Terkait Pilpres 2024, Jokowi Panggil Petinggi OJK hingga BEI
Senin, 16 Januari 2023 - 14:05 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) memanggil sejumlah perwakilan dari industri keuangan pada hari ini, Senin (16/1/2023). Dalam pertemuan tersebut, hadir Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) beserta jajarannya, serta perwakilan industri jasa keuangan yakni, perbankan, pasar modal dan industri keuangan non bank (IKNB).
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut pihaknya menyampaikan terkait persiapan pertemuan tahunan industri jasa keuangan yang akan digelar pada awal Februari 2023 mendatang. Selain itu, pihaknya juga menyampaikan perkembangan terakhir sektor jasa keuangan.
“Kami dan para pimpinan asosiasi industri jasa keuangan menyampaikan rencana, prospek, dan tantangan ke depan yang perlu diantisipasi dimitigasi dan ditangani dengan sebaik-baiknya sekalipun kondisi ekonomi global penuh tantangan,” kata Mahendra dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (16/1/2023).
Pertemuan tersebut juga membahas persiapan menuju masa pemilihan umum dan pemilihan presiden pada 2024 mendatang. Juga, berdialog mengenai kinerja dan kondisi, serta pertumbuhan dari sektor jasa keuangan dalam mendukung dan memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional agar tetap terjaga dengan baik.
Mahendra menjelaskan, Jokowi memberikan arahan yang sangat jelas kepada para perwakilan industri jasa keuangan untuk bersama-sama menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun 2022 dan seterusnya. Jokowi juga berpesan agar industri jasa keuangan dapat belajar dari pengalaman sebelumnya untuk menyelesaikan berbagai tantangan yang berat selama pandemi Covid-19.
“Untuk bisa dilaksanakan ke depan dengan lebih kuat lagi, sehingga tidak ada alasan bagi kita untuk tidak optimistis dalam menghadapi 2023 ini,” ujar dia.
Pertumbuhan yang lebih baik di tahun ini, kata Mahendra, dapat dicapai dengan sinergi, koordinasi, kerja sama dan upaya bersama antara pemerintah, OJK, kementerian/lembaga terkait, termasuk anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Kementrian Keuangan, Bank Indonesia, dan Lembafa Penjamin Simpanan (LPS).
“Serta yang lebih penting lagi, seluruh pemangku kepentingan, pelaku usaha, investor, dan industri jasa keuangan, yang akan menentukan bahwa tahun 2023 ini setidaknya akan sama baiknya, atau lebih baik lagi dari tahun 2022,” pungkas dia.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut pihaknya menyampaikan terkait persiapan pertemuan tahunan industri jasa keuangan yang akan digelar pada awal Februari 2023 mendatang. Selain itu, pihaknya juga menyampaikan perkembangan terakhir sektor jasa keuangan.
“Kami dan para pimpinan asosiasi industri jasa keuangan menyampaikan rencana, prospek, dan tantangan ke depan yang perlu diantisipasi dimitigasi dan ditangani dengan sebaik-baiknya sekalipun kondisi ekonomi global penuh tantangan,” kata Mahendra dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (16/1/2023).
Pertemuan tersebut juga membahas persiapan menuju masa pemilihan umum dan pemilihan presiden pada 2024 mendatang. Juga, berdialog mengenai kinerja dan kondisi, serta pertumbuhan dari sektor jasa keuangan dalam mendukung dan memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional agar tetap terjaga dengan baik.
Mahendra menjelaskan, Jokowi memberikan arahan yang sangat jelas kepada para perwakilan industri jasa keuangan untuk bersama-sama menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun 2022 dan seterusnya. Jokowi juga berpesan agar industri jasa keuangan dapat belajar dari pengalaman sebelumnya untuk menyelesaikan berbagai tantangan yang berat selama pandemi Covid-19.
“Untuk bisa dilaksanakan ke depan dengan lebih kuat lagi, sehingga tidak ada alasan bagi kita untuk tidak optimistis dalam menghadapi 2023 ini,” ujar dia.
Pertumbuhan yang lebih baik di tahun ini, kata Mahendra, dapat dicapai dengan sinergi, koordinasi, kerja sama dan upaya bersama antara pemerintah, OJK, kementerian/lembaga terkait, termasuk anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Kementrian Keuangan, Bank Indonesia, dan Lembafa Penjamin Simpanan (LPS).
“Serta yang lebih penting lagi, seluruh pemangku kepentingan, pelaku usaha, investor, dan industri jasa keuangan, yang akan menentukan bahwa tahun 2023 ini setidaknya akan sama baiknya, atau lebih baik lagi dari tahun 2022,” pungkas dia.
(uka)
tulis komentar anda