Badai PHK di Perusahaan Teknologi Global Belum Reda, Kini Giliran Yahoo Pecat 1.600 Karyawan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemutusan hubungan kerja ( PHK ) di perusahaan teknologi global terus berlanjut. Setelah, Amazon, Microsoft, dan Google, kini giliran Yahoo yang akan melakukan PHK terhadap 20% dari total pekerjanya di seluruh dunia secara bertahap hingga akhir 2023.
Yahoo mengklaim keputusan ini dilakukan untuk merombak divisi teknologi iklan Yahoo for Business menjadi Yahoo Advertising. Tak pelak, 50% pekerja dari divisi tersebut akan diberhentikan pada akhir tahun 2023.
Axios, sebuah situs berita yang berbasis di Virginia, AS, melaporkan PHK akan memberikan dampak pada lebih dari 1.600 karyawan.
“Keputusan ini tidak pernah mudah, tetapi kami yakin perubahan ini akan menyederhanakan dan memperkuat bisnis periklanan kami untuk jangka panjang, sekaligus memungkinkan Yahoo memberikan nilai yang lebih baik kepada pelanggan dan mitra kami,” kata juru bicara Yahoo, dilansir Yahoo Finance (10/2/2023).
Dengan adanya pergantian fokus dalam divisi tersebut, Yahoo melakukan penandatangan kerja sama 30 tahun dengan Taboola. Kerja sama yang dilakukan berfokus pada native advertising atau iklan berbayar dengan tampilan yang menyerupai artikel media digital.
Taboola adalah sebuah perusahaan periklanan digital yang sebelumnya telah memiliki kemitraan jangka panjang dengan beberapa perusahaan media ternama.
“Perubahan ini akan menguntungkan perusahaan Yahoo secara keseluruhan dan memungkinkan Yahoo untuk keluar dari identitas lamanya untuk berinvestasi pada bisnis yang menguntungkan,” ujar CEO Yahoo Jim Lanzone, dilansir dari Axios (9/2/2023).
Sebagai informasi, Yahoo merupakan perusahaan yang dulu bersaing ketat dengan Google untuk mendominasi platform mesin pencari (search engine) dan sosial media seperti Facebook, Instagram dan YouTube.
Yahoo telah diakuisisi oleh sebuah perusahaan ekuitas swasta Apollo Global Management pada 2021 seharga USD5 miliar. Apollo Global Management kemudian menggantikan Verizon, pemilik perusahaan tersebut sejak tahun 2017.
Yahoo mengklaim keputusan ini dilakukan untuk merombak divisi teknologi iklan Yahoo for Business menjadi Yahoo Advertising. Tak pelak, 50% pekerja dari divisi tersebut akan diberhentikan pada akhir tahun 2023.
Axios, sebuah situs berita yang berbasis di Virginia, AS, melaporkan PHK akan memberikan dampak pada lebih dari 1.600 karyawan.
“Keputusan ini tidak pernah mudah, tetapi kami yakin perubahan ini akan menyederhanakan dan memperkuat bisnis periklanan kami untuk jangka panjang, sekaligus memungkinkan Yahoo memberikan nilai yang lebih baik kepada pelanggan dan mitra kami,” kata juru bicara Yahoo, dilansir Yahoo Finance (10/2/2023).
Dengan adanya pergantian fokus dalam divisi tersebut, Yahoo melakukan penandatangan kerja sama 30 tahun dengan Taboola. Kerja sama yang dilakukan berfokus pada native advertising atau iklan berbayar dengan tampilan yang menyerupai artikel media digital.
Taboola adalah sebuah perusahaan periklanan digital yang sebelumnya telah memiliki kemitraan jangka panjang dengan beberapa perusahaan media ternama.
“Perubahan ini akan menguntungkan perusahaan Yahoo secara keseluruhan dan memungkinkan Yahoo untuk keluar dari identitas lamanya untuk berinvestasi pada bisnis yang menguntungkan,” ujar CEO Yahoo Jim Lanzone, dilansir dari Axios (9/2/2023).
Sebagai informasi, Yahoo merupakan perusahaan yang dulu bersaing ketat dengan Google untuk mendominasi platform mesin pencari (search engine) dan sosial media seperti Facebook, Instagram dan YouTube.
Baca Juga
Yahoo telah diakuisisi oleh sebuah perusahaan ekuitas swasta Apollo Global Management pada 2021 seharga USD5 miliar. Apollo Global Management kemudian menggantikan Verizon, pemilik perusahaan tersebut sejak tahun 2017.
(uka)