Catat Ekspor Rp112 Triliun, Kinerja Industri Kertas Belum Getas
Jum'at, 25 November 2022 - 15:38 WIB
JAKARTA - Kementerian Perindustrian ( Kemenperin ) terus mengembangkan industri pulp dan kertas agar lebih produktif dan inovatif sehingga bisa berdaya saing di kancah domestik maupun global. Pasalnya, dengan ketersediaan bahan baku, industri pulp dan kertas memiliki potensi besar untuk berkontribusi bagi perekonomian nasional.
“Saat ini, kapasitas terpasang industri pulp nasional sebesar 12,13 juta ton per tahun. Menempatkan Indonesia di peringkat kedelapan dunia. Sedangkan, industri kertas dengan kapasitas terpasang sebesar 18,26 juta ton per tahun memosisikan Indonesia di peringkat keenam dunia,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika di Jakarta, Jumat (25/11/2022).
Putu mengemukakan, saat ini terdapat 111 perusahaan industri pulp dan kertas di dalam negeri. Sektor ini menyerap tenaga kerja langsung lebih dari 161 ribu orang dan tenaga kerja tidak langsung sebanyak 1,2 juta orang.
“Selama 2021, kinerja ekspor industri pulp dan kertas mencatatkan nilai USD7,5 miliar (Rp112,5 triliun/kurs Rp15.000) atau berkontribusi 6,22% terhadap ekspor nonmigas, yang juga setara menyumbang 3,84% terhadap PDB industri pengolahan nonmigas,” ungkapnya.
Putu menyebutkan, bisnis di industri pulp dan kertas saat ini masih prospektif karena permintaannya masih cukup tinggi. Namun demikian, sektor ini perlu meningkatkan diversifikasi produknya yang punya nilai tambah tinggi, misalnya mengolah dissolving pulp menjadi viscose rayon sebagai bahan baku industri tekstil dan produk tekstil.
“Industri kertas merupakan sektor yang sangat potensial karena hampir semua jenis kertas sudah dapat diproduksi di dalam negeri, termasuk kertas uang dan kertas berharga yang memiliki spesifikasi khusus dalam memenuhi aspek security,” paparnya.
“Saat ini, kapasitas terpasang industri pulp nasional sebesar 12,13 juta ton per tahun. Menempatkan Indonesia di peringkat kedelapan dunia. Sedangkan, industri kertas dengan kapasitas terpasang sebesar 18,26 juta ton per tahun memosisikan Indonesia di peringkat keenam dunia,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika di Jakarta, Jumat (25/11/2022).
Putu mengemukakan, saat ini terdapat 111 perusahaan industri pulp dan kertas di dalam negeri. Sektor ini menyerap tenaga kerja langsung lebih dari 161 ribu orang dan tenaga kerja tidak langsung sebanyak 1,2 juta orang.
“Selama 2021, kinerja ekspor industri pulp dan kertas mencatatkan nilai USD7,5 miliar (Rp112,5 triliun/kurs Rp15.000) atau berkontribusi 6,22% terhadap ekspor nonmigas, yang juga setara menyumbang 3,84% terhadap PDB industri pengolahan nonmigas,” ungkapnya.
Putu menyebutkan, bisnis di industri pulp dan kertas saat ini masih prospektif karena permintaannya masih cukup tinggi. Namun demikian, sektor ini perlu meningkatkan diversifikasi produknya yang punya nilai tambah tinggi, misalnya mengolah dissolving pulp menjadi viscose rayon sebagai bahan baku industri tekstil dan produk tekstil.
“Industri kertas merupakan sektor yang sangat potensial karena hampir semua jenis kertas sudah dapat diproduksi di dalam negeri, termasuk kertas uang dan kertas berharga yang memiliki spesifikasi khusus dalam memenuhi aspek security,” paparnya.
(uka)
tulis komentar anda