Penyaluran Subsidi Elpiji 3 Kg Pakai Data P3KE, ESDM: Sumbernya Lebih Bersejarah
Kamis, 05 Januari 2023 - 13:29 WIB
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM ) menyebut, terdapat sejumlah tahapan dalam transformasi subsidi elpiji 3 kg tepat sasaran. Tahapan yang paling krusial adalah pendataan konsumen dengan menggunakan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
"Kita uji coba data P3KE, karena kita melihat kalau sumber data P3KE lebih bersejarah. P3KE itu kan sumbernya data BKKBN dan selalu diupdate sehingga harapannya lebih akurat," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji dikutip Kamis (5/1/2023).
Sejak Oktober 2022 lalu telah dilakukan uji coba penggunaan sistem merchant apps lite di sub penyalur dalam rangka pendataan konsumen. Uji coba tersebut dilakukan pada masing-masing satu kecamatan di Kota Tangerang, Tangerang Selatan, Batam, Semarang, dan Mataram.
Di wilayah-wilayah tersebut, konsumen menyebutkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebelum melakukan pembelian elpiji bersubsidi. Konsumen yang telah tercatat dalam data P3KE dapat langsung bertransaksi.
Sedangkan, konsumen yang belum tercatat dapat mengisi data pada MAP Lite dengan bantuan pangkalan. Proses ini hanya perlu dilakukan satu kali dan selanjutnya konsumen dapat bertransaksi seperti biasa.
Tutuka mengatakan, selama masa uji coba semua konsumen yang terdata dapat membeli elpiji 3 kg bersubsidi. "Tidak ada pembatasan untuk rumah tangga dan usaha mikro yang menggunakan untuk memasak," tuturnya.
Di samping itu, upaya lainnya yang dilakukan pemerintah terkait subsidi elpiji 3 Kg tepat sasaran, yakni meminta Pertamina untuk meningkatkan pengawasan di lapangan dari tingkat agen hingga pangkalan. Terkait hal ini, Menteri ESDM Arifin Tasrif telah mengirimkan surat.
"Kita sudah ada surat dari Pak Menteri ke Pertamina untuk memperhatikan pengawasan itu, sampai ke konsumen," ujar Tutuka.
Ia menjelaskan, tindak lanjut yang harus dilakukan Pertamina adalah menambah sub penyalur. Ke depan, tidak ada lagi pengecer karena masyarakat langsung membeli elpiji 3 kg ke sub penyalur, agar data konsumen akurat.
"Pencatatannya menggunakan sistem informasi, tidak manual. Kalau dari sub penyalur itu bisa tepat sasaran, kita bisa mengatakan sistem itu lebih baik karena sampai langsung ke konsumen," pungkas dia.
Baca Juga
"Kita uji coba data P3KE, karena kita melihat kalau sumber data P3KE lebih bersejarah. P3KE itu kan sumbernya data BKKBN dan selalu diupdate sehingga harapannya lebih akurat," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji dikutip Kamis (5/1/2023).
Sejak Oktober 2022 lalu telah dilakukan uji coba penggunaan sistem merchant apps lite di sub penyalur dalam rangka pendataan konsumen. Uji coba tersebut dilakukan pada masing-masing satu kecamatan di Kota Tangerang, Tangerang Selatan, Batam, Semarang, dan Mataram.
Di wilayah-wilayah tersebut, konsumen menyebutkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebelum melakukan pembelian elpiji bersubsidi. Konsumen yang telah tercatat dalam data P3KE dapat langsung bertransaksi.
Sedangkan, konsumen yang belum tercatat dapat mengisi data pada MAP Lite dengan bantuan pangkalan. Proses ini hanya perlu dilakukan satu kali dan selanjutnya konsumen dapat bertransaksi seperti biasa.
Tutuka mengatakan, selama masa uji coba semua konsumen yang terdata dapat membeli elpiji 3 kg bersubsidi. "Tidak ada pembatasan untuk rumah tangga dan usaha mikro yang menggunakan untuk memasak," tuturnya.
Di samping itu, upaya lainnya yang dilakukan pemerintah terkait subsidi elpiji 3 Kg tepat sasaran, yakni meminta Pertamina untuk meningkatkan pengawasan di lapangan dari tingkat agen hingga pangkalan. Terkait hal ini, Menteri ESDM Arifin Tasrif telah mengirimkan surat.
"Kita sudah ada surat dari Pak Menteri ke Pertamina untuk memperhatikan pengawasan itu, sampai ke konsumen," ujar Tutuka.
Ia menjelaskan, tindak lanjut yang harus dilakukan Pertamina adalah menambah sub penyalur. Ke depan, tidak ada lagi pengecer karena masyarakat langsung membeli elpiji 3 kg ke sub penyalur, agar data konsumen akurat.
"Pencatatannya menggunakan sistem informasi, tidak manual. Kalau dari sub penyalur itu bisa tepat sasaran, kita bisa mengatakan sistem itu lebih baik karena sampai langsung ke konsumen," pungkas dia.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda