Adu Program Andalan Dua Calon Petinggi BI

Senin, 13 Februari 2023 - 16:41 WIB
loading...
Adu Program Andalan...
Dua calon deputi gubernur BI saling memaparkan program kerja jika terpilih. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Dua calon deputi gubernur Bank Indonesia (BI) saling mengungkapkan program-program andalannya jika terplih. Kepala Departemen Regional Dwi Pranoto menyampaikan 7 strategi utama yang disingkat dengan kata ‘Sinergi’, sedangkan Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Filianingsih Hendarta memaparkan transformasi ekonomi keuangan digital (EKD).



“Dengan filosofi bahwa seluruh strategi yang dilakukan menggambarkan sinergi bauran kebijakan para pemangku kepentingan,” ujar Dwi Pranoto saat fit and proper test calon deputi gubernur BI bersama Komisi XI DPR RI, Senin (13/2/2023).

Strategi pertama yang dilakukan adalah stabilisasi harga melalui upaya pengendalian inflasi pangan secara terukur. Dwi akan melanjutkan kesuksesan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNIP) dengan melakukan penguatan yang bersifat struktural, forward looking dan berbasis digital.

Strategi kedua adalah melakukan inovasi instrumen operasi moneter untuk stabilisasi nilai tukar dengan melanjutkan pengembangan term deposit (TD) valas dari devisa hasil ekspor (DHE). Strategi ketiga adalah melakukan navigasi pertumbuhan ekonomi melalui penguatan sektor prioritas daerah.

“Kalau kita fokuskan untuk konteks itu, kajian hilirisasi bisa dilakukan di beberapa daerah. Misalnya kawasan Sumatra difokuskan untuk hilirisasi CPO, kalau Batubara di Kalimantan,” paparnya.

Strategi keempat Dwi adalah eskalasi digitalisasi ekonomi yang diiringi dengan penguatan perlindungan konsumen, dengan melakukan perluasan QRIS dan pemanfaatan BI-Fast. Sementara strategi kelima adalah refocusing strategi promosi investasi dan perdagangan melalui optimalisasi linkage Investor Relations Unit (IRU)- Regional Investment Relation Unit (RIRU)-Global Investor Relation Unit (GIRU).

“Untuk strategi kelima kami fokuskan untuk menciptakan sinergitas lembaga dan keuangan,” ujar Dwi.

Strategi keenam adalah green economy yang dicapai melalui inisiasi dan inovasi kebijakan dan kelembagaan melalui akselerasi proyek investasi hijau di daerah dan pengembangan model bisnis UMKM hijau. Terakhir, inklusi ekonomi melalui pengembangan sumber pertumbuhan ekonomi baru, seperti UMKM dan ekonomi syariah.

Sementara itu, Filianingsih Hendarta menyampaikan bahwa sangat diperlukan kebijakan untuk mengawal momentum yang sudah terjadi saat ini, seperti mengimplementasikan langkah nyata akselerasi transformasi ekonomi keuangan digital melalui perluasan digitalisasi sistem pembayaran.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2805 seconds (0.1#10.140)