SKIM Jakarta Dicabut, Pendapatan KAI Bisa Dikebut

Kamis, 16 Juli 2020 - 09:26 WIB
loading...
SKIM Jakarta Dicabut,...
Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Masyarakat kini dapat lebih mudah naik Kereta Api Jarak Jauh dengan relasi dari dan menuju DKI Jakarta. Kemudahan itu karena syarat surat izin keluar masuk (SIKM) DKI Jakarta sudah ditiadakan oleh Pemprov DKI Jakarta sejak Selasa (14/7).

Mulai keberangkatan Rabu (15/7), syarat SIKM digantikan dengan mengisi Corona Likelihood Metric (CLM) pada aplikasi JAKI yang dapat diunduh di Google Play Store dan Apple App Store. Masyarakat diminta jujur mengenai kondisinya dalam mengisi CLM.

Selain itu, masyarakat yang ingin menggunakan KA jarak jauh pada masa adaptasi kebiasaan baru tetap diminta untuk menunjukkan surat bebas Covid-19 (tes PCR/tes rapid) yang masih berlaku (14 hari sejak diterbitkan). Atau, surat keterangan bebas gejala, seperti influenza (influenza-like illness), yang dikeluarkan oleh dokter rumah sakit/puskesmas bagi daerah yang tidak memiliki fasilitas tes PCR dan/atau tes rapid serta menginstal dan mengaktifkan aplikasi Peduli Lindungi. ( Baca juga: Erick Thohir Pastikan Dana PMN Tidak untuk Bayar Utang )

"Diharapkan dengan perubahan syarat tersebut dapat meningkatkan minat masyarakat untuk naik kereta api dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," ujar VP Public Relations PT KAI Joni Martinus dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (16/7/2020).

Per tanggal 13 juli, rata-rata volume harian KA jarak jauh di bulan Juli sebanyak 6.494 pelanggan per hari. Angka itu naik 192% dibanding rata-rata volume harian di bulan Juni yang sebanyak 2.223 pelanggan per hari. Kenaikan tersebut ditunjang dengan bertambahnya perjalanan KA yang dioperasikan.

“KAI akan terus menambah jumlah perjalanan kereta api secara berkala, sebagai komitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang ingin bepergian menggunakan kereta api,” jelas joni.

Dengan kemudahan bepergian menggunakan kereta tentu akan berdampak pada bisnis KAI. Seperti diketahui, selama masa PSBB jumlah penumpang KAI turun drastis sehingga pendapatannya pun anjlok.

Sebelum terjadi pandemi Covid-19, pendapatan penumpang rata-rata harian KAI bisa mencapai Rp20 miliar hingha Rp 25 miliar. Saat pandemi Covid-19, pendapatan itu hanya sekitar Rp 800 juta.

Kondisi itulah yang kemudian membuat PT KAI mengujkan penyertaan modal negara sebesar Rp3,5 triliun. Nah dengan dicabutnya SKIM maka PT KAI mengebut pendapatannya yang kemarin sempat tertinggal.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Libur Panjang Paskah,...
Libur Panjang Paskah, KAI Jual 486 Ribu Tiket KA Jarak Jauh
Libur Panjang Paskah,...
Libur Panjang Paskah, KAI Siapkan 821 Ribu Tempat Duduk untuk KA Jarak Jauh
KAI Layani 29,17 Juta...
KAI Layani 29,17 Juta Pelanggan Selama Masa Angkutan Lebaran 2025
KAI Group Angkut 16,3...
KAI Group Angkut 16,3 Juta Penumpang Selama Angkutan Lebaran 2025
Hingga H-2 Lebaran,...
Hingga H-2 Lebaran, 1,6 Juta Penumpang Sudah Mudik dengan Kereta Api
Arus Mudik 21-27 Maret,...
Arus Mudik 21-27 Maret, KAI Sudah Layani 1,2 Juta Penumpang
2,5 Juta Tiket KA Lebaran...
2,5 Juta Tiket KA Lebaran 2025 Sudah Terjual! Ini 10 Relasi Terpadat
Dukung Kelancaran Lebaran,...
Dukung Kelancaran Lebaran, KAI Jamin Distribusi BBM Aman dan Tepat Waktu
2,2 Juta Tiket KA Lebaran...
2,2 Juta Tiket KA Lebaran 2025 Ludes Terjual, Berikut Rincian dan Sisanya
Rekomendasi
Ngaku Bos Perusahaan,...
Ngaku Bos Perusahaan, IRT di Tangsel Sewa 5 Mobil Rental lalu Digadai Ratusan Juta
Harvard dan Lebih dari...
Harvard dan Lebih dari 150 Universitas AS Gugat Pemerintahan Trump
Simfoni Alam dan Otomotif:...
Simfoni Alam dan Otomotif: Misi Mulia Jetour Selamatkan Sang Raja Kecepatan dari Kepunahan!
Berita Terkini
Mengurai Risiko Perubahan...
Mengurai Risiko Perubahan Status Mitra Platform Menjadi Karyawan
21 menit yang lalu
Mengulik Kesepakatan...
Mengulik Kesepakatan Logam Tanah Jarang AS-Ukraina, Siapa Untung dan Apa Isinya?
48 menit yang lalu
Pertamina Regional Jawa...
Pertamina Regional Jawa Catatkan Produksi Minyak 54,2 MBOPD di 2024
1 jam yang lalu
Blokir Anggaran IKN...
Blokir Anggaran IKN Rp10 Triliun Dibuka, Proyek Tol hingga Istana Wapres Lanjut Lagi
1 jam yang lalu
Pemegang Saham BBRI...
Pemegang Saham BBRI Panen Dividen Final Senilai Rp31,4 Triliun
1 jam yang lalu
10 Negara Penghasil...
10 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?
2 jam yang lalu
Infografis
5 Makanan yang Memicu...
5 Makanan yang Memicu Pikun, Bisa Mengakibatkan Kerusakan Otak
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved