KCI Sebut TKDN Impor Kereta Bekas dari Jepang Bisa Capai 40%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Vice President Corporate Secretary PT Kereta Commuter Line (KCI) Anne Purba mengatakan Tingkat Kompenen Dalam Negeri (TKDN) kereta impor bekas dari Jepang akan melewati proses reparasi. Diproyeksikan TKDN tersebut bisa mencapai 40%.
"Kami menyampaikan kepada semua stakeholder bahwa kandungan TKDN pada kereta impor. Sebenarnya sudah lebih 40% dan ini telah memenuhi syarat," ujar Anne dalam Market Review IDXChannel, Kamis (2/3/2023).
Lihat Foto: KAI Mulai Buka Penjualan Tiket Kereta Api Mudik Lebaran
Dia mengatakan sejumlah hal yang perlu dilakukan penyesuaian dalam rangkaian kereta tersebut, misalnya seperti Air Conditioner (AC) yang akan disesuaikan dengan iklim Indonesia interior maupun eksterior gerbong yang akan dimodifikasi. Adapun kompenan yang digunakan untuk melakukan reparasi cenderung dapat ditemukan oleh produsen lokal.
"Pengadaan kereta bukan baru ini untuk mengganti kereta yang rencananya akan dikonservasi mulai tahun 2023. Adapun Jumlah kereta yang akan dikonservasi sebanyak 10 tahun ini dan 19 tahun depan," kata dia.
Lebih lanjut Anne menjelaskan, selain melakukan impor kereta bekas dari Jepang, juga akan dilakukan pengadaan kereta baru. Bahkan sudah dilakukan kontrak pembelian sebanyak 16 trainset dengan nilai Rp4 triliun dan siap untuk dioperasikan 2025-2026.
"Sementera kereta yang bukan baru ini dibutuhkan untuk replacement konservasi, sehingga semakin lama jumlah kereta yang bukan baru ini akan semakin kecil, dan kereta baru akan semakin banyak," jelasnya.
"Kami menyampaikan kepada semua stakeholder bahwa kandungan TKDN pada kereta impor. Sebenarnya sudah lebih 40% dan ini telah memenuhi syarat," ujar Anne dalam Market Review IDXChannel, Kamis (2/3/2023).
Lihat Foto: KAI Mulai Buka Penjualan Tiket Kereta Api Mudik Lebaran
Dia mengatakan sejumlah hal yang perlu dilakukan penyesuaian dalam rangkaian kereta tersebut, misalnya seperti Air Conditioner (AC) yang akan disesuaikan dengan iklim Indonesia interior maupun eksterior gerbong yang akan dimodifikasi. Adapun kompenan yang digunakan untuk melakukan reparasi cenderung dapat ditemukan oleh produsen lokal.
"Pengadaan kereta bukan baru ini untuk mengganti kereta yang rencananya akan dikonservasi mulai tahun 2023. Adapun Jumlah kereta yang akan dikonservasi sebanyak 10 tahun ini dan 19 tahun depan," kata dia.
Lebih lanjut Anne menjelaskan, selain melakukan impor kereta bekas dari Jepang, juga akan dilakukan pengadaan kereta baru. Bahkan sudah dilakukan kontrak pembelian sebanyak 16 trainset dengan nilai Rp4 triliun dan siap untuk dioperasikan 2025-2026.
"Sementera kereta yang bukan baru ini dibutuhkan untuk replacement konservasi, sehingga semakin lama jumlah kereta yang bukan baru ini akan semakin kecil, dan kereta baru akan semakin banyak," jelasnya.
(nng)