Bangun Jejaring Pasar, Polbangtan Malang Kerja Sama dengan Paskomnas
Selasa, 17 Januari 2023 - 21:22 WIB
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) khususnya Polbangtan Malang terus berupaya mendorong pengembangan komoditas pertanian yang berdaya saing dan berpotensi ekspor tinggi.
Dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/1/2023), upaya tersebut ditempuh Kementan, salah satunya melalui reorientasi pengembangan hortikultura dengan menekankan kerja sama kemitraan yang dapat membantu petani merancang pola produksi hingga pemasaran agar menjadi mandiri.
Guna mendukung pencapaian tersebut, Polbangtan Malang menggandeng Pasar Komoditi Nasional (Paskomnas) dalam kerja sama pengembangan agribisnis melalui jaringan pasar induk yang dikelola Paskomnas.
(Baca juga:Strategi Penilaian Kinerja Kementerian Pertanian)
Kerja sama ditandai penandatanganan kerja sama oleh Direktur Polbangtan Malang Setya Budhi Udrayana dan Direktur Paskomnas Hartono Wignjopranoto disaksikan Wakil Direktur I Novita Dewi Kristanto dan Project Manager Program YESS PPIU Jatim, Acep Hariri di Malang, Jawa Timur, Senin (16/1/2023).
Langkah tersebut merupakan upaya Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Jawa Timur pada Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) terus mendorong regenerasi petani melalui fasilitasi dan bimbingan bagi generasi muda menjadi wirausahawan atau tenaga kerja profesional di sektor pertanian.
Hal itu sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan pihaknya siap berkolaborasi dengan semua pihak yang visi dan misinya sejalan untuk menghadirkan model kemitraan agribisnis terintegrasi dari hulu ke hilir. Ini guna meningkatkan skala ekonomi, pendapatan petani dan meningkatkan produktivitas. “Perlu adanya terobosan yang inovatif dan terintegrasi dari hulu hingga hilir untuk pengembangan produk,” katanya.
Harapan senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi bahwa bisnis pertanian wajib berorientasi pasar, terutama untuk makanan pokok pasti kebutuhan tidak pernah berkurang. “Kebutuhan pangan pokok hal utama dan tidak pernah berkurang. Sudah saatnya agribisnis pertanian berorientasi pada pasar,” katanya.
(Baca juga:Kementerian Pertanian Jaga Stabilisasi Harga Ayam Potong)
Dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/1/2023), upaya tersebut ditempuh Kementan, salah satunya melalui reorientasi pengembangan hortikultura dengan menekankan kerja sama kemitraan yang dapat membantu petani merancang pola produksi hingga pemasaran agar menjadi mandiri.
Guna mendukung pencapaian tersebut, Polbangtan Malang menggandeng Pasar Komoditi Nasional (Paskomnas) dalam kerja sama pengembangan agribisnis melalui jaringan pasar induk yang dikelola Paskomnas.
(Baca juga:Strategi Penilaian Kinerja Kementerian Pertanian)
Kerja sama ditandai penandatanganan kerja sama oleh Direktur Polbangtan Malang Setya Budhi Udrayana dan Direktur Paskomnas Hartono Wignjopranoto disaksikan Wakil Direktur I Novita Dewi Kristanto dan Project Manager Program YESS PPIU Jatim, Acep Hariri di Malang, Jawa Timur, Senin (16/1/2023).
Langkah tersebut merupakan upaya Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Jawa Timur pada Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) terus mendorong regenerasi petani melalui fasilitasi dan bimbingan bagi generasi muda menjadi wirausahawan atau tenaga kerja profesional di sektor pertanian.
Hal itu sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan pihaknya siap berkolaborasi dengan semua pihak yang visi dan misinya sejalan untuk menghadirkan model kemitraan agribisnis terintegrasi dari hulu ke hilir. Ini guna meningkatkan skala ekonomi, pendapatan petani dan meningkatkan produktivitas. “Perlu adanya terobosan yang inovatif dan terintegrasi dari hulu hingga hilir untuk pengembangan produk,” katanya.
Harapan senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi bahwa bisnis pertanian wajib berorientasi pasar, terutama untuk makanan pokok pasti kebutuhan tidak pernah berkurang. “Kebutuhan pangan pokok hal utama dan tidak pernah berkurang. Sudah saatnya agribisnis pertanian berorientasi pada pasar,” katanya.
(Baca juga:Kementerian Pertanian Jaga Stabilisasi Harga Ayam Potong)
tulis komentar anda