Erick Thohir Buka Opsi Gelang Haji Didanai oleh Bank Syariah Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuka opsi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mendanai pengadaan gelang bagi jamaah haji Indonesia. Upaya tersebut menjadi komitmen BUMN mendukung pelaksanaan haji 2023.
Saat ini Kementerian BUMN dan Kementerian Agama (Kemenag) tengah membahas opsi tersebut. Menurut Erick BSI bisa membantu meringankan pengadaan gelang haji dengan menjadi sponsor.
"Ini masih tahap diskusi lebih jauh antara kami dengan Kemenag," ungkap Erick, Rabu (15/2/2023).
Kementerian Agama memang menghapus anggaran untuk pengadaan gelang haji. Sebelumnya, Kemenag sempat menganggarkan dana Rp5,5 miliar untuk pengadaan gelang haji.
Langkah penghapusn anggaran gelang haji oleh Kemenag diungkap oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Hilman Latief. Hilman mengungkapkannya saat rapat dengar pendapat antara Kemenag dan Komisi VIII DPR, Kemarin (14/2/20230.
Sementara itu, Erick menegaskan komitmen BUMN membantu keberangkatan jamaah haji Indonesia ke Tanah Suci. Penegasan itu sekaligus merespons asumsi awal biaya penerbangan haji dengan maskapai Garuda Indonesia sebesar Rp33,4 juta per orang.
Dia menilai asumsi biaya tersebut sebenarnya bisa ditekan. Salah satunya dengan memberikan kompensasi harga avtur atau bahan bakar pesawat. Meski demikian, opsi tersebut belum dibahas atau masih dalam gagasan Kementerian BUMN.
"Kalau kita bicara penerbangan itu sendiri, harga avtur bisa juga dibantu kompensasi. Contoh apakah dari porsi SKK Migas, ada pajak misalnya, dibantu naik haji itu kan mengurangi harga avtur, tapi ini kembali baru pemikiran ya," ucapnya saat ditemui di gedung DPR RI.
Saat ini Kementerian BUMN dan Kementerian Agama (Kemenag) tengah membahas opsi tersebut. Menurut Erick BSI bisa membantu meringankan pengadaan gelang haji dengan menjadi sponsor.
"Ini masih tahap diskusi lebih jauh antara kami dengan Kemenag," ungkap Erick, Rabu (15/2/2023).
Kementerian Agama memang menghapus anggaran untuk pengadaan gelang haji. Sebelumnya, Kemenag sempat menganggarkan dana Rp5,5 miliar untuk pengadaan gelang haji.
Langkah penghapusn anggaran gelang haji oleh Kemenag diungkap oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Hilman Latief. Hilman mengungkapkannya saat rapat dengar pendapat antara Kemenag dan Komisi VIII DPR, Kemarin (14/2/20230.
Sementara itu, Erick menegaskan komitmen BUMN membantu keberangkatan jamaah haji Indonesia ke Tanah Suci. Penegasan itu sekaligus merespons asumsi awal biaya penerbangan haji dengan maskapai Garuda Indonesia sebesar Rp33,4 juta per orang.
Dia menilai asumsi biaya tersebut sebenarnya bisa ditekan. Salah satunya dengan memberikan kompensasi harga avtur atau bahan bakar pesawat. Meski demikian, opsi tersebut belum dibahas atau masih dalam gagasan Kementerian BUMN.
"Kalau kita bicara penerbangan itu sendiri, harga avtur bisa juga dibantu kompensasi. Contoh apakah dari porsi SKK Migas, ada pajak misalnya, dibantu naik haji itu kan mengurangi harga avtur, tapi ini kembali baru pemikiran ya," ucapnya saat ditemui di gedung DPR RI.
(uka)