Stop Jor-joran Bakar Uang, GOTO Pangkas Beban Kuartalan Rp2,8 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Efisiensi yang dilakukan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pada pos promosi dan pemasaran di kuartal IV-2022 lalu mampu menekan pengeluaran perseroan secara signifikan hingga 34%. Pada pos pengeluaran tersebut, GOTO tercatat merealisasikan pengurangan beban kuartalan sebesar Rp2,8 triliun.
Di bagian lain, pemangkasan promosi tersebut tak mengurangi jumlah pelanggan loyal perseroan di segmen on-demand services dan e-commerce, yang justru tercatat tumbuh 19% secara tahunan (Year on Year/YoY). Berdasarkan keterangan resmi perseroan, Gross Transaction Value (GTV) yang berasal dari pelanggan berkualitas tumbuh 33% dibandingkan tahun sebelumnya, atau setara dengan nilai Rp613 triliun. Sementara, take rate tahun 2022 pada segmen bisnis on-demand services dan e-Commerce tumbuh masing-masing 234 basis poin (bps) dan 32 bps dibandingkan tahun sebelumnya.
Perkembangan tersebut direspons positif oleh analis MNC Sekuritas Andrew Sebastian Susilo. "Menurut kami, apa yang dapat menopang pertumbuhan ekosistem GOTO di masa datang bergantung pada pelanggan setianya," ungkap Andrew dalam risetnya yang dikutip, Selasa (21/2/2023).
Berdasarkan pengamatan dalam dua tahun terakhir, kata Andrew, salah satu pesaing terdekat GOTO menghabiskan lebih banyak biaya promosi, rata-rata hingga 6,4% dari ukuran platformnya (kuartal I-2021 sampai kuartal III-2022). Sedangkan GOTO, pada periode yang sama hanya menghabiskan 2,2% dari ukuran platformnya untuk promosi. Artinya, kata Andrew, baik GOTO maupun pesaingnya sama-sama berupaya mengakhiri era "bakar uang" di industri on-demand lewat rasionalisasi biaya promosi di tahun 2022.
Sepanjang tiga kuartal pada tahun 2022 saja, kata dia, promosi GOTO terhadap size platformnya telah turun sebesar -220 bps. Kendati demikian, jumlah pelanggan loyal perseroan terus tumbuh. Kelengkapan ekosistem GOTO, imbuh Andrew, akan menguntungkan perusahaan untuk meningkatkan monetisasi lebih lanjut. "Dengan memiliki portofolio yang komprehensif di seluruh ekosistem digitalnya, kami yakin GOTO jauh lebih baik dalam menjaga loyalitas pelanggan," tuturnya.
Selain efisiensi biaya promosi dan marketing, lanjut dia, GOTO juga merealisasikan optimasi biaya dari perampingan struktur organisasi sehingga diyakini bisa lebih gesit dan produktif. Pada November 2022, GOTO mengikuti pendekatan pengoptimalan biaya operasional (operational expenditure) terutama melalui perampingan jumlah karyawan.
"Dengan mempertimbangkan langkah-langkah perampingan jumlah karyawan pada November 2022 dan Maret 2023, kami perkirakan GOTO dapat menghemat Rp91 miliar per bulan atau Rp274 miliar per kuartal dan Rp1,1 triliun per tahun. Perhatikan bahwa ini tidak termasuk pesangon, yang dapat menyebabkan hasil menjadi lebih konservatif, namun tetap memiliki dampak yang cukup besar terhadap arus kas operasi perusahaan," paparnya.
Sebelumnya, Direktur Keuangan Grup GOTO Jacky Lo melalui keterangan resminya mengatakan bahwa upaya mendorong penghematan beban serta pengurangan biaya telah menciptakan perbaikan indikator profitabilitas lebih cepat dari perkiraan. GOTO, tegas dia, berada dalam jalur yang tepat untuk mencapai EBITDA disesuaikan (adjusted) yang positif pada kuartal IV-2023.
"Sepanjang 2022, kami terus mencatatkan pertumbuhan konsisten di tengah ketidakpastian makroekonomi seiring dengan pengelolaan beban secara menyeluruh, melalui pelaksanaan efisiensi struktural di seluruh bagian organisasi," kata Jacky.
Di bagian lain, pemangkasan promosi tersebut tak mengurangi jumlah pelanggan loyal perseroan di segmen on-demand services dan e-commerce, yang justru tercatat tumbuh 19% secara tahunan (Year on Year/YoY). Berdasarkan keterangan resmi perseroan, Gross Transaction Value (GTV) yang berasal dari pelanggan berkualitas tumbuh 33% dibandingkan tahun sebelumnya, atau setara dengan nilai Rp613 triliun. Sementara, take rate tahun 2022 pada segmen bisnis on-demand services dan e-Commerce tumbuh masing-masing 234 basis poin (bps) dan 32 bps dibandingkan tahun sebelumnya.
Perkembangan tersebut direspons positif oleh analis MNC Sekuritas Andrew Sebastian Susilo. "Menurut kami, apa yang dapat menopang pertumbuhan ekosistem GOTO di masa datang bergantung pada pelanggan setianya," ungkap Andrew dalam risetnya yang dikutip, Selasa (21/2/2023).
Berdasarkan pengamatan dalam dua tahun terakhir, kata Andrew, salah satu pesaing terdekat GOTO menghabiskan lebih banyak biaya promosi, rata-rata hingga 6,4% dari ukuran platformnya (kuartal I-2021 sampai kuartal III-2022). Sedangkan GOTO, pada periode yang sama hanya menghabiskan 2,2% dari ukuran platformnya untuk promosi. Artinya, kata Andrew, baik GOTO maupun pesaingnya sama-sama berupaya mengakhiri era "bakar uang" di industri on-demand lewat rasionalisasi biaya promosi di tahun 2022.
Sepanjang tiga kuartal pada tahun 2022 saja, kata dia, promosi GOTO terhadap size platformnya telah turun sebesar -220 bps. Kendati demikian, jumlah pelanggan loyal perseroan terus tumbuh. Kelengkapan ekosistem GOTO, imbuh Andrew, akan menguntungkan perusahaan untuk meningkatkan monetisasi lebih lanjut. "Dengan memiliki portofolio yang komprehensif di seluruh