Ekonomi Kreatif Jateng Kian Berkembang, Ganjar: Mampu Serap Jutaan Pekerja
Rabu, 18 Januari 2023 - 14:30 WIB
BOGOR - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyebutkan banyak sektor-sektor ekonomi potensial tahun 2023 di Jateng yang diperkirakan bakal memberikan kontribusi untuk perekonomian daerah.
Hal itu disampaikan Ganjar, usai mengikuti rapat koordinasi nasional (Rakornas) bertajuk 'Penguatan Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Inflasi' yang dipimpin Presiden Joko Widodo pada Selasa (17/1). "Banyak sekali (sektor ekonomi potensial). Kalau kita bicara produk kayu, solid wood kita the best one, termasuk furniture," ujar Ganjar di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor.
Menurut dia Jateng sebagai salah satu daerah penghasil kualitas kayu terbaik, kata Ganjar, sektor ekonomi potensialnya berasal dari industri produk-produk furniture atau mebel. Dari total luasan hutan Jateng yang mencapai 1,387 juta hektare, 740 ribu hektare di antaranya merupakan hutan milik rakyat.
Komoditas yang diproduksi setiap tahunnya yang terbesar adalah kayu jati sebesar 175.000 m3, kemudian mahoni, sonokeling dan sonokembang 80 m3, serta getah pinus sebesar 40.000 ton. Selain itu, industri tekstil juga terus menunjukkan peningkatan seiring banyaknya perusahaan tekstil yang berinvestasi di Jateng. Faktor tersebut pun mendorong UMKM Jateng juga terus jauh melesat naik setiap tahunnya, hingga menjadikan UMKM Jateng sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia.
"Kalau kita bicara alas kaki, produk tekstil kita hari ini juga bagus," sebut Ganjar. "Ini yang menjadi potensi yang kemudian akan terus kita gerakkan. Jadi hari ini mesti kita kembangkan pada ekonomi kreatifnya," sambung Ganjar.
Sebagai informasi, hingga tahun 2022, jumlah UMKM di Jateng sebanyak 17.821 dengan total omzet mencapai Rp68,484 triliun. UMKM Jateng juga berhasil menyerap tenaga kerja hingga 1,3 juta pekerja di semua bidang produk UMKM.
Hal itu disampaikan Ganjar, usai mengikuti rapat koordinasi nasional (Rakornas) bertajuk 'Penguatan Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Inflasi' yang dipimpin Presiden Joko Widodo pada Selasa (17/1). "Banyak sekali (sektor ekonomi potensial). Kalau kita bicara produk kayu, solid wood kita the best one, termasuk furniture," ujar Ganjar di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor.
Menurut dia Jateng sebagai salah satu daerah penghasil kualitas kayu terbaik, kata Ganjar, sektor ekonomi potensialnya berasal dari industri produk-produk furniture atau mebel. Dari total luasan hutan Jateng yang mencapai 1,387 juta hektare, 740 ribu hektare di antaranya merupakan hutan milik rakyat.
Komoditas yang diproduksi setiap tahunnya yang terbesar adalah kayu jati sebesar 175.000 m3, kemudian mahoni, sonokeling dan sonokembang 80 m3, serta getah pinus sebesar 40.000 ton. Selain itu, industri tekstil juga terus menunjukkan peningkatan seiring banyaknya perusahaan tekstil yang berinvestasi di Jateng. Faktor tersebut pun mendorong UMKM Jateng juga terus jauh melesat naik setiap tahunnya, hingga menjadikan UMKM Jateng sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia.
"Kalau kita bicara alas kaki, produk tekstil kita hari ini juga bagus," sebut Ganjar. "Ini yang menjadi potensi yang kemudian akan terus kita gerakkan. Jadi hari ini mesti kita kembangkan pada ekonomi kreatifnya," sambung Ganjar.
Sebagai informasi, hingga tahun 2022, jumlah UMKM di Jateng sebanyak 17.821 dengan total omzet mencapai Rp68,484 triliun. UMKM Jateng juga berhasil menyerap tenaga kerja hingga 1,3 juta pekerja di semua bidang produk UMKM.
(nng)
tulis komentar anda