Polbangtan Malang Dukung Panen Raya Padi di Jawa Timur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Panen raya padi terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Kamis (9/3/2023) lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melakukan panen di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah (Jateng). Panen raya ini diyakini bisa memperkuat pasokan beras di masyarakat.
Mentan Syahrul memastikan kebutuhan beras secara nasional dalam posisi aman. Kepastian ini mengacu pada pascapanen raya petani di seluruh Indonesia. Bahkan Mentan mengaku sudah melakukan validasi melalui data Badan Pusat Statistik (BPS), satelit standing crop, laporan daerah dan tinjauan langsung di lapangan.
“Semua data sama dan hasilnya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia selama beberapa bulan ke depan,” kata Syahrul dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (11/3/2023).
(Baca juga:Memasuki Musim Panen Raya, Stok Beras Dijamin Aman)
Menurut Mentan Syahrul, panen raya ini akan mencapai puncaknya pada April mendatang. “Kita berharap kurang lebih 10 juta hektare penanaman secara serentak, akan kita panen bersama dalam waktu yang sangat singkat ini. Kita juga sudah validasi datanya melalui data BPS, kemudian satelit, laporan daerah dan tinjauan langsung di lapangan,” katanya lagi.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDM) Dedi Nursyamsi mengapresiasi kinerja petani, kelompok tani (poktan), gabungan kelompok tani (gapoktan), penyuluh, penggilingan padi dan semua pelaku usaha perberasan nasional, karena telah berhasil meningkatkan produktivitas padi di berbagai wilayah.
“Pencapaian ini tidak hanya atas kerja jajaran Kementan semata, tetapi merupakan keberhasilan petani, poktan, gapoktan, penyuluh, penggilingan padi dan semua pelaku usaha perberasan nasional dari hulu hingga hilir, sehingga beras melimpah,” kata Dedi Nursyamsi.
(Baca juga:Saat Presiden Jokowi Panen Bersama Menteri Pertanian di Kebumen)
Panen raya dimulai Maret hingga April 2023 mendatang. Dipusatkan di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah; Ngawi, Jawa Timur dan 10 provinsi serta 66 kabupaten sentra padi mulai dari Aceh hingga Papua, termasuk di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Lokasi pelaksanaan panen raya padi di Kabupaten Kediri, salah satunya di Desa Bulu, Kecamatan Purwoasri, dengan luasan hamparan panen sekitar 55 hektare (ha).
Jawa Timur termasuk provinsi penghasil beras terbesar, sekitar 80% dari 1,7 juta penduduk Kediri adalah petani pada sektor tanaman pangan, perkebunan, hortikultura dan lainnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri Anang Widodo menyebutkan bahwa di Kabupaten Kediri akan dilakukan panen di luasan hamparan 14.781 ha. “Di Kecamatan Purwoasri ada 151 ha dan Desa Bulu sekitar 55 ha,” papar Anang.
(Baca juga:Prabowo Dampingi Jokowi Tinjau Panen Raya di Kebumen)
Lebih lanjut, Anang menyebutkan, perubahan iklim di Indonesia menjadi tantangan bersama sekaligus bisa menjadi peluang jika diatasi dengan cara yang tepat.
Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang yang diwakili Wakil Direktur II, Hamyana mengatakan, Kementan petani bisa lebih meningkatkan produksi pangan. “Kita harus bersama-sama dan bersinergi, antara pusat dan daerah, untuk mendorong peningkatan produksi hasil pertanian,” kata Hamyana.
Hamyana menyampaikan para petani bahu membahu untuk menciptakan pertanian yang maju, mandiri dan modern sehingga ke depan semakin meningkat produksi pertanian agar ketersediaan pangan benar-benar dapat terjamin.
Mentan Syahrul memastikan kebutuhan beras secara nasional dalam posisi aman. Kepastian ini mengacu pada pascapanen raya petani di seluruh Indonesia. Bahkan Mentan mengaku sudah melakukan validasi melalui data Badan Pusat Statistik (BPS), satelit standing crop, laporan daerah dan tinjauan langsung di lapangan.
“Semua data sama dan hasilnya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia selama beberapa bulan ke depan,” kata Syahrul dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (11/3/2023).
(Baca juga:Memasuki Musim Panen Raya, Stok Beras Dijamin Aman)
Menurut Mentan Syahrul, panen raya ini akan mencapai puncaknya pada April mendatang. “Kita berharap kurang lebih 10 juta hektare penanaman secara serentak, akan kita panen bersama dalam waktu yang sangat singkat ini. Kita juga sudah validasi datanya melalui data BPS, kemudian satelit, laporan daerah dan tinjauan langsung di lapangan,” katanya lagi.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDM) Dedi Nursyamsi mengapresiasi kinerja petani, kelompok tani (poktan), gabungan kelompok tani (gapoktan), penyuluh, penggilingan padi dan semua pelaku usaha perberasan nasional, karena telah berhasil meningkatkan produktivitas padi di berbagai wilayah.
“Pencapaian ini tidak hanya atas kerja jajaran Kementan semata, tetapi merupakan keberhasilan petani, poktan, gapoktan, penyuluh, penggilingan padi dan semua pelaku usaha perberasan nasional dari hulu hingga hilir, sehingga beras melimpah,” kata Dedi Nursyamsi.
(Baca juga:Saat Presiden Jokowi Panen Bersama Menteri Pertanian di Kebumen)
Panen raya dimulai Maret hingga April 2023 mendatang. Dipusatkan di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah; Ngawi, Jawa Timur dan 10 provinsi serta 66 kabupaten sentra padi mulai dari Aceh hingga Papua, termasuk di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Lokasi pelaksanaan panen raya padi di Kabupaten Kediri, salah satunya di Desa Bulu, Kecamatan Purwoasri, dengan luasan hamparan panen sekitar 55 hektare (ha).
Jawa Timur termasuk provinsi penghasil beras terbesar, sekitar 80% dari 1,7 juta penduduk Kediri adalah petani pada sektor tanaman pangan, perkebunan, hortikultura dan lainnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri Anang Widodo menyebutkan bahwa di Kabupaten Kediri akan dilakukan panen di luasan hamparan 14.781 ha. “Di Kecamatan Purwoasri ada 151 ha dan Desa Bulu sekitar 55 ha,” papar Anang.
(Baca juga:Prabowo Dampingi Jokowi Tinjau Panen Raya di Kebumen)
Lebih lanjut, Anang menyebutkan, perubahan iklim di Indonesia menjadi tantangan bersama sekaligus bisa menjadi peluang jika diatasi dengan cara yang tepat.
Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang yang diwakili Wakil Direktur II, Hamyana mengatakan, Kementan petani bisa lebih meningkatkan produksi pangan. “Kita harus bersama-sama dan bersinergi, antara pusat dan daerah, untuk mendorong peningkatan produksi hasil pertanian,” kata Hamyana.
Hamyana menyampaikan para petani bahu membahu untuk menciptakan pertanian yang maju, mandiri dan modern sehingga ke depan semakin meningkat produksi pertanian agar ketersediaan pangan benar-benar dapat terjamin.
(dar)