Bangun Database DNA Populasi RI, Startup Asa Ren Kantongi Pendanaan USD 8,15 Juta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Startup data DNA yang berbasis di Indonesia, Asa Ren, mengantongi pendanaan baru tahap awal senilai USD 8,15 juta. Pencapaian pendanaan ini oversubscribed atau melebihi target awal perusahaan.
Pendanaan tersebut dipimpin oleh investor dari Silicon Valley USA, Top Harvest dan Marcy Venture Partners, serta Kejora Capital (Kejora-SBI Orbit Fund dan Orbit Capital Malaysia).
Selain itu, putaran pendanaan ini juga diikuti oleh investor global dan lokal seperti Northstar Ventures, Naya Capital, Marcy Venture Partners, PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk, dan sejumlah angel investor lainnya.
Sebagai bagian dari proses pendanaan ini, Managing Partner Kejora Capital, Andy Zain dan CEO InterBIO, Irawan Mulyadi, akan bergabung dalam dewan direksi perusahaan. Founder dan CEO Asa Ren, Aloysius Liang berterima kasih atas kepercayaan para investor dalam pendanaan ini.
“Untuk mendapatkan kepercayaan oleh mitra terkemuka dan investor-investor global adalah suatu kehormatan bagi Asa Ren. Hal ini juga merupakan batu loncatan yang besar dalam capaian perkembangan industri genomik dan kesehatan di Indonesia,” kata Aloysius melalui siaran pers, dikutip Jumat (10/2/2023). “Perusahaan kami akan terus berfokus untuk membangun industri ini bersama dengan mitra kami,” imbuhnya.
Founder Top Harvest Capital, Adam Ghobarah mengatakan, dengan positioning yang unik, Asa Ren dapat menggerakan industri genomik dalam skala besar untuk populasi Indonesia.
“Kerja sama yang mereka lakukan, kapabilitas laboratorium yang mereka miliki, dan target yang mereka tuju menjadi poin unggul yang kami lihat dari perusahaan ini,” tuturnya.
Asa Ren akan menggunakan pendanaan ini untuk memperluas upayanya dalam memperdalam kemampuan digital, mengembangkan bioinformatika klinis, paspor kesehatan elektronik, dan database clinico-genomic yang berfokus pada penyakit tidak menular. Selain itu, Asaren juga menambahkan layanan diagnosa medis dan melengkapi profil data kesehatan para pelanggan.
Founder dan Managing Partner Kejora Capital, Andy Zain menambahkan, Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di Asia Tenggara dengan lebih dari 1.300 kelompok etnis.
“Hal ini membuka peluang untuk inovasi dalam bidang kesehatan melalui penelitian genetik. Kami percaya kehadiran Asa Ren akan mempercepat inovasi ini,” ucapnya.
Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa lebih dari 70% kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan deteksi dini melalui profil DNA masing-masing individu, termasuk diabetes, jantung, stroke, dan kanker. Sayangnya, hanya 17% dari total pengeluaran anggaran kesehatan yang dialokasikan untuk melakukan pencegahan penyakit.
Asa Ren berusaha untuk menawarkan solusi dengan menyediakan data kesehatan, nutrisi, dan data bioinformatika yang komprehensif di Indonesia untuk masyarakat, sekaligus menjadi perusahaan DNA pertama yang melakukan seluruh proses analisisnya di dalam negeri untuk menjamin privasi data dari user.
Dengan pendanaan ini, Asa Ren bermaksud untuk melakukan inovasi dalam industri kesehatan Indonesia melalui data genomik guna mempercepat perkembangan teknologi penemuan obat dan perawatan kesehatan yang disesuaikan dengan profil genetik setiap individu.
Saat ini, Asa Ren menyediakan aksesibilitas tes DNA langsung pada konsumen dengan menawarkan lebih dari 360 laporan - termasuk risiko kesehatan (predisposed risk), informasi keturunan (ancestry), dan report lainnya untuk orang dewasa hingga anak-anak.
