Pelaku Bisnis Properti Butuh Sinergi untuk Hadapi Tantangan Tahun Depan
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara Tbk ( BTN ) menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) terkait Sinergi Bisnis Pada Bidang Pemasaran dan Produk Perbankan dalam acara AREBI Summit 2022.
Wakil Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, kerja sama ini dilakukan untuk membangun sinergi antara stakeholder bisnis properti menghadapi tantangan yang lebih besar di tahun 2023 mendatang. Menurutnya, kondisi ekonomi yang masih belum sepenuhnya pulih dari pandemic harus kembali terguncang karena geopolitik global dan tekanan inflasi.
Kondisi itu membuat bank sentral kembali menaikkan suku bunga acuan 50 bps pada 17 November 2022 lalu. Nixon menyebut, meski dihantui resesi dunia, sektor properti masih menarik di tahun 2023 karena tren properti akan tumbuh positif di tengah gejolak ekonomi.
“Oleh karena itu, menanggapi situasi saat ini sinergi antar element dan stakeholder bisnis property harus semakin solid menghadapi tahun 2023,” ujar Nixon, Kamis, 24 November 2022.
Nixon mengungkapkan, selaras dengan tema yang diangkat AREBI Summit 2022 : Go Digital or Go Home, memanfaatkan teknologi digital, saat ini tehnologi digital sudah menjadi keharusan yang mutlak di terapkan di bisnis property.
Bank BTN pun terus berinovasi dengan gebrakan program-program KPR/KPA menarik baik bagi konsumen, mitra property agent dan developer dengan semakin mengembangkan channel digital dalam proses pengajuan KPR/KPA di Bank BTN melalui kanal portal www.BTNProperti.co.id.
Channel BTNProperti yang telah tersedia baik dalam tampilan web serta aplikasi mobile menjadi jawaban dari solusi digital pengajuan KPR/KPA di Bank BTN dengan keunggulan seperti, bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, bebas biaya admin dan provisi. Selain itu, fitur 4D Tour service memudahkan calon buyer untuk melakukan tour atau pemilihan unit developer rekanan secara 4 dimensi.
Dalam kesempatan tersebut, Nixon juga menyinggung tantangan yang menjadi pekerjaan rumah para stakeholder property ke depan yakni melawan pemikiran kaum milenial yang kurang peduli akan berinvestasi terutama di sektor properti.Nixson menyebut, mind-set milenial saat ini lebih mementingkan hidup untuk saat ini saja yang membuat mereka cenderung lebih mengutamakan pemenuhan gaya hidup seperti traveling.
“Kita harus melawan semangat hidup para milenial saat ini, kita harus ubah pola pikir mereka bahwa hidup bukan tentang hari ini saja,” ujarnya.
Sementara Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar mengungkapkan bahwa kondisi terberat yang dialami perekonomian Indonesia adalah saat krisis moneter dan krisis ekonomi dan krisis ekonomi di tahun 1998-1999.
Namun properi meski dilanda krisis, saat itu tumbuh realisasi property BTN secara unit mencatatkan angka paling tinggi dan bertahan hingga tahun 2017. Hal yang sama terjadi di tahun 2008 dan saat pandemi Covid-19 melanda, dan realisasi KPR di BTN saat itu juga tumbuh dengan baik.
“BTN sangat yakin bahwa perumahan itu tidak hanya dibutuhkan untuk kebutuhan pokok masyarakat Indonesia, tetapi juga untuk investasi. Insya Allah di awal tahun 2023, inflasi Indonesia itu menuju ke 3%. Pertumbuhan ekonomi kita juga stabil, saat ini 5,72% dan diprediksi di Desember 2022 sekitar 5,3%, dan di 2023 nanti relatively sekitar 5%,” ujarnya.
Terkait suku bunga acuan Bank Indonesia yang mengalami peningkatan yang cukup signifikan, Hirwandi mengatakan, bahwa kebijakan itu lebih kepada bagaimana sektor ekonomi bisa mencapai titik ekuilibrium saja. Jika sudah sampai titik ekuilibrium, dirinya yakin suku bunga BI akan stabil di 2023 awal.
