Pelaku Bisnis Properti Butuh Sinergi untuk Hadapi Tantangan Tahun Depan

Kamis, 24 November 2022 - 18:30 WIB
“Kita harus melawan semangat hidup para milenial saat ini, kita harus ubah pola pikir mereka bahwa hidup bukan tentang hari ini saja,” ujarnya.

Sementara Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar mengungkapkan bahwa kondisi terberat yang dialami perekonomian Indonesia adalah saat krisis moneter dan krisis ekonomi dan krisis ekonomi di tahun 1998-1999.

Namun properi meski dilanda krisis, saat itu tumbuh realisasi property BTN secara unit mencatatkan angka paling tinggi dan bertahan hingga tahun 2017. Hal yang sama terjadi di tahun 2008 dan saat pandemi Covid-19 melanda, dan realisasi KPR di BTN saat itu juga tumbuh dengan baik.

“BTN sangat yakin bahwa perumahan itu tidak hanya dibutuhkan untuk kebutuhan pokok masyarakat Indonesia, tetapi juga untuk investasi. Insya Allah di awal tahun 2023, inflasi Indonesia itu menuju ke 3%. Pertumbuhan ekonomi kita juga stabil, saat ini 5,72% dan diprediksi di Desember 2022 sekitar 5,3%, dan di 2023 nanti relatively sekitar 5%,” ujarnya.



Terkait suku bunga acuan Bank Indonesia yang mengalami peningkatan yang cukup signifikan, Hirwandi mengatakan, bahwa kebijakan itu lebih kepada bagaimana sektor ekonomi bisa mencapai titik ekuilibrium saja. Jika sudah sampai titik ekuilibrium, dirinya yakin suku bunga BI akan stabil di 2023 awal.
(uka)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More