Ekonomi RI Tumbuh 5,31% di 2023, Kinerja Airlangga Diapresiasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah kalangan menilai kinerja pemerintah yang mampu membawa ekonomi tumbuh positif di tengah masa sulit perlu diapresiasi. Di bawah orchestra Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) yang dipimpin Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mampu membawa ekonomi tumbuh positif 5,31% tertinggi sejak 2013 lalu.
"Ini melihat efektivitas pemerintah ketika menangani masa-masa sulit sejak masa pandemi. Pertumbuhan ekonomi sangat solid defisit masih terkelola dengan baik. Malahan defisit di bawah 3% itu sesuatu yang sangat baik," ujar dia saat dihubungi, di Jakarta, Selasa (7/2/2022).
BPS mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 mencapai 5,56%. Sejak itu, laju pertumbuhan melambat dan kali ini kembali menguat setelah pada 2020 sempat kontraksi 2,07%. Direktur Eksekutif Next Policy ini menjelaskan beberapa kebijakan yang dikeluarkan Airlangga yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, di antaranya pemberian stimulus fiskal berupa insentif di berbagai bidang industri dan kebijakan ekspor impor. "Insentif sebagai bantalan untuk industri. Bagaimana industri itu input produksinya harus terjaga begitu juga dengan ekspor impor," kata dia.
Meskipun saat ini ekonomi kita tumbuh positif, Fithra menganjurkan agar pemerintah tetap wasapada dalam menghadapi tantangan ekonomi ke depan. Setidaknya ada tiga catatan yang diberikan Fithra agar ekonomi kita tetap positif. Pertama, harus mengantisipasi terhadap tekanan-tekanan yang ada dengan menjaga input produksi. "Bagaimanapun solusi dengan disrupsi value chain ini itu pasti akan berdampak kepada RI sooner or later," ujarnya.
Menurut dia insentif industri sebagai bantalan perlu dilanjutkan sebagai bantalan untuk mengakselerasi pertumbuhan industri. Selanjutnya, menjaga kelompok rentan. "Itu yang harus dijaga agar kebijakan-kebijakan yang sifatnya bantalan industri dan sosial itu harus disiapkan," kata dia.
"Ini melihat efektivitas pemerintah ketika menangani masa-masa sulit sejak masa pandemi. Pertumbuhan ekonomi sangat solid defisit masih terkelola dengan baik. Malahan defisit di bawah 3% itu sesuatu yang sangat baik," ujar dia saat dihubungi, di Jakarta, Selasa (7/2/2022).
Baca Juga
BPS mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 mencapai 5,56%. Sejak itu, laju pertumbuhan melambat dan kali ini kembali menguat setelah pada 2020 sempat kontraksi 2,07%. Direktur Eksekutif Next Policy ini menjelaskan beberapa kebijakan yang dikeluarkan Airlangga yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, di antaranya pemberian stimulus fiskal berupa insentif di berbagai bidang industri dan kebijakan ekspor impor. "Insentif sebagai bantalan untuk industri. Bagaimana industri itu input produksinya harus terjaga begitu juga dengan ekspor impor," kata dia.
Meskipun saat ini ekonomi kita tumbuh positif, Fithra menganjurkan agar pemerintah tetap wasapada dalam menghadapi tantangan ekonomi ke depan. Setidaknya ada tiga catatan yang diberikan Fithra agar ekonomi kita tetap positif. Pertama, harus mengantisipasi terhadap tekanan-tekanan yang ada dengan menjaga input produksi. "Bagaimanapun solusi dengan disrupsi value chain ini itu pasti akan berdampak kepada RI sooner or later," ujarnya.
Menurut dia insentif industri sebagai bantalan perlu dilanjutkan sebagai bantalan untuk mengakselerasi pertumbuhan industri. Selanjutnya, menjaga kelompok rentan. "Itu yang harus dijaga agar kebijakan-kebijakan yang sifatnya bantalan industri dan sosial itu harus disiapkan," kata dia.
(nng)