Harga Minyak Dunia Naik, Usai China Buka Bandara Internasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Harga minyak dunia menguat pagi ini Senin (9/1/2023) terdorong pelonggaran mobilitas di China yang akhir pekan lalu telah membuka sejumlah bandara internasional mereka. Pelonggaran itu akan mendongkrak konsumsi minyak China yang merupakan negara importir minyak terbesar.
Hingga pukul 09:25 WIB minyak Brent untuk Maret 2023 di Intercontinental Exchange (ICE) naik 1,12% di level USD79,45 per barel. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate AS untuk pengiriman Maret di New York Mercantile Exchange (NYMEX) menguat 1,05% di USD74,82 per barel.
China telah membuka kembali perbatasan internasional mereka untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir pada Sabtu kemarin. Kebijakan Beijing dinilai akan mendukung prospek permintaan bahan bakar transportasi.
Shanghai, kota terbesar di China, telah menerima kedatangan pesawat internasional pertama pada Minggu (8/1/2023). Pembukaan penerbangan internasional hadir di sejumlah bandara utama China, sementara beberapa wilayah masih memberlakukan pembatasan.
Kendati optimisme menyebar di pasar minyak, para pedagang masih khawatir bahwa arus besar wisatawan dari dan ke Negeri Tirai Bambu dapat menyebabkan lonjakan infeksi baru.
"Minyak mentah sempat mengalami kerugian mingguan terbesar dalam sebulan karena kekhawatiran resesi, tetapi pembukaan kembali China dapat menahan penurunan dalam waktu dekat," kata analis CMC Markets Tina Teng dalam sebuah catatan, dilansir Reuters Senin (9/1/2023).
Katalis lain yang dapat membebani pasar minyak masih berasal dari risiko resesi global. Salah satunya timbul dari kebijakan agresif Federal Reserve Amerika Serikat.
Perusahaan energi Bakes Hughes Co pada pekan lalu memangkas jumlah rig minyak bumi dan gas alam sebanyak 7 unit. Langkah itu merupakan penurunan mingguan terbesar sejak September 2021.
Hingga pukul 09:25 WIB minyak Brent untuk Maret 2023 di Intercontinental Exchange (ICE) naik 1,12% di level USD79,45 per barel. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate AS untuk pengiriman Maret di New York Mercantile Exchange (NYMEX) menguat 1,05% di USD74,82 per barel.
China telah membuka kembali perbatasan internasional mereka untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir pada Sabtu kemarin. Kebijakan Beijing dinilai akan mendukung prospek permintaan bahan bakar transportasi.
Shanghai, kota terbesar di China, telah menerima kedatangan pesawat internasional pertama pada Minggu (8/1/2023). Pembukaan penerbangan internasional hadir di sejumlah bandara utama China, sementara beberapa wilayah masih memberlakukan pembatasan.
Kendati optimisme menyebar di pasar minyak, para pedagang masih khawatir bahwa arus besar wisatawan dari dan ke Negeri Tirai Bambu dapat menyebabkan lonjakan infeksi baru.
"Minyak mentah sempat mengalami kerugian mingguan terbesar dalam sebulan karena kekhawatiran resesi, tetapi pembukaan kembali China dapat menahan penurunan dalam waktu dekat," kata analis CMC Markets Tina Teng dalam sebuah catatan, dilansir Reuters Senin (9/1/2023).
Katalis lain yang dapat membebani pasar minyak masih berasal dari risiko resesi global. Salah satunya timbul dari kebijakan agresif Federal Reserve Amerika Serikat.
Perusahaan energi Bakes Hughes Co pada pekan lalu memangkas jumlah rig minyak bumi dan gas alam sebanyak 7 unit. Langkah itu merupakan penurunan mingguan terbesar sejak September 2021.
(uka)