Wakil Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, kerja sama ini dilakukan untuk membangun sinergi antara stakeholder bisnis properti menghadapi tantangan yang lebih besar di tahun 2023 mendatang. Menurutnya, kondisi ekonomi yang masih belum sepenuhnya pulih dari pandemic harus kembali terguncang karena geopolitik global dan tekanan inflasi.
Kondisi itu membuat bank sentral kembali menaikkan suku bunga acuan 50 bps pada 17 November 2022 lalu. Nixon menyebut, meski dihantui resesi dunia, sektor properti masih menarik di tahun 2023 karena tren properti akan tumbuh positif di tengah gejolak ekonomi.
“Oleh karena itu, menanggapi situasi saat ini sinergi antar element dan stakeholder bisnis property harus semakin solid menghadapi tahun 2023,” ujar Nixon, Kamis, 24 November 2022.
Nixon mengungkapkan, selaras dengan tema yang diangkat AREBI Summit 2022 : Go Digital or Go Home, memanfaatkan teknologi digital, saat ini tehnologi digital sudah menjadi keharusan yang mutlak di terapkan di bisnis property.
Bank BTN pun terus berinovasi dengan gebrakan program-program KPR/KPA menarik baik bagi konsumen, mitra property agent dan developer dengan semakin mengembangkan channel digital dalam proses pengajuan KPR/KPA di Bank BTN melalui kanal portal www.BTNProperti.co.id.
Channel BTNProperti yang telah tersedia baik dalam tampilan web serta aplikasi mobile menjadi jawaban dari solusi digital pengajuan KPR/KPA di Bank BTN dengan keunggulan seperti, bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, bebas biaya admin dan provisi. Selain itu, fitur 4D Tour service memudahkan calon buyer untuk melakukan tour atau pemilihan unit developer rekanan secara 4 dimensi.
Dalam kesempatan tersebut, Nixon juga menyinggung tantangan yang menjadi pekerjaan rumah para stakeholder property ke depan yakni melawan pemikiran kaum milenial yang kurang peduli akan berinvestasi terutama di sektor properti.Nixson menyebut, mind-set milenial saat ini lebih mementingkan hidup untuk saat ini saja yang membuat mereka cenderung lebih mengutamakan pemenuhan gaya hidup seperti traveling.
“Kita harus melawan semangat hidup para milenial saat ini, kita harus ubah pola pikir mereka bahwa hidup bukan tentang hari ini saja,” ujarnya.
Sementara Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar mengungkapkan bahwa kondisi terberat yang dialami perekonomian Indonesia adalah saat krisis moneter dan krisis ekonomi dan krisis ekonomi di tahun 1998-1999.
Namun properi meski dilanda krisis, saat itu tumbuh realisasi property BTN secara unit mencatatkan angka paling tinggi dan bertahan hingga tahun 2017. Hal yang sama terjadi di tahun 2008 dan saat pandemi Covid-19 melanda, dan realisasi KPR di BTN saat itu juga tumbuh dengan baik.
“BTN sangat yakin bahwa perumahan itu tidak hanya dibutuhkan untuk kebutuhan pokok masyarakat Indonesia, tetapi juga untuk investasi. Insya Allah di awal tahun 2023, inflasi Indonesia itu menuju ke 3%. Pertumbuhan ekonomi kita juga stabil, saat ini 5,72% dan diprediksi di Desember 2022 sekitar 5,3%, dan di 2023 nanti relatively sekitar 5%,” ujarnya.
Terkait suku bunga acuan Bank Indonesia yang mengalami peningkatan yang cukup signifikan, Hirwandi mengatakan, bahwa kebijakan itu lebih kepada bagaimana sektor ekonomi bisa mencapai titik ekuilibrium saja. Jika sudah sampai titik ekuilibrium, dirinya yakin suku bunga BI akan stabil di 2023 awal.
(uka)