Rangkul 40 Ribu Lebih UMKM, Aplikasi Wirausaha Ini Cetak Kinerja Gemilang di 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Aplikasi wirausaha , majoo Indonesia mencatatkan kinerja gemilang sepanjang 2022 dengan berhasil merangkul lebih dari 40 ribu UMKM di lebih dari 600 kota. Para pelakub usaha kecil itu merasakan manfaat dan kemudahan mengelola bisnis lewat sistem digital.
Founder & CEO majoo Indonesia, Adi Wahyu Rahadi menyatakan, bahwa tahun lalu transaksi yang diproses melalui aplikasi majoo oleh para pengusaha tersebut mencapai Rp 2 triliun per bulannya. Pencapaian ini meningkat sebesar 80% dibandingkan tahun sebelumnya.
Menariknya, prestasi ini diraih majoo di tengah isu resesi dan tidak lepas dari tingginya adopsi digitalisasi oleh para pengusaha. Menurutnya majoo membantu pengusaha untuk menjalankan usahanya dengan efisien dan juga memberikan fleksibilitas di dalam segala keterbatasan saat pandemi.
“Pandemi mengakselerasi pengusaha kita untuk melek digitalisasi. Transformasi ekonomi ke industri digital terus mendorong pemanfaatan teknologi yang menggeser pola transaksi dan interaksi masyarakat menjadi lebih berbasis online. Teknologi dan transaksi secara online, seperti penyajian menu makanan, pencatatan order ataupun pembayaran non-cash, bukan hanya terjadi di toko online, tetapi juga di toko offline, restaurant maupun penyedia jasa lainnya,” ungkapnya saat ditemui di kantor majoo di Jakarta, Senin (6/2/2023).
“Memasuki era pasca pandemi ini, kami memahami dan siap membantu para pengusaha UMKM dari segmen retail, yang saat ini sudah menjadi basis customer majoo. Melalui fitur toko online, para pengusaha bukan hanya bisa melayani pelanggan secara online, namun pelanggan yang datang langsung-pun bisa lebih mudah melakukan pemesanan melalui situs web dan pembayaran secara non-tunai,” lanjut Adi.
Selain itu tahun ini majoo siap menjawab masalah para pengusaha dalam mengelola penggajian karyawan, dengan menghadirkan fitur payroll, yang memudahkan pengusaha untuk menghitung penggajian, slip gaji, pembayaran gaji yang terintegrasi dengan rekening bank, sekaligus aplikasi untuk karyawan yang multifungsi.
Fitur payroll, yang akan hadir di tahun ini, diungkap Adi, dapat terlaksana dengan kerja sama dengan Bank BRI, salah satu investor majoo.
“Misi kami membuat UMKM sekaligus pekerja informalnya terdigitalisasi dan semakin inklusif dengan layanan keuangan, sehingga majoo bisa bertumbuh 3 kali lipat dibanding tahun sebelumnya dengan area jangkauan yang lebih luas,” tutupnya.
Founder & CEO majoo Indonesia, Adi Wahyu Rahadi menyatakan, bahwa tahun lalu transaksi yang diproses melalui aplikasi majoo oleh para pengusaha tersebut mencapai Rp 2 triliun per bulannya. Pencapaian ini meningkat sebesar 80% dibandingkan tahun sebelumnya.
Menariknya, prestasi ini diraih majoo di tengah isu resesi dan tidak lepas dari tingginya adopsi digitalisasi oleh para pengusaha. Menurutnya majoo membantu pengusaha untuk menjalankan usahanya dengan efisien dan juga memberikan fleksibilitas di dalam segala keterbatasan saat pandemi.
“Pandemi mengakselerasi pengusaha kita untuk melek digitalisasi. Transformasi ekonomi ke industri digital terus mendorong pemanfaatan teknologi yang menggeser pola transaksi dan interaksi masyarakat menjadi lebih berbasis online. Teknologi dan transaksi secara online, seperti penyajian menu makanan, pencatatan order ataupun pembayaran non-cash, bukan hanya terjadi di toko online, tetapi juga di toko offline, restaurant maupun penyedia jasa lainnya,” ungkapnya saat ditemui di kantor majoo di Jakarta, Senin (6/2/2023).
“Memasuki era pasca pandemi ini, kami memahami dan siap membantu para pengusaha UMKM dari segmen retail, yang saat ini sudah menjadi basis customer majoo. Melalui fitur toko online, para pengusaha bukan hanya bisa melayani pelanggan secara online, namun pelanggan yang datang langsung-pun bisa lebih mudah melakukan pemesanan melalui situs web dan pembayaran secara non-tunai,” lanjut Adi.
Selain itu tahun ini majoo siap menjawab masalah para pengusaha dalam mengelola penggajian karyawan, dengan menghadirkan fitur payroll, yang memudahkan pengusaha untuk menghitung penggajian, slip gaji, pembayaran gaji yang terintegrasi dengan rekening bank, sekaligus aplikasi untuk karyawan yang multifungsi.
Fitur payroll, yang akan hadir di tahun ini, diungkap Adi, dapat terlaksana dengan kerja sama dengan Bank BRI, salah satu investor majoo.
“Misi kami membuat UMKM sekaligus pekerja informalnya terdigitalisasi dan semakin inklusif dengan layanan keuangan, sehingga majoo bisa bertumbuh 3 kali lipat dibanding tahun sebelumnya dengan area jangkauan yang lebih luas,” tutupnya.