Wall Street Dibuka Koreksi Terbebani Dovish Bank Sentral Jepang
Selasa, 20 Desember 2022 - 23:56 WIB
JAKARTA - Indeks utama Wall Street dibuka terkoreksi Selasa (20/12/2022) setelah Bank of Japan (BoJ) mengejutkan investor global terkait perubahan kebijakan yang akan memungkinkan suku bunga jangka panjang naik lebih banyak. Di tengah sikap agresif bank-bank sentral dunia, BoJ justru mempertahankan sikap dovish mereka, yang dipandang dapat menimbulkan efek pengetatan dalam jangka panjang.
Dow Jones Industrial Average turun 0,01% di 32.753,76. S&P 500 (SPX) dibuka merosot 0,26%, di 3.807,62, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) anjlok 0,52% di 10.490,89. Komponen saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah indeks S&P 500 antara lain Tesla, Amazon.com, dan Apple.
Tiga top gainers ditempati oleh Newmont Goldcorp menguat 1,73%, Freeport-McMoran menanjak 1,39%, dan Western Digital tumbuh 1,20%, sedangkan top losers diduduki oleh General Mills turun 4,24%, Gilead merosot 2,51%, dan CarMax tertekan 2,07%.
Analis melihat langkah dovish Bank Sentral Jepang itu dapat memberi efek bagi kenaikan suku bunga dalam jangka panjang. "Menaikkan suku bunga acuan adalah sesuatu yang belum mereka (Jepang) lakukan, jadi sepertinya dunia berada di halaman yang sama dan akan mengalami kenaikan suku bunga lagi," kata Kim Forrest, kepala investasi di Bokeh Capital Mitra di Pittsburgh, dilansir Reuters, Selasa (20/12/2022).
Di tengah pesimisme tersebut, pelaku pasar modal AS tampaknya mulai beranjak dari sentimen nada hawkish Federal Reserve, menyusul sejumlah kinerja keuangan perusahaan tercatat yang positif.
Saat ini, indikator Fedwatch melihat ada peluang sebesar 61% bagi The Fed untuk mengerek suku bunga 25 basis poin pada pertemuan di bulan Februari. Jika itu terjadi, maka angka Fed rate akan menjadi 4,50%-4,75%.
Dow Jones Industrial Average turun 0,01% di 32.753,76. S&P 500 (SPX) dibuka merosot 0,26%, di 3.807,62, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) anjlok 0,52% di 10.490,89. Komponen saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah indeks S&P 500 antara lain Tesla, Amazon.com, dan Apple.
Tiga top gainers ditempati oleh Newmont Goldcorp menguat 1,73%, Freeport-McMoran menanjak 1,39%, dan Western Digital tumbuh 1,20%, sedangkan top losers diduduki oleh General Mills turun 4,24%, Gilead merosot 2,51%, dan CarMax tertekan 2,07%.
Analis melihat langkah dovish Bank Sentral Jepang itu dapat memberi efek bagi kenaikan suku bunga dalam jangka panjang. "Menaikkan suku bunga acuan adalah sesuatu yang belum mereka (Jepang) lakukan, jadi sepertinya dunia berada di halaman yang sama dan akan mengalami kenaikan suku bunga lagi," kata Kim Forrest, kepala investasi di Bokeh Capital Mitra di Pittsburgh, dilansir Reuters, Selasa (20/12/2022).
Di tengah pesimisme tersebut, pelaku pasar modal AS tampaknya mulai beranjak dari sentimen nada hawkish Federal Reserve, menyusul sejumlah kinerja keuangan perusahaan tercatat yang positif.
Saat ini, indikator Fedwatch melihat ada peluang sebesar 61% bagi The Fed untuk mengerek suku bunga 25 basis poin pada pertemuan di bulan Februari. Jika itu terjadi, maka angka Fed rate akan menjadi 4,50%-4,75%.
(nng)
tulis komentar anda