Tahun Depan Harga Naik! Masyarakat Bawah Bakal Kian Berat Beli Rumah Subsidi

JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia ( REI ) Moeroed mengatakan, saat ini pihaknya sudah mendapatkan lampu hijau dari Kementerian Keuangan untuk menetapkan kenaikan harga rumah subsidi untuk tahun 2023. Penetapan kenaikan harga itu tinggal menunggu peraturan saja.



"Terkait Kementerian Keuangan, nanti akan diterbitkan peraturan turunan PMK (peraturan menteri keuangan) yang sudah ada penyesuaian juga, adanya kenaikan untuk rumah subsidi tahun depan," ujar Moeroed dalam Market Review IDXChannel, Selasa (20/12/2022).



Moeroed menjelaskan, selama kurun waktu tiga tahun ke belakang memang harga rumah subsidi tidak kunjung mengalami kenaikan. Padahal harga material dan ongkos upah terus naik seiring dengan kondisi perekonomian.

"Adanya kesepakatan juga, adanya kenaikan di 7%, karena memang sudah cukup lama tiga tahun tidak ada kenaikan. Sementara material dan upah pekerja sudah cukup banyak naiknya, kalau material itu bukan naik tapi berubah harga," lanjutnya.

Moeroed memahami benar dampak kenaikan harga tersebut. Pasalnya, kenaikan harga dikhawatirkan bakal menimbulkan koreksi lagi terhadap permintaan perumahan untuk masyarakat.

"Kita tentu sangat berharap juga ada strategi yang dilakukan pemerintah sehingga daya beli masyarakat berpenghasilan rendah bisa menjangkaunya. Sehinggia dari sisi pengembang bisa tetap membangun (jika harga disesuaikan)," kata Moeroed.

Moeroed menjelaskan memang rumah subsidi berbeda dengan rumah komersial, karena pemerintah sendiri yang mengatur besaran harga rumah, baik untuk rumah tapak maupun satuan rumah susun.



Regulasi terakhir untuk menetapkan harga rumah subsidi berdasar pada Keputusan Menteri Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No 995/KPTS/M/2021.