Asa Ren juga telah bekerja sama dengan lebih dari 47 mitra rumah sakit dan klinik, serta menargetkan pengembangan ke lebih dari 60 mitra pada tahun ini. Ke depan, perusahaan berharap dapat menghadirkan inovasi dan terobosan baru untuk ekosistem kesehatan di Indonesia.
Pendanaan tersebut dipimpin oleh investor dari Silicon Valley USA, Top Harvest dan Marcy Venture Partners, serta Kejora Capital (Kejora-SBI Orbit Fund dan Orbit Capital Malaysia).
Selain itu, putaran pendanaan ini juga diikuti oleh investor global dan lokal seperti Northstar Ventures, Naya Capital, Marcy Venture Partners, PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk, dan sejumlah angel investor lainnya.
Sebagai bagian dari proses pendanaan ini, Managing Partner Kejora Capital, Andy Zain dan CEO InterBIO, Irawan Mulyadi, akan bergabung dalam dewan direksi perusahaan. Founder dan CEO Asa Ren, Aloysius Liang berterima kasih atas kepercayaan para investor dalam pendanaan ini.
“Untuk mendapatkan kepercayaan oleh mitra terkemuka dan investor-investor global adalah suatu kehormatan bagi Asa Ren. Hal ini juga merupakan batu loncatan yang besar dalam capaian perkembangan industri genomik dan kesehatan di Indonesia,” kata Aloysius melalui siaran pers, dikutip Jumat (10/2/2023). “Perusahaan kami akan terus berfokus untuk membangun industri ini bersama dengan mitra kami,” imbuhnya.
Founder Top Harvest Capital, Adam Ghobarah mengatakan, dengan positioning yang unik, Asa Ren dapat menggerakan industri genomik dalam skala besar untuk populasi Indonesia.
“Kerja sama yang mereka lakukan, kapabilitas laboratorium yang mereka miliki, dan target yang mereka tuju menjadi poin unggul yang kami lihat dari perusahaan ini,” tuturnya.
Asa Ren akan menggunakan pendanaan ini untuk memperluas upayanya dalam memperdalam kemampuan digital, mengembangkan bioinformatika klinis, paspor kesehatan elektronik, dan database clinico-genomic yang berfokus pada penyakit tidak menular. Selain itu, Asaren juga menambahkan layanan diagnosa medis dan melengkapi profil data kesehatan para pelanggan.
Founder dan Managing Partner Kejora Capital, Andy Zain menambahkan, Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di Asia Tenggara dengan lebih dari 1.300 kelompok etnis.
“Hal ini membuka peluang untuk inovasi dalam bidang kesehatan melalui penelitian genetik. Kami percaya kehadiran Asa Ren akan mempercepat inovasi ini,” ucapnya.
Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa lebih dari 70% kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan deteksi dini melalui profil DNA masing-masing individu, termasuk diabetes, jantung, stroke, dan kanker. Sayangnya, hanya 17% dari total pengeluaran anggaran kesehatan yang dialokasikan untuk melakukan pencegahan penyakit.
Asa Ren berusaha untuk menawarkan solusi dengan menyediakan data kesehatan, nutrisi, dan data bioinformatika yang komprehensif di Indonesia untuk masyarakat, sekaligus menjadi perusahaan DNA pertama yang melakukan seluruh proses analisisnya di dalam negeri untuk menjamin privasi data dari user.
Dengan pendanaan ini, Asa Ren bermaksud untuk melakukan inovasi dalam industri kesehatan Indonesia melalui data genomik guna mempercepat perkembangan teknologi penemuan obat dan perawatan kesehatan yang disesuaikan dengan profil genetik setiap individu.
Saat ini, Asa Ren menyediakan aksesibilitas tes DNA langsung pada konsumen dengan menawarkan lebih dari 360 laporan - termasuk risiko kesehatan (predisposed risk), informasi keturunan (ancestry), dan report lainnya untuk orang dewasa hingga anak-anak.
Asa Ren juga telah bekerja sama dengan lebih dari 47 mitra rumah sakit dan klinik, serta menargetkan pengembangan ke lebih dari 60 mitra pada tahun ini. Ke depan, perusahaan berharap dapat menghadirkan inovasi dan terobosan baru untuk ekosistem kesehatan di Indonesia.
(ind)