Aktivitas Wisata Naik Signifikan Usai PPKM Dicabut, Menparekraf: Okupansi Hotel Capai 100%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sektor pariwisata kian menggeliat menyusul dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir Desember 2022 lalu. Okupansi kamar hotel di destinasi wisata juga berangsur pulih hingga 100%.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno usai menghadiri rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Senin (30/1) menyatakan, pencabutan PPKM telah memberikan dampak signifikan bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Menurut Sandiaga, sebulan setelah kebijakan tersebut dicabut, sejumlah indikator pariwisata meningkat. Salah satunya okupansi atau tingkat hunian kamar hotel yang melonjak.
"Setelah satu bulan PPKM dihentikan maka aktivitas ekonomi khususnya di pariwisata dan ekonomi kreatif meningkat secara signifikan dengan tingkat hunian kamar mencapai angka 80-90% di beberapa destinasi, dan untuk destinasi favorit Bandung, Yogyakarta, dan Bali malah mencapai angka 100%," ujarnya, dikutip Selasa (31/1/2023).
Sandiaga menjelaskan bahwa pemerintah juga menaikkan target pasar wisatawan mancanegara (wisman) secara signifikan pada tahun ini melalui beberapa kebijakan, antara lain penambahan jumlah penerbangan.
Dalam ratas tersebut, presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mengatakan bahwa saat ini geliat pariwisata di sejumlah daerah sudah mulai terlihat. Kepala Negara menyebut Manado dan Bali sudah mulai kedatangan wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.
"Di lapangan saya lihat kalau untuk wisatawan, saya lihat di Manado saya kira sudah mulai banyak menerima wisatawan. Di Bali juga sudah mulai pesawat-pesawat datang membawa wisatawan, juga wisatawan lokal sangat bergeliat sekali," kata presiden.
Lebih lanjut, Jokowi juga menyinggung terkait upaya menggenjot investasi di bidang pariwisata di lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP).
"Utamanya yang pertama di Labuan Bajo, kemudian yang kedua di Mandalika, ketiga di Toba, yang keempat di Likupang," tandas Jokowi.
Selain di 5 DPSP, pemerintah juga berupaya mempercepat pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata. "Tadi Bapak Presiden memberikan arahan agar pembangunan di KEK pariwisata dipercepat sehingga terciptalah peluang usaha dan lapangan kerja," kata Sandiaga.
Upaya lainnya, lanjut dia, adalah dengan penyederhanaan aturan atau deregulasi dan pemberian kemudahan dalam penyelenggaraan acara-acara.
Dengan kebijakan tersebut, diharapkan akan memicu lebih banyak kegiatan rapat dan pertemuan atau MICE (meeting, incentive, convention, exhibition), ajang berbasis musik, serta olahraga.
"Hal itu diharapkan bisa mendorong kunjungan wisman sebanyak 7,4 juta di batas atas dan pergerakan wisatawan nusantara di angka 1,4 miliar," tuturnya.
"Terakhir, target penciptaan lapangan kerja dan beberapa program unggulan seperti pemberdayaan UMKM dan desa wisata di desa kreatif kita harapkan bisa tercapai target 2024 penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru dan berkualitas," pungkas Sandiaga.
Lihat Juga: Kemenparekraf: Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno usai menghadiri rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Senin (30/1) menyatakan, pencabutan PPKM telah memberikan dampak signifikan bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Menurut Sandiaga, sebulan setelah kebijakan tersebut dicabut, sejumlah indikator pariwisata meningkat. Salah satunya okupansi atau tingkat hunian kamar hotel yang melonjak.
"Setelah satu bulan PPKM dihentikan maka aktivitas ekonomi khususnya di pariwisata dan ekonomi kreatif meningkat secara signifikan dengan tingkat hunian kamar mencapai angka 80-90% di beberapa destinasi, dan untuk destinasi favorit Bandung, Yogyakarta, dan Bali malah mencapai angka 100%," ujarnya, dikutip Selasa (31/1/2023).
Sandiaga menjelaskan bahwa pemerintah juga menaikkan target pasar wisatawan mancanegara (wisman) secara signifikan pada tahun ini melalui beberapa kebijakan, antara lain penambahan jumlah penerbangan.
Dalam ratas tersebut, presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mengatakan bahwa saat ini geliat pariwisata di sejumlah daerah sudah mulai terlihat. Kepala Negara menyebut Manado dan Bali sudah mulai kedatangan wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.
"Di lapangan saya lihat kalau untuk wisatawan, saya lihat di Manado saya kira sudah mulai banyak menerima wisatawan. Di Bali juga sudah mulai pesawat-pesawat datang membawa wisatawan, juga wisatawan lokal sangat bergeliat sekali," kata presiden.
Lebih lanjut, Jokowi juga menyinggung terkait upaya menggenjot investasi di bidang pariwisata di lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP).
"Utamanya yang pertama di Labuan Bajo, kemudian yang kedua di Mandalika, ketiga di Toba, yang keempat di Likupang," tandas Jokowi.
Selain di 5 DPSP, pemerintah juga berupaya mempercepat pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata. "Tadi Bapak Presiden memberikan arahan agar pembangunan di KEK pariwisata dipercepat sehingga terciptalah peluang usaha dan lapangan kerja," kata Sandiaga.
Upaya lainnya, lanjut dia, adalah dengan penyederhanaan aturan atau deregulasi dan pemberian kemudahan dalam penyelenggaraan acara-acara.
Dengan kebijakan tersebut, diharapkan akan memicu lebih banyak kegiatan rapat dan pertemuan atau MICE (meeting, incentive, convention, exhibition), ajang berbasis musik, serta olahraga.
Baca Juga
"Hal itu diharapkan bisa mendorong kunjungan wisman sebanyak 7,4 juta di batas atas dan pergerakan wisatawan nusantara di angka 1,4 miliar," tuturnya.
"Terakhir, target penciptaan lapangan kerja dan beberapa program unggulan seperti pemberdayaan UMKM dan desa wisata di desa kreatif kita harapkan bisa tercapai target 2024 penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru dan berkualitas," pungkas Sandiaga.
Lihat Juga: Kemenparekraf: Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
(ind)