai, Provinsi Riau, Senin (21/11/2022). Ekspor senilai Rp3,7 triliun itu dikirim ke 35 negara.
"Angka ekspor dapat terus menanjak naik jika ekosistem di pelabuhan baik. Untuk itu instansi CIQP (Custom, Immigration, Quarantine and Port) di pelabuhan harus kompak," kata Sahat memberi penekanan.
Menurut Sahat, melalui Instruksi Presiden No. 05 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional, pemerintah terus melakukan perbaikan sarana prasarana, membangun sistem dan digitalisasi di pelabuhan. Pada tahap awal, langkah ini diterapkan di 14 pelabuhan terpilih.
"Saya berharap Pelabuhan Dumai bisa jadi role mode pelabuhan di Indonesia yang telah berubah menjadi lebih baik," kata Sahat.
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Kementerian Pertanian, Bambang menjelaskan, ekspor yang dilepas kali ini merupakan hasil kerja sama berbagai pihak. Para pihak dari hulu hingga hilir itu berkolaborasi.
Ia menggarisbawahi salah satu kunci penting, "Kunci keberhasilan ekspor adalah komitmen pimpinan daerah. Selamat kepada Wali Kota Dumai dan masyarakat agribisnis Dumai yang berhasil mengakselerasi ekspor."
Capaian ini, jelas Bambang, sejalan dengan tugas strategis yang diberikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kepada Barantan dalam mengakselerasi peningkatan ekspor, yakni Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor atau Gratieks.
Wali Kota Dumai, Paisal memberikan apresiasi yang tinggi atas pengawalan pembangunan pertanian oleh berbagai pihak di wilayahnya. Ia mengklaim, Dumai merupakan lokasi yang strategis bagi tempat investasi.
Kepala Karantina Pertanian Riau, Almen Simarmata, menjelaskan ekspor asal Bumi Lancang Kuning yang terus meningkat signifikan dari tahun ke tahun. Pada 2021 ekspor mencapai Rp39,42 triliun atau meningkat 15,4% dibandingkan tahun 2020 yang senilai Rp34,14 triliun.
(akr)
tulis komentar anda