Harga Minyak Naik Tipis, Brent dan WTI Bangkit Usai Tertekan 6 Hari Beruntun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Harga minyak naik tipis pada hari ini Kamis (23/2), bangkit dari koreksi enam hari beruntun yang dipicu meningkatnya kekhawatiran terhadap nada hawkish bank sentral Amerika Serikat, yang dapat menekan permintaan bahan bakar.
Hingga pukul 10:15 WIB minyak Brent untuk Mei 2023 di Intercontinental Exchange (ICE) naik 0,20% di level USD80,61 per barel. Sedangkan West Texas Intermediate AS untuk pengiriman April 2023 di New York Mercantile Exchange (NYMEX) melemah 0,28% di USD74,16 per barel.
Risalah pertemuan Federal Reserve AS terbaru menunjukkan mayoritas pejabat Fed setuju bahwa risiko dampak inflasi tetap menjadi faktor utama dalam menerapkan kebijakan moneter. The Fed juga menjamin kelanjutan kenaikan suku bunga sampai inflasi benar-benar sesuai target di level 2%.
Selain dari sisi makro, pasar tampak merespons kenaikan persediaan minyak mentah negeri Paman Sam sejak Desember. Ini dikhawatirkan dapat mempengaruhi permintaan.
Persediaan minyak mentah dan bahan bakar AS naik 9,9 juta barel pekan lalu, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute, dilansir Reuters, Kamis (23/2/2023).
Pada Kamis (23/2), pelaku pasar minyak menantikan data resmi persediaan minyak dari Badan Administrasi Inforamsi Energi AS (EIA) yang dijadwalkan pada pukul 11 malam nanti.
Hingga pukul 10:15 WIB minyak Brent untuk Mei 2023 di Intercontinental Exchange (ICE) naik 0,20% di level USD80,61 per barel. Sedangkan West Texas Intermediate AS untuk pengiriman April 2023 di New York Mercantile Exchange (NYMEX) melemah 0,28% di USD74,16 per barel.
Risalah pertemuan Federal Reserve AS terbaru menunjukkan mayoritas pejabat Fed setuju bahwa risiko dampak inflasi tetap menjadi faktor utama dalam menerapkan kebijakan moneter. The Fed juga menjamin kelanjutan kenaikan suku bunga sampai inflasi benar-benar sesuai target di level 2%.
Selain dari sisi makro, pasar tampak merespons kenaikan persediaan minyak mentah negeri Paman Sam sejak Desember. Ini dikhawatirkan dapat mempengaruhi permintaan.
Persediaan minyak mentah dan bahan bakar AS naik 9,9 juta barel pekan lalu, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute, dilansir Reuters, Kamis (23/2/2023).
Pada Kamis (23/2), pelaku pasar minyak menantikan data resmi persediaan minyak dari Badan Administrasi Inforamsi Energi AS (EIA) yang dijadwalkan pada pukul 11 malam nanti.
(nng)