123 Juta Orang Diramal Bakal Mudik di 2023, Berikut Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Minggu, 12 Maret 2023 - 23:27 WIB
loading...
123 Juta Orang Diramal Bakal Mudik di 2023, Berikut Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Ada 45,8% warga Indonesia diproyeksi akan melakukan mudik Lebaran tahun ini di 2023, berikut beberapa alasan yang menentukan pemudik untuk pulang kampung atau tidak. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pakar Transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno mengatakan, dari hasil survei didapatkan bahwa 45,8% warga Indonesia akan melakukan mudik Lebaran tahun ini. Sementara 54,25% lainnya tidak bepergian.

Sebelumnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi pergerakan masyarakat mencapai 123,8 juta orang selama lebaran tahun ini. Proyeksi itu merupakan hasil survei potensi pergerakan masyarakat selama masa Lebaran 2023 pyang dilakukan Kemenhub melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT).



Djoko merinci dari 123,8 juta orang, dimana 106 juta orang di antaranya melakukan mudik Lebaran karena alasan pulang kampung . Sedangkan tujuan dari 17,8 juta orang lainnya untuk liburan.

"Faktor yang mempengaruhi mudik 31,02 persen alasan ekonomi atau keuangan keluarga, alasan cuti bersama (12,76 persen) dan 12,6 persen dengan alasan tidak ada Covid-19," ungkap Djoko dalam keterangan pers, Minggu (12/3/2023).



Prediksi pergerakan massa secara nasional tersebut naik 14,6% dibandingkan perkiraan pada tahun sebelumnya. Dari hasil survey 2022, potensi pergerakan mencapai 31,6% atau setara 85,5 juta orang. Sementara ada 68,4 persen yang tidak bepergian.

"Ada kenaikan yang pergi menjadi 45,8 persen (naik 14,6 persen). Dapat dipahami tahun 2022 masih ada covid-19, sehingga potensi yang bepergian masih rendah dibanding tahun 2023," ucapnya.

Adapun pergerakan pemudik sebesar 77,3 juta orang (62,5%) berasal dari Pulau Jawa. Daerah asal pemudik terbanyak berasal dari Jawa Timur 17,1% atau 21,2 juta orang.

Berikutnya Jawa Tengah 15,1% atau 18,7 juta orang, Jabodetabek 14,8% setara 18,3 juta orang, Jawa Barat 12,1% atau 14,9 juta orang, dan Sumatera Utara 3,6% atau 4,4 juta orang.

Di sisi lain, daerah tujuan terbanyak adalah Provinsi Jawa Tengah 26,45% atau 32,75 juta orang), Jawa Timur 19,87% atau 24,60 juta orang, Jawa Barat 16,73% atau 20,72 juta orang, Jabodetabek 6,52% setara 8,07 juta orang, dan Daerah Istimewa Yogyakarta 4,78% atau 5,9 juta orang.

Terkait pemilihan moda transportasi terbanyak masih menggunakan mobil pribadi yaitu 22,07% (27,32 juta orang), sepeda motor 20,30% (25,13 juta orang). Sementara yang memilih bus sebanyak 22,77 juta orang (18,39%), kereta api (KA) antar kota 14,47 juta orang (11,69%) dan mobil sewa 9,53 juta orang (7,70%).

Pilihan menggunakan angkutan umum terbanyak memilih bus sebanyak 22,77 juta orang (18,39%). Diikuti moda kereta api 14,47 persen (11,69%), angkutan penyeberangan 5,39% (6,67%), pesawat terbang 6,19% (5%) dan kapal laut 1,66 juta (1,34%).

Tol Trans Jawa masih menjadi jalur favorit untuk mudik, yakni 33,35% (9,2 juta orang). Pilihan pantai jalur utara (pantura) Jawa sebanyak 5,63% (1,5 juta) dan jalur pantai selatan (pansela) Jawa 5,04% (1,4 juta orang).

Alasan tidak memilih Jalur Lintas Selatan (Pansela) Jawa adalah lebih dekat tujuan lewat Pantura, lebih cepat lewat Pantura, Pantura lebih aman dan nyaman, Pansela rawan macet dan kondisi jalan Pansela yang berkelok-kelok. Kekurangan Jalur Lintas Selatan (Pansela) Jawa adalah jalan rusak, prasarana penunjang kurang, jalan sempit dan berkelok, kemacetan dan keamanan jalan.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1998 seconds (0.1#10.140)