Fakta Menarik Beras Bulog Dioplos, Dijual Mahal hingga Bakal Diselundupkan ke Timur Leste

Minggu, 12 Februari 2023 - 13:41 WIB
loading...
Fakta Menarik Beras Bulog Dioplos, Dijual Mahal hingga Bakal Diselundupkan ke Timur Leste
Mengungkap fakta-fakta menarik 350 ton beras Perum Bulog yang dioplos oleh oknum tertentu. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Ada 350 ton beras Perum Bulog dioplos oleh oknum tertentu. Meski begitu, Satgas Pangan Polda Banten berhasil meringkus tujuh pelaku atas tindakan kejahatan tersebut.

Penangkapan itu merupakan tindak lanjut dari inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) dan Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi. Sidak dilakukan di Gudang Beras PT Food Station di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), pada awal Februari 2023.



Sejumlah fakta-fakta menarik pun terkuak, usai Satgas Pangan Polri mengamankan ketujuh tersangka pengoplosan beras . Berikut fakta-fakta yang dirangkum MNC Portal Indonesia.

- Beras Impor

350 ton beras yang dioplos merupakan beras impor yang baru didatangkan oleh Bulog dari sejumlah negara. Berasa tersebut lalu didistribusikan ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur.

Adapun total impor beras mencapai 500.000 ton dan didatangkan secara bertahap sejak Desember 2022 hingga saat ini. Komoditas utama ini lalu dikirimkan ke sejumlah titik, salah satunya Pasar Induk Beras Cipinang.

- Beras Impor Dioplos dengan Merek Lokal

Dari hasil pemeriksaan Satgas Pangan, ada enam merek beras lokal yang dicampurkan dengan beras impor. Padahal, pangan dasar tersebut merupakan jenis beras premium.



"Ada Rojolele padahal berasnya yang di-mix beras impor dari Thailand dan Vietnam, diganti bajunya, dijual premium," ungkap Buwas saat ditemui Polda Banten, dikutip Minggu (12/2/2023).

- Dijual Mahal

Lantaran dioplos menjadi beras premium, para pelaku menjual beras tersebut dengan harga mahal. Buwas mengatakan harga yang dipatok di pasaran sebesar Rp 12.000 per kilogram (kg).

Padahal, para pelaku membeli dengan harga murah yakni Rp 8.300 per kg. Buwas menjelaskan, para pelaku membeli beras bulog dengan harga medium. Lalu, mengemas ulang (repackaging) hingga mengoplos menjadi beras premium. Setelahnya, pelaku menjual di harga Rp 12.000 per kg.

- Akan Diselundupkan ke Timur Leste

Selain di jual di daerah-daerah yang mengalami kelangkaan beras, komoditas 350 ton itu juga rencananya akandiselundupkan ke Timur Leste. Dari temuan Satgas Pangan, sebagian beras oplosan sudah sampai di Atambua, Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT).

- Negara dan Masyarakat Dirugikan

Buwas mengklaim pihaknya tidak dirugikan atas adanya praktik pengoplosan beras impor milik perusahaan. Walaupun, praktik kejahatan tersebut dilatari oleh motif memperkaya diri sendiri.

Menurutnya, kerugian justru dialami masyarakat lantaran beras impor diperuntukkan bagi kebutuhan masyarakat. Adapun mendatangkan beras impor merupakan penugasan yang diterima Bulog dari pemerintah.

Tujuannya, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat sekaligus mengintervensi harga beras di pasaran yang masih tercatat mahal.

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1566 seconds (0.1#10.140)