Teten Masduki: Pelaku UMKM yang Masuk Marketplace Baru 13%
Sabtu, 11 Juli 2020 - 23:04 WIB
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menguasai marketplace saat ini mencapai 8 juta atau sekitar 13% dari total UMKM di dalam negeri. Rencananya tahun ini pelaku UMKM masuk market market place baru mencapai 10 juta pelaku usaha.
"Kita adiminta meningkatkan agar menjadi 10 juta yang masuk market place baru dan kitaharap bisa melampaui. Sebab itu saat in kita sedang siapkan infrastruktur dan pelatihan agar banyak yang menguasai market digital. Keuntungan digitalisasi bukan sekadar akses pasar yang lebih besar, tapi juga akses ke pembiayaan akan lebih mudah ke depannya," ujar dia di Jakarta, Sabtu (11/7/2020).
Dia berharap pelatihan secara masif menjadi pemantik bagi pelaku usaha untuk bisa lebih meningkatkan inovasi branding produknya melalui media digital. Pasalnya, saat ini UMKM yang bisa bertahan dari krisis rata-rata adalah yang melakukan penyesuaian produk dengan permintaan pasar dan bertransformasi ke digital.
Dia memahami bahwa di masa pandemi saat ini, untuk bisa meningkatkan pasar produk UMKM cukup sulit. Namun dengan melakukan kolaborasi diyakini akan mampu membawa perubahan yang lebih baik bagi perekonomian serta diharapkan mampu menekan kemiskinan.
"Saat ini ada 18 Kementerian dan 40 lembaga yang menangani UMKM. Kita sedang susun sistem one gate policy nantinya akan menjadi acuan bagi pemerintah pusat dan daerah untuk menentukan arah pembangunan ekonomi," kata dia.
Dia menjelaskan upaya tersebut untuk membendung agar tidak terjadi gelombang kemiskinan dan juga pengangguran yang kian melebar dari mandeknya bisnis UMKM. Sebab itu perlu upaya reaktivasi kegiatan ekonomi, sosial dan budaya dengan tetap menerapkan standar protokoler kesehatan.
Berdasarkan data Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) setelah September 2020 diperkirakan separuh dari pelaku UMKM di Indonesia akan gulung tikar akibat pandemi tersebut. Sementara jumlah UMKM pada tahun 2019 mencapai 64,1 juta unit usaha, atau 99,8% dari jumlah dunia usaha yang ada di Indonesia.
Lihat Juga: Lewat Program UMKM BISA Ekspor, Kemendag Dorong Ekspansi Pasar Global bagi UMKM Indonesia
"Kita adiminta meningkatkan agar menjadi 10 juta yang masuk market place baru dan kitaharap bisa melampaui. Sebab itu saat in kita sedang siapkan infrastruktur dan pelatihan agar banyak yang menguasai market digital. Keuntungan digitalisasi bukan sekadar akses pasar yang lebih besar, tapi juga akses ke pembiayaan akan lebih mudah ke depannya," ujar dia di Jakarta, Sabtu (11/7/2020).
Dia berharap pelatihan secara masif menjadi pemantik bagi pelaku usaha untuk bisa lebih meningkatkan inovasi branding produknya melalui media digital. Pasalnya, saat ini UMKM yang bisa bertahan dari krisis rata-rata adalah yang melakukan penyesuaian produk dengan permintaan pasar dan bertransformasi ke digital.
Dia memahami bahwa di masa pandemi saat ini, untuk bisa meningkatkan pasar produk UMKM cukup sulit. Namun dengan melakukan kolaborasi diyakini akan mampu membawa perubahan yang lebih baik bagi perekonomian serta diharapkan mampu menekan kemiskinan.
"Saat ini ada 18 Kementerian dan 40 lembaga yang menangani UMKM. Kita sedang susun sistem one gate policy nantinya akan menjadi acuan bagi pemerintah pusat dan daerah untuk menentukan arah pembangunan ekonomi," kata dia.
Dia menjelaskan upaya tersebut untuk membendung agar tidak terjadi gelombang kemiskinan dan juga pengangguran yang kian melebar dari mandeknya bisnis UMKM. Sebab itu perlu upaya reaktivasi kegiatan ekonomi, sosial dan budaya dengan tetap menerapkan standar protokoler kesehatan.
Berdasarkan data Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) setelah September 2020 diperkirakan separuh dari pelaku UMKM di Indonesia akan gulung tikar akibat pandemi tersebut. Sementara jumlah UMKM pada tahun 2019 mencapai 64,1 juta unit usaha, atau 99,8% dari jumlah dunia usaha yang ada di Indonesia.
Lihat Juga: Lewat Program UMKM BISA Ekspor, Kemendag Dorong Ekspansi Pasar Global bagi UMKM Indonesia
(nng)
tulis komentar anda