Mengintip Kekayaan Vivek Ramaswamy, Keturunan India yang Ingin Jadi Presiden AS
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bursa calon Presiden Amerika Serikat tahun ini bisa semakin berwarna. Pasalnya, dua dari tiga anggota Partai Republik yang telah mengumumkan rencana untuk mengikuti pemilihan presiden AS adalah orang India-Amerika.
Yang menarik, dua dari orang India-Amerika adalah Vivek Ramaswamy. Dibanding Nimarata Nikki Haley, Ramaswamy bisa dibilang kurang dikenal. Nikki Haley memang politisi tenar yang pernah menjabat sebagai gubernur Carolina Selatan periode 2011-2017.
Meski demikian Ramaswamy juga bukan orang sembarang. Ramaswamy adalah seorang pengusaha multimiliuner dan penulis buku Woke, Inc.
Dilansir dari BBC, Kamis (2/3/2023), Ramaswamy mengumumkan pencalonannya sebagai presiden pada 21 Februari dengan tampil di acara Fox News dan sebuah video yang memaparkan pandangan politiknya. Dia ingin meluncurkan "gerakan budaya untuk menciptakan impian Amerika baru" berdasarkan "mengejar keunggulan" dan dia mengatakan "keberagaman tidak ada artinya jika tidak ada yang lebih besar yang mengikat" orang.
Pria berusia 37 tahun, yang lahir di Ohio ini, belajar di Harvard dan Yale, dan telah menghasilkan jutaan dolar sebagai pengusaha bioteknologi dan kemudian mendirikan perusahaan manajemen aset.
Mengutip Forbes, Vivek Ramaswamy terus menggemparkan bisnis biotek dengan kesepakatan dan rencana pengembangan obatnya. Dia berada di belakang penawaran umum perdana bioteknologi terbesar tahun 2016, Myovant Sciences, yang mengumpulkan USD218 juta dengan mencatatkan sahamnya di Nasdaq pada bulan Oktober.
Ramaswamy membentuk perusahaan tersebut pada bulan April 2016 dan mencapai kesepakatan dengan Takeda Pharmaceuticals untuk obat kanker prostat dan obat ketidaksuburan wanita. Tahun 2015, Ramaswamy melakukan IPO terbesar dalam sejarah biotek AS dengan mencatatkan saham Axovant, sebuah perusahaan yang mencoba mengembangkan obat Alzheimer baru.
Ramaswamy menjalankan Roivant Sciences, sebuah perusahaan induk biotek dengan strategi keuangan inovatif untuk mengembangkan obat-obatan, sering kali dengan membeli obat-obatan yang telah dilupakan atau ditinggalkan oleh industri farmasi.
Berkat kesuksesannya, pada 2016 Ramaswamy memiliki kekayaan USD600 juta dan masuk sebagai orang kaya dunia di bawah usia 40 tahun. Ghgossip.com menyebut, saat ini kekayaan Ramaswamy mencapai USD6,4 miliar atau setara Rp96 triliun.
Yang menarik, dua dari orang India-Amerika adalah Vivek Ramaswamy. Dibanding Nimarata Nikki Haley, Ramaswamy bisa dibilang kurang dikenal. Nikki Haley memang politisi tenar yang pernah menjabat sebagai gubernur Carolina Selatan periode 2011-2017.
Meski demikian Ramaswamy juga bukan orang sembarang. Ramaswamy adalah seorang pengusaha multimiliuner dan penulis buku Woke, Inc.
Dilansir dari BBC, Kamis (2/3/2023), Ramaswamy mengumumkan pencalonannya sebagai presiden pada 21 Februari dengan tampil di acara Fox News dan sebuah video yang memaparkan pandangan politiknya. Dia ingin meluncurkan "gerakan budaya untuk menciptakan impian Amerika baru" berdasarkan "mengejar keunggulan" dan dia mengatakan "keberagaman tidak ada artinya jika tidak ada yang lebih besar yang mengikat" orang.
Pria berusia 37 tahun, yang lahir di Ohio ini, belajar di Harvard dan Yale, dan telah menghasilkan jutaan dolar sebagai pengusaha bioteknologi dan kemudian mendirikan perusahaan manajemen aset.
Mengutip Forbes, Vivek Ramaswamy terus menggemparkan bisnis biotek dengan kesepakatan dan rencana pengembangan obatnya. Dia berada di belakang penawaran umum perdana bioteknologi terbesar tahun 2016, Myovant Sciences, yang mengumpulkan USD218 juta dengan mencatatkan sahamnya di Nasdaq pada bulan Oktober.
Ramaswamy membentuk perusahaan tersebut pada bulan April 2016 dan mencapai kesepakatan dengan Takeda Pharmaceuticals untuk obat kanker prostat dan obat ketidaksuburan wanita. Tahun 2015, Ramaswamy melakukan IPO terbesar dalam sejarah biotek AS dengan mencatatkan saham Axovant, sebuah perusahaan yang mencoba mengembangkan obat Alzheimer baru.
Ramaswamy menjalankan Roivant Sciences, sebuah perusahaan induk biotek dengan strategi keuangan inovatif untuk mengembangkan obat-obatan, sering kali dengan membeli obat-obatan yang telah dilupakan atau ditinggalkan oleh industri farmasi.
Berkat kesuksesannya, pada 2016 Ramaswamy memiliki kekayaan USD600 juta dan masuk sebagai orang kaya dunia di bawah usia 40 tahun. Ghgossip.com menyebut, saat ini kekayaan Ramaswamy mencapai USD6,4 miliar atau setara Rp96 triliun.
(uka)