Terancam Rugi, Serikat Petani Keberatan Penetapan Harga Gabah dan Beras oleh Bapanas

Rabu, 22 Februari 2023 - 15:14 WIB
loading...
Terancam Rugi, Serikat...
Serikat Petani Indonesia menyesalkan kebijakan harga batas atas pembelian gabah dan beras yang ditetapkan oleh Bapanas. Foto/Dok MPI
A A A
JAKARTA - Serikat Petani Indonesia (SPI) menyampaikan keberatan ataskebijakan harga batas atas pembelian gabah dan beras yang ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas). Pasalnya, menurut mereka hal itu akan merugikan petani.

Sebelumnya, dalam rapat pada Senin (20/2) telah disepakati harga batas bawah atau floor price pembelian gabah/beras mengacu kepada Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang diatur Permendag No.24 Tahun 2020.

Adapun rinciannya yaitu GKP (Gabah Kering Panen) di tingkat petani Rp4.200 per kg, GKP tingkat penggilingan Rp4.250 per kg, GKG (Gabah Kering Giling) tingkat penggilingan Rp5.250 per kg, dan beras medium di gudang Perum Bulog Rp8.300 per kg.

Ketua Umum SPI Henry Saragih menyatakan, disepakatinya harga batas bawah Rp4.200 dan harga batas atas Rp4.550 ini akan merugikan petani, karena cenderung abai terhadap fakta-fakta bahwa terjadi peningkatan biaya produksi dan modal yang ditanggung petani.

“Contohnya kenaikan harga pupuk, kenaikan sewa tanah, kenaikan biaya upah pekerja (bagi petani yang tidak mengusahakan sawahnya sendiri)," ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu (22/2/2023).

Henry mengungkapkan, SPI sendiri sebelumnya sudah mengusulkan revisi HPP yang terakhir direvisi pada tahun 2020 karena sudah tidak sesuai lagi dengan biaya yang ditanggung oleh petani. Adapun usulan HPP SPI adalah Rp5.600 per kg.

Menurut dia, hal itu menjadi penting dilakukan karena saat ini tengah memasuki masa panen raya, sehingga penetapan harga yang layak menjadi sangat krusial.



Adapun yang menjadi sorotan di antaranya upah tenaga kerja, sewa lahan, dan sewa peralatan. Henry menyebut, upah tenaga kerja saat ini Rp120.000-150.000 per hari.

“Terus sewa lahan, apa ada lahan yang disewakan Rp3-4 juta per hektare, terus sewa peralatan apa mau Rp400.000 per hektare, pada umumnya Rp1,5 juta. Terus biaya panen belum dihitung rata-rata Rp3 juta per hektare, bahkan di lain daerah masih ada biaya angkut,” urainya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1821 seconds (0.1#10.140)