2 Sumur Pertamina EP Adera Field Hasilkan Produksi di Atas Target
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina EP (PEP) Adera Field yang merupakan bagian dari Subholding Upstream Pertamina Regional Sumatera Zona 4 mencatatkan peningkatan produksi minyak dan gas (migas) dari sumur BNG-D2 (BNG-54) dan BNG-B2 (BNG-55).
Tercatat, hasil produksi minyak dari sumur BNG-D2 (BNG-54) mencapai 2.473 barel minyak per hari (barrel oil per day/BOPD) dan sumur BNG-B2 (BNG-55) 1.585 BOPD. Angka tersebut melampaui target produksi yang ditetapkan untuk kedua sumur, yakni 540% dari target produksi sumur BNG-D2 (BNG-54) yang sebesar 458 BOPD dan 419% dari target produksi sebesar 378 BOPD untuk sumur BNG-B2 (BNG-55).
General Manager Zona 4 Agus Amperianto menambahkan, kedua sumur tersebut juga menghasilkan gas di atas target, di mana sumur BNG-D2 (BNG-54) menghasilkan gas sebesar 2,54 juta standar kaki kubik (million standard cubic feet per day/MMSCFD) atau 976% dari target sebesar 0,26 MMSCFD. Sementara sumur BNG-B2 (BNG-55) menghasilkan gas sebesar 5,44 MMSCFD atau 326% dari target 1,67 MMSCFD.
"Ini sinyal positif bagi realisasi Rencana Kerja (RK) 2023. Hasil di sumur BNG-D2 dan BNG-B2 membuktikan komitmen perusahaan terhadap upaya pemenuhan energi nasional tidak pernah surut. Kami akan terus berupaya maksimal dalam mancapai target produksi dan menerapkan aspek HSSE yang baik dalam semua aspek kegiatan operasi," ujar Agus Amperianto, Rabu (15/2/2023).
Senior Manager Sub Surface Development & Planning (SSDP) Zona 4 Giyatno menjelaskan, kedua sumur tersebut merupakan hasil kolaborasi tim Subsurface Pertamina dan Subsurface SKK Migas untuk percepatan RK 2024. Keduanya juga melanjutkan keberhasilan dari 3 sumur pengeboran sebelumnya di struktur Benuang, yaitu BNG-B1, BNG-D1 dan BNG-E1 pada 2022.
"Selain melebihi target produksi dan keberhasilan percepatan rencana kerja, perusahaan juga berhasil mengelola biaya pengeboran secara efisien dengan realisasi anggaran 91% untuk BNG-D2 dan 90% untuk BNG-B2," tambah Giyatno.
Deputi Eksploitasi SKK Migas, Wahju Wibowo mengapresiasi Pertamina atas capaian pengeboran sumur di WK PEP area Benuang ini. "Realisasi hasil pengeboran dari 2 sumur tambahan BNG-B2 dan BNG-D2 ini menciptakan optimisme awal tahun yg sangat baik. Yang akan dilanjutkan dengan pengembangan struktur Benuang di tahun 2023, sebagai bagian dari perjuangan mencapai target produksi nasional 1 juta BOPD minyak dan 12 BSCF gas di tahun 2030," ujarnya.
Sementara, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) Anggono Mahendrawan mengatakan, target produksi migas wilayah Sumbagsel juga menjadi bagian dari upaya untuk mencapai target produksi migas nasional. Karena itu, tegas dia, upaya-upaya peningkatan produksi yang diiringi penemuan cadangan migas baru menjadi harapan seluruh pemangku kepentingan.
"Ini akan menjadi semangat bagi kita dengan dukungan dari pemangku kepentingan di daerah. Keberhasilan dalam mencapai ketahanan energi merupakan keberhasilan kita semua," tandasnya.
Tercatat, hasil produksi minyak dari sumur BNG-D2 (BNG-54) mencapai 2.473 barel minyak per hari (barrel oil per day/BOPD) dan sumur BNG-B2 (BNG-55) 1.585 BOPD. Angka tersebut melampaui target produksi yang ditetapkan untuk kedua sumur, yakni 540% dari target produksi sumur BNG-D2 (BNG-54) yang sebesar 458 BOPD dan 419% dari target produksi sebesar 378 BOPD untuk sumur BNG-B2 (BNG-55).
General Manager Zona 4 Agus Amperianto menambahkan, kedua sumur tersebut juga menghasilkan gas di atas target, di mana sumur BNG-D2 (BNG-54) menghasilkan gas sebesar 2,54 juta standar kaki kubik (million standard cubic feet per day/MMSCFD) atau 976% dari target sebesar 0,26 MMSCFD. Sementara sumur BNG-B2 (BNG-55) menghasilkan gas sebesar 5,44 MMSCFD atau 326% dari target 1,67 MMSCFD.
"Ini sinyal positif bagi realisasi Rencana Kerja (RK) 2023. Hasil di sumur BNG-D2 dan BNG-B2 membuktikan komitmen perusahaan terhadap upaya pemenuhan energi nasional tidak pernah surut. Kami akan terus berupaya maksimal dalam mancapai target produksi dan menerapkan aspek HSSE yang baik dalam semua aspek kegiatan operasi," ujar Agus Amperianto, Rabu (15/2/2023).
Senior Manager Sub Surface Development & Planning (SSDP) Zona 4 Giyatno menjelaskan, kedua sumur tersebut merupakan hasil kolaborasi tim Subsurface Pertamina dan Subsurface SKK Migas untuk percepatan RK 2024. Keduanya juga melanjutkan keberhasilan dari 3 sumur pengeboran sebelumnya di struktur Benuang, yaitu BNG-B1, BNG-D1 dan BNG-E1 pada 2022.
"Selain melebihi target produksi dan keberhasilan percepatan rencana kerja, perusahaan juga berhasil mengelola biaya pengeboran secara efisien dengan realisasi anggaran 91% untuk BNG-D2 dan 90% untuk BNG-B2," tambah Giyatno.
Deputi Eksploitasi SKK Migas, Wahju Wibowo mengapresiasi Pertamina atas capaian pengeboran sumur di WK PEP area Benuang ini. "Realisasi hasil pengeboran dari 2 sumur tambahan BNG-B2 dan BNG-D2 ini menciptakan optimisme awal tahun yg sangat baik. Yang akan dilanjutkan dengan pengembangan struktur Benuang di tahun 2023, sebagai bagian dari perjuangan mencapai target produksi nasional 1 juta BOPD minyak dan 12 BSCF gas di tahun 2030," ujarnya.
Sementara, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) Anggono Mahendrawan mengatakan, target produksi migas wilayah Sumbagsel juga menjadi bagian dari upaya untuk mencapai target produksi migas nasional. Karena itu, tegas dia, upaya-upaya peningkatan produksi yang diiringi penemuan cadangan migas baru menjadi harapan seluruh pemangku kepentingan.
"Ini akan menjadi semangat bagi kita dengan dukungan dari pemangku kepentingan di daerah. Keberhasilan dalam mencapai ketahanan energi merupakan keberhasilan kita semua," tandasnya.
(fai)