Meningkatkan Kesadaran dan Kolaborasi Wujudkan Transisi Energi melalui ILS
Rabu, 11 Januari 2023 - 19:06 WIB
JAKARTA - Transisi energi menjadi salah satu isu utama yang dikedepankan Pemerintah Indonesia dalam berbagai agenda nasional maupun internasional. Sebagai contoh, perhelatan G20 yang diadakan di Bali bulan November lalu menghasilkan kerjasama jutaan dolar berupa Just Energy Transition Partnership (JETP) dalam rangka akselerasi pendanaan transisi energi.
Alasannya jelas, sektor energi mengarah pada pembangunan suatu negara, tergantung pada pengelolaan sumber daya yang dipilih. Laporan International Energy Agency (IEA) menjabarkan, bahwa sektor energi membuka lapangan pekerjaan yang luas dan berkontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi.
Dalam hal ini, energi terbarukan memiliki peranan penting, sebab rendahnya emisi gas rumah kaca yang dihasilkan menggerakan berbagai pihak untuk menggalakan transisi, baik pemerintah, pengusaha, hingga individu.
Semangat tersebut juga dirasakan pada soft launching Indonesia Leadership Studies (ILS) pada tanggal 10 Desember 2022. Kegiatan yang didukung oleh PT PLN Persero ini diadakan di Cikajang, Jakarta Selatan.
Soft launching ILS mengundang 3 narasumber yang aktif berkiprah di sektor energi dan ekonomi, yaitu Prof. Rinaldy Dalimi (Mantan Anggota DEN), Rio Adrianto (General Manager PT PLN Persero), dan Fadli Hanafi (Akademisi FEB UP). Acara ini juga dihadiri oleh Prof. Heri Hermansyah selaku Dekan FT UI.
Kegiatan dibuka oleh sambutan dan pemaparan oleh Ketua ILS, Bagas Kurniawan yang menegaskan urgensi transisi energi di Indonesia dan memberikan gambaran implementasi Energi Baru Terbarukan atau EBT di Indonesia. Terlebih, negara-negara di dunia sedang mendorong net zero emission di sektor energi.
“Dibahasnya transisi energi di skala G20 dan global menandakan bahwa dunia bersiap-siap untuk berubah dan ILS menjadi katalisator untuk menyambutnya,” ujar Bagas dalam paparannya.
Alasannya jelas, sektor energi mengarah pada pembangunan suatu negara, tergantung pada pengelolaan sumber daya yang dipilih. Laporan International Energy Agency (IEA) menjabarkan, bahwa sektor energi membuka lapangan pekerjaan yang luas dan berkontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi.
Dalam hal ini, energi terbarukan memiliki peranan penting, sebab rendahnya emisi gas rumah kaca yang dihasilkan menggerakan berbagai pihak untuk menggalakan transisi, baik pemerintah, pengusaha, hingga individu.
Semangat tersebut juga dirasakan pada soft launching Indonesia Leadership Studies (ILS) pada tanggal 10 Desember 2022. Kegiatan yang didukung oleh PT PLN Persero ini diadakan di Cikajang, Jakarta Selatan.
Soft launching ILS mengundang 3 narasumber yang aktif berkiprah di sektor energi dan ekonomi, yaitu Prof. Rinaldy Dalimi (Mantan Anggota DEN), Rio Adrianto (General Manager PT PLN Persero), dan Fadli Hanafi (Akademisi FEB UP). Acara ini juga dihadiri oleh Prof. Heri Hermansyah selaku Dekan FT UI.
Kegiatan dibuka oleh sambutan dan pemaparan oleh Ketua ILS, Bagas Kurniawan yang menegaskan urgensi transisi energi di Indonesia dan memberikan gambaran implementasi Energi Baru Terbarukan atau EBT di Indonesia. Terlebih, negara-negara di dunia sedang mendorong net zero emission di sektor energi.
“Dibahasnya transisi energi di skala G20 dan global menandakan bahwa dunia bersiap-siap untuk berubah dan ILS menjadi katalisator untuk menyambutnya,” ujar Bagas dalam paparannya.
tulis komentar anda