Didorong Optimisme Pasar, Wall Street Dibuka Menguat

Rabu, 28 Desember 2022 - 22:33 WIB
Bursa saham AS diuntungkan dengan pelonggaran China. Foto/Dok
JAKARTA - Indeks utama Wall Street dibuka tumbuh pada perdagangan Rabu (28/12/2022) di tengah optimisme pasar terhadap pelonggaran pembatasan pandemi di China . Kebijakan ini dipandang akan secara simultan memberi benefit bagi perusahaan yang tercatat di bursa Amerika Serikat.



Dow Jones Industrial Average (DJI) menguat 0,30% di 33.340,41, S&P 500 (SPX) tumbuh 0,33% di 3.841,80, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) naik 0,37% di 10.391,47.

Komponen saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah indeks S&P 500 antara lain Tesla, Amazon.com, dan Apple. Tiga top gainers ditempati oleh Generac menanjak 5,47% di USD96, Tesla naik 4,21% di USD113,79, dan Carnival Corp tumbuh 1,96% di USD7,82. Sedangkan top losers diduduki oleh Southwest Airlines anjlok 2,39% di USD33,13, SolarEdge Technologies Inc merosot 3,32% di USD283,47, dan Las Vegas Sands koreksi 1,96% di USD47,52.



China mulai membuka gembok pembatasan mobilitas yang ketat bulan ini sebagai kebijakan putar balik Xi Jinping untuk meningkatkan pemulihan ekonomi. China pada Senin lalu (27/12/2022) mengumumkan pencabutan karantina bagi pelancong mancanegara mulai bulan depan.

"Adalah fakta bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia itu sekarang sudah dibuka kembali, dan semua aktivitas ekonomi mereka akan menguntungkan AS," kata Analis Great Hill Capital LLC, Thomas Hayes, dilansir Reuters, Rabu (28/12/2022).

Kendati investor menyambut positif kabar itu, peningkatan kasus Covid-19 di Negeri Tirai Bambu masih menjadi perhatian, sekaligus memicu kekhawatiran baru.

Saat ini, pelaku pasar modal AS tengah memasuki babak terakhir tahun yang penuh gejolak. Diketahui sepanjang 2022 berjalan, sentimen suku bunga menjadi kecemasan utama pasar yang ditakutkan akan membawa negara itu ke jurang resesi.



Namun, pasar tampak mulai mengalihkan fokus mereka terhadap prospek pendapatan perusahaan yang mulai bangkit seiring penurunan inflasi, dan suku bunga yang melandai, sebagaimana tersaji dalam data makroekonomi terbaru.

Indikator Fedwatch memperkirakan peluang 69% ada kenaikan suku bunga 25 basis poin oleh Federal Reserve pada pertemuan Februari tahun 2023.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More