Pekerja Amazon Mogok Kerja: Robot Diperlakukan Lebih Baik dari Kami

Rabu, 25 Januari 2023 - 12:13 WIB
loading...
Pekerja Amazon Mogok Kerja: Robot Diperlakukan Lebih Baik dari Kami
Para pekerja mengantre untuk memberikan suara pemilihan serikat pekerja di pusat distribusi JFK8 Amazon, di New York, 25 Maret 2022. FOTO/Reuters/Brendan McDermid.
A A A
JAKARTA - Pekerja Amazon protes hingga mogok kerja terkait masalah gaji. Namun justru dicemooh lantaran dianggap kalah dengan robot meskipun hanya beristirahat sebentar.

Pekerja mengatakan kepada BBC mengklaim bahwa manajemen Amazon terus-menerus dipantau dan diejek karena beristirahat. Pekerja Amazon, yang tergabung dalam serikat pekerja GMB mengatakan "robot di gudang diperlakukan lebih baik dari kami," tandasnya kepada BBC, dikutip, Rabu (25/1/2023).

Bahkan pekerja bernama Darren Westwood dan Garfield Hilton menjelaskan kepada BBC mengungkapkan hanya mau ke toilet saja ditanya para manajer. "Jadi jika waktunya melebihi beberapa menit, mereka dapat melihatnya di sistem," kata dia.



Pekerja yang menderita diabetes bernama Hilton kencing ke toilet terkadang memerlukan waktu 15 menit tapi dipertanyakan. "Mereka kemudian menanyakan apa yang kamu lakukan?" jelasnya.

Mereka mengungkapkan jika manajer di situ melacak para buruh untuk diberikan pekerjaan tambahan. Seperti pekerja di gudang Coventry yang bertugas memindai stok dari gudang ke konsumen bisa tiba-tiba diminta menangani palet. "Jadi ketika ada masalah dengan palet atau kotak, waktu kerja akan ditambah," kata Westwood.

Westwood dan Hilton mengatakan tambahan kerja tersebut telah membebani rekan-rekan mereka beberapa di antaranya bekerja 60 jam seminggu untuk memenuhi biaya hidup.

Hilton melihat banyak pekerja sampai tertidur dalam perjalanan bus singkat ke gudang Amazon. Dia mengatakan bahwa Amazon ingin setiap menit pekerja dimaksimalkan.

Pada bulan Agustus, Amazon menawarkan kenaikan 50p per jam kepada para pekerja. Seorang juru bicara Amazon berkata: "Kami menghargai kerja hebat yang dilakukan tim kami sepanjang tahun dan kami bangga menawarkan gaji kompetitif yang dimulai dari minimum antara ÂŁ10,50 dan ÂŁ11,45 per jam, tergantung lokasi," kata dia.

Dia mengatakan ini adalah kenaikan 29% dalam upah minimum per jam yang dibayarkan kepada karyawan Amazon sejak 2018. Tetapi anggota serikat pekerja ingin dibayar ÂŁ15 per jam. Westwood mengatakan tawaran 50p telah menampar pekerja.

"Orang-orang ini telah bekerja selama dua tahun melalui pandemi, yang telah melihat saham Amazon melonjak, mereka telah melihat keuntungan menjadi tak terbayangkan," kata dia.



Penjualan dan keuntungan Amazon melonjak karena pembatasan Covid-19 yang memaksa orang untuk berbelanja online. Antara 2019 dan 2020, keuntungan hampir dua kali lipat menjadi USD21,3 miliar dan naik lagi tahun berikutnya menjadi USD33,3 miliar.

Pertumbuhan tidak merata sejak ekonomi dibuka kembali dan setelah mempekerjakan ribuan staf sejak 2019,Amazon kini memberhentikan 18.000 pekerja. Westwood berkata "Orang mungkin berpikir kita serakah" dengan meminta ÂŁ15 per jam. Namun dia menunjuk ke Jeff Bezos, pendiri, ketua eksekutif, dan petualang ruang angkasa Amazon, yang memiliki kekayaan USD120 miliar menurut majalah Forbes.

"Kami tidak menginginkan kapalnya atau roketnya. Kami hanya ingin bisa hidup. Saya hanya ingin bisa membayar tagihan saya di akhir minggu. Hanya itu yang kami minta," tandas dia.

(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3040 seconds (0.1#10.140)