2022 Tahun Brutal! Sri Mulyani Ungkap USD30 Triliun Hangus di Bursa Negara Maju
Senin, 02 Januari 2023 - 11:16 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan bahwa pada tanggal 31 Desember lalu, para pelaku bursa di negara maju menyebutkan bahwa tahun 2022 adalah tahun yang sangat brutal. Lebih dari USD30 triliun kapitalisasi pasar hilang pada di tahun itu.
"Hingga investor di global bukan create value, tapi malah losing value," ungkap Sri dalam pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2023 di Jakarta, Senin (2/12/2023).
Dia menambahkan, pihaknya sangat berharap dengan capaian bursa saham Indonesia dan para pelaku bursa yang menutup tahun 2022 dengan resilien, dan dengan tantangan yang sungguh tidak mudah.
"Ini adalah bekal yang bagus untuk memasuki tahun 2023," ujar Sri.
Sementara itu, untuk tahun 2023, penekanan akan integritas, akuntabilitas, dan kredibilitas akan ditopang dengan pelaksanaan UU P2SK yang sudah ditetapkan.
"Dalam hal ini, akan menjadi PR bagi kami di Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), yaitu Pak Gubernur BI, kami dari Kementerian Keuangan, OJK dengan seluruh dewan komisionernya, dan LPS, untuk menjalankan secara konsisten dalam membangun fondasi sektor keuangan yang kuat, stabil, kredibel, akuntabel, dan tentu dipercaya," pungkas Sri.
"Hingga investor di global bukan create value, tapi malah losing value," ungkap Sri dalam pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2023 di Jakarta, Senin (2/12/2023).
Dia menambahkan, pihaknya sangat berharap dengan capaian bursa saham Indonesia dan para pelaku bursa yang menutup tahun 2022 dengan resilien, dan dengan tantangan yang sungguh tidak mudah.
"Ini adalah bekal yang bagus untuk memasuki tahun 2023," ujar Sri.
Sementara itu, untuk tahun 2023, penekanan akan integritas, akuntabilitas, dan kredibilitas akan ditopang dengan pelaksanaan UU P2SK yang sudah ditetapkan.
"Dalam hal ini, akan menjadi PR bagi kami di Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), yaitu Pak Gubernur BI, kami dari Kementerian Keuangan, OJK dengan seluruh dewan komisionernya, dan LPS, untuk menjalankan secara konsisten dalam membangun fondasi sektor keuangan yang kuat, stabil, kredibel, akuntabel, dan tentu dipercaya," pungkas Sri.
(uka)
tulis komentar anda