Erick Thohir Sebut Ekonomi RI dalam Kondisi Sempurna, Ini Alasannya

Jum'at, 27 Januari 2023 - 14:49 WIB
loading...
Erick Thohir Sebut Ekonomi RI dalam Kondisi Sempurna, Ini Alasannya
Menurut Menteri BUMN Erick Thohir, kondisi perekonomian Indonesia saat ini dan ke depan dalam kondisi sempurna. Salah satu penyebabnya, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam (SDA) yang sangat diinginkan oleh negara lain, terutama negara-negara di E
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menekankan pentingnya, kemandirian pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) sebagai upaya memberikan nilai tambah terhadap perekonomian nasional . Lantaran itu pemerintah gencar melakukan hilirisasi untuk beberapa sektor.



Menurutnya kondisi perekonomian Indonesia saat ini dan ke depan dalam kondisi sempurna. Salah satu penyebabnya, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam (SDA) yang sangat diinginkan oleh negara lain, terutama negara-negara di Eropa.

“Kalau kita lihat, kondisi Indonesia ini sempurna. Kita punya nikel, kita punya kelapa sawit, dan kita juga punya gula, untuk etanol atau (bisa juga) jagung untuk etanol,” kata Erick Thohir pada saat mengomentari temuan Lembaga Survei Indonesia (LSI) tentang Tingkat Kepuasan terhadap Kinerja Presiden Joko Widodo.

Namun Ia mengingatkan, kondisi tersebut bukan tanpa risiko dan ancaman. Dia menilai kekayaan alam yang dimiliki Indonesia tengah menjadi incaran negara lainnya, termasuk negara-negara dari Eropa.



Erick Thohir menegaskan, pemerintah terus menjaga agar kekeliruan Indonesia pada saat era ledakan komoditas (commodity booming) tidak terulang lagi.

Ditegaskan juga ke depannya Indonesia tak akan tinggal diam merelakan bahan mentah menjadi komoditas perdagangan utama di pasar internasional. Sehingga dirinya sangat mendorong konsistensi menghadirkan kemajuan.

“Pada policy yang baru, Pak Jokowi, pada 2017-2018, mulai memberlakukan hilirisasi SDA," paparnya.

Sementara itu Erick Thohir juga mengungkapkan, pemerintah telah mengetahui langkah Uni Eropa yang sengaja sudah mengeluarkan Green Industrial Plan. Itu artinya Uni Eropa menutup pasar Eropa secara pelan-pelan.

“Jadi mereka maunya, market kita harus dibuka, tetapi market mereka harus ditutup, dengan alasan karena memang Eropa sedang mengarah ke resesi,” pungkas Erick.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1333 seconds (0.1#10.140)