Robert Kiyosaki Ramalkan Swiss Credit Suisse Akan Ikuti Jejak Kejatuhan 3 Bank AS

Rabu, 15 Maret 2023 - 10:31 WIB
loading...
Robert Kiyosaki Ramalkan...
Raksasa perbankan, Swiss Credit Suisse diramalkan bakal mengikuti jejak kejatuhan sejumlah bank Amerika Serikat (AS) di tengah krisis keuangan yang sedang berlangsung. Foto/Dok Reuters
A A A
JAKARTA - Raksasa perbankan , Swiss Credit Suisse diramalkan bakal mengikuti jejak kejatuhan sejumlah bank Amerika Serikat (AS) di tengah krisis keuangan yang sedang berlangsung. Prediksi ini disampaikan oleh ekonom Robert Kiyosaki yang pernah meramalkan runtuhnya Lehman Brothers pada tahun 2008.

"Masalahnya adalah pasar obligasi, dan prediksi saya, saya menelepon Lehman Brothers bertahun-tahun yang lalu, dan saya pikir bank berikutnya yang akan dituju adalah Credit Suisse," ungkap Robert Kiyosaki seperti dilansir RT.



Seperti diketahui investor dibuat cemas terkait potensi domino dari kejatuhan tiga bank aset di AS yakni Silicon Valley Bank (SVB), Silvergate Bank dan Signature Bank usai dinyatakan bangkrut.

Co-author buku terlaris 'Rich Dad Poor Dad' itu mengungkapkan, apa yang menjadi penyebab kejatuhan bank-bank tersebut. "Karena pasar obligasi sedang ambruk," bebernya.



Diterangkan oleh Kiyosakibahwa pasar obligasi yang lebih besar dari pasar saham, adalah "masalah terbesar" ekonomi dan akan menempatkan AS dalam masalah serius.

"Dolar AS kehilangan hegemoninya di dunia saat ini. Jadi, mereka akan semakin banyak mencetak (uang)... berusaha menjaganya agar tidak tenggelam," jelasnya.

Warning yang disampaikan Kiyosaki hanya beberapa jam sebelum Credit Suisse mengidentifikasi adanya pelemahan seiring terjadinya gagal bayar yang mencapai level tertinggi. Bank investasi tersebut juga mengakui dalam laporan tahunannya yang tertunda pada hari Selasa, bahwa mereka belum membendung arus dana yang keluar.

Menurut Credit Suisse, yang telah diterpa serangkaian skandal akhir-akhir ini, arus keluar nasabah pada kuartal keempat melonjak menjadi lebih dari 110 miliar franc Swiss (atau setara USD120 miliar), menempatkannya dalam pantauan pelanggaran beberapa penyangga likuiditas.

Pada hari Senin, harga saham bank anjlok lebih dari 14% ke rekor terendah di tengah gejolak pasar yang dipicu oleh runtuhnya pemberi pinjaman teknologi AS.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1292 seconds (0.1#10.140)