Mastel Ingatkan Tugas Pemerintah Terus Genjot Literasi Digital
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Masyarakat Telematika (Mastel) Indonesia Kristiono mengingatkan peran pemerintah sangat penting untuk semakin meningkatkan literasi masyarakat dalam membedakan hoaks dan informasi sebenarnya. Terlebih saat ini ada peningkatan tren masyarakat mengakses sosial media (sosmed) karena menghabiskan momen liburan di rumah.
Hal ini sejalan dengan fenomena penyebaran hoaks yang semakin ramai khususnya terkait Habib Rizieq Shihab dan FPI. Salah satu yang paling krusial belum lama ini adalah penyebaran screenshot atau tangkapan layar WhatsApp yang menggunakan nama Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran.
Isinya membahas operasi penangkapan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Polisi menduga, informasi tersebut sengaja diciptakan oleh pihak-pihak tertentu dengan tujuan memprovokasi.
“ Literasi digital sudah menjadi salah satu program prioritas pemerintah agar masyarakat kritis dan bijak. Khususnya dalam menggunakan sosmed agar lebih bermanfaat. Kominfo juga sudah punya tools untuk memantau penyebaran hoaks tersebut,” ujar Kristiono di Jakarta, Sabtu (2/1/2021).
Sebelumnya dia juga mengingatkan dalam momen perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di tahun ini masyarakat akan mengandalkan layanan digital untuk memenuhi kebutuhan. Baik untuk mencari hiburan game, streaming video, ataupun sekedar berkomunikasi.
“Perayaan Nataru tahun ini lebih banyak dilakukan di rumah. Masyarakat tidak akan banyak berkegiatan di luar. Sehingga kenaikan trafik data akan bersumber dari klaster residensial,” ujar dia.
Hal ini sejalan dengan fenomena penyebaran hoaks yang semakin ramai khususnya terkait Habib Rizieq Shihab dan FPI. Salah satu yang paling krusial belum lama ini adalah penyebaran screenshot atau tangkapan layar WhatsApp yang menggunakan nama Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran.
Isinya membahas operasi penangkapan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Polisi menduga, informasi tersebut sengaja diciptakan oleh pihak-pihak tertentu dengan tujuan memprovokasi.
“ Literasi digital sudah menjadi salah satu program prioritas pemerintah agar masyarakat kritis dan bijak. Khususnya dalam menggunakan sosmed agar lebih bermanfaat. Kominfo juga sudah punya tools untuk memantau penyebaran hoaks tersebut,” ujar Kristiono di Jakarta, Sabtu (2/1/2021).
Sebelumnya dia juga mengingatkan dalam momen perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di tahun ini masyarakat akan mengandalkan layanan digital untuk memenuhi kebutuhan. Baik untuk mencari hiburan game, streaming video, ataupun sekedar berkomunikasi.
“Perayaan Nataru tahun ini lebih banyak dilakukan di rumah. Masyarakat tidak akan banyak berkegiatan di luar. Sehingga kenaikan trafik data akan bersumber dari klaster residensial,” ujar dia.
(her)