Ini Jurus BNI Bisa Cetak Rekor Laba Sepanjang Sejarah: Tembus Rp18,3 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil menutup 2022 dengan mencetak rekor sepanjang sejarah. Laba bersih yang diraih BNI menembus Rp18,31 triliun, atau tumbuh 68% Year-on-Year (YoY).
Total kredit yang disalurkan di tahun 2022 mencapai Rp646,19 triliun, tumbuh di atas target awal perusahaan, yaitu 10,9% YoY. Lalu, net interest margin (NIM) terjaga di posisi 4,8%.
Royke Tumilaar, Direktur Utama BNI, mengatakan pertumbuhan fee-based income (FBI) pun tercatat sebesar 8,7% YoY menjadi Rp14,8 triliun. Hal ini dicapai dengan melakukan pergeseran pola pertumbuhan FBI untuk mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan biaya transfer melalui program BI Fast.
Menurut Royke Tumilaar, secara inovatif BNI berhasil menumbuhkan pendapatan non-bunga yang memberi value-added bagi nasabah. Contohnya di retail banking, fitur billpayment atau pembayaran tagihan saat ini berkontribusi lebih dari Rp300 miliar ke pendapatan, atau tumbuh 18% YoY.
"Selain itu, di segmen business banking, BNI semakin aktif dalam memfasilitasi sindikasi dan mampu berkontribusi hampir Rp1 triliun ke pendapatan nonbunga, atau naik 100% dibandingkan tahun lalu," kata Royke Tumilaar, saat BNI Earnings Call FY2022, Selasa (24/1/2023).
Hasil kinerja yang positif ini berdampak pada Pre-provisioning Operating Profit (PPOP) yang dibukukan sebesar Rp34,4 triliun atau tumbuh 10,8% YoY. Selain itu, upaya perbaikan kualitas kredit melalui kebijakan perkreditan yang efektif mampu menekan rasio NPL sebesar 90 basis point (bps) secara tahunan menjadi 2,8%.
"Kinerja yang prima ini terwujud melalui kerja keras seluruh insan BNI dalam menjalankan kebijakan strategis yang ditetapkan, di tengah periode pemulihan ekonomi 2022 serta upaya memastikan agenda transformasi perusahaan terus berjalan sesuai dengan blueprint," jelas Royke Tumilaar.
Terkait dengan digitalisasi, Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati menyampaikan, BNI fokus menggarap potensi bisnis nasabah di setiap aspek, dengan konsisten meningkatkan kapabilitas digital untuk mengembangkan berbagai solusi keuangan digital yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Dari segmen retail, jumlah user BNI Mobile Banking pada tahun 2022 mencapai 13,6 juta, tumbuh 26,1% YoY. Nilai transaksinya tumbuh sebesar 30,4% YoY menjadi Rp802 triliun, jauh melampaui transaksi di ATM yang sebesar Rp676 triliun, dengan jumlah transaksi mencapai 597 juta atau tumbuh 37,6% YoY.
Total kredit yang disalurkan di tahun 2022 mencapai Rp646,19 triliun, tumbuh di atas target awal perusahaan, yaitu 10,9% YoY. Lalu, net interest margin (NIM) terjaga di posisi 4,8%.
Royke Tumilaar, Direktur Utama BNI, mengatakan pertumbuhan fee-based income (FBI) pun tercatat sebesar 8,7% YoY menjadi Rp14,8 triliun. Hal ini dicapai dengan melakukan pergeseran pola pertumbuhan FBI untuk mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan biaya transfer melalui program BI Fast.
Menurut Royke Tumilaar, secara inovatif BNI berhasil menumbuhkan pendapatan non-bunga yang memberi value-added bagi nasabah. Contohnya di retail banking, fitur billpayment atau pembayaran tagihan saat ini berkontribusi lebih dari Rp300 miliar ke pendapatan, atau tumbuh 18% YoY.
"Selain itu, di segmen business banking, BNI semakin aktif dalam memfasilitasi sindikasi dan mampu berkontribusi hampir Rp1 triliun ke pendapatan nonbunga, atau naik 100% dibandingkan tahun lalu," kata Royke Tumilaar, saat BNI Earnings Call FY2022, Selasa (24/1/2023).
Hasil kinerja yang positif ini berdampak pada Pre-provisioning Operating Profit (PPOP) yang dibukukan sebesar Rp34,4 triliun atau tumbuh 10,8% YoY. Selain itu, upaya perbaikan kualitas kredit melalui kebijakan perkreditan yang efektif mampu menekan rasio NPL sebesar 90 basis point (bps) secara tahunan menjadi 2,8%.
"Kinerja yang prima ini terwujud melalui kerja keras seluruh insan BNI dalam menjalankan kebijakan strategis yang ditetapkan, di tengah periode pemulihan ekonomi 2022 serta upaya memastikan agenda transformasi perusahaan terus berjalan sesuai dengan blueprint," jelas Royke Tumilaar.
Terkait dengan digitalisasi, Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati menyampaikan, BNI fokus menggarap potensi bisnis nasabah di setiap aspek, dengan konsisten meningkatkan kapabilitas digital untuk mengembangkan berbagai solusi keuangan digital yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Dari segmen retail, jumlah user BNI Mobile Banking pada tahun 2022 mencapai 13,6 juta, tumbuh 26,1% YoY. Nilai transaksinya tumbuh sebesar 30,4% YoY menjadi Rp802 triliun, jauh melampaui transaksi di ATM yang sebesar Rp676 triliun, dengan jumlah transaksi mencapai 597 juta atau tumbuh 37,6% YoY.