Mastel Minta Pembangunan Infrastruktur Digital di Daerah 3T terus Dilanjutkan

Rabu, 15 Februari 2023 - 23:53 WIB
loading...
Mastel Minta Pembangunan Infrastruktur Digital di Daerah 3T terus Dilanjutkan
Masyarakat Telekomunikasi (Mastel) menilai pembangunan dan pemerataan digitalisasi harus terus dilakukan, terutama di wilayah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T).
A A A
JAKARTA - Masyarakat Telekomunikasi (Mastel) menilai pembangunan dan pemerataan digitalisasi harus terus dilakukan, terutama di wilayah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T). Pembangunan dan perluasan infrastruktur di wilayah 3T perlu terus dilakukan karena jaringan internet di wilayah ini masih terbatas.

Ketua Umum Mastel Sarwoto Atmosutarno mengatakan pembangunan infrastruktur digital merupakan proyek prioritas yang harus terus dilanjutkan karena keberadaan internet memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Pemerintah berkomitmen untuk mewujudkan pemerataan sambungan internet dirasakan di seluruh wilayah Indonesia. “Dari 273 jutaan orang Indonesia baru sekitar 200 jutaan yang melek internet,” ujar Sarwoto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/2/2023).

Selain aspek pembangunan dan perluasan infrastruktur digital, menurut dia, aspek sumber daya manusia (SDM) di daerah 3T juga perlu disiapkan. Dengan demikian, mereka bisa mendapatkan manfaat dari kehadiran internet di wilayah tersebut, baik dari sisi ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan dan manfaat digital lainnya.

(Baca juga:Mastel Ingatkan Tugas Pemerintah Terus Genjot Literasi Digital)

Untuk wilayah non-3T, menurut Sarwoto, infrastruktur internet sudah tersedia cukup baik, terutama di Jakarta. Namun, untuk wilayah non-3T lainnya masih perlu ada peningkatan secara bertahap.

“Jangan hanya lihat Jakarta dibandingkan dengan Singapura misalkan, pasti sudah hampir setara. Namun, di Indonesia ada kantong-kantong di mana industrialisasi berkembang cepat sekali, seperi di ibu kota provinsi, pelabuhan dan lainnya. Itu sangat memerlukan infrastruktur digital yang canggih,” kata Sarwoto.

Oleh karena itu, dia kembali mengingatkan agar berbagai tantangan dari pemerataan digitalisasi jangan sampai menghambat pembangunan infrasktruktur digital. “Jangan lupa memperhatikan potensi daerah yang ada. Jangan cuma urut 3G, 4G, sampai 5G. Jika daerah memang berpotensi misalkan ada pertambangan atau potensi lain, langsung saja bangun infrastruktur 5G,” kata Sarwoto.

(Baca juga:Hary Tanoesoedibjo Menyoroti Rendahnya Kualitas Jaringan Internet di Daerah Terpencil)

Melihat betapa pentingnya keberadaan infrastruktur digital tersebut, Sarwoto sangat prihatin dengan sejumlah tantangan, termasuk proses hukum oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kasus dugaan korupsi Base Transceiver Station Generasi-4 (BTS-4G). “Pemeriksaan yang dilakukan (terhadap oknum) jangan sampai menghambat program pembangunan infrastruktur digital,” kata Sarwoto.

Kejagung belakangan ini cukup intensif melakukan pemeriksaan kasus BTS 4G. Pemeriksaan dilakukan terhadap berbagai pihak yang dianggap mengetahui terkait dengan kasus tersebut. Pada Selasa (14/2), Kejagung memeriksa Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate sebagai saksi kasus tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1763 seconds (0.1#10.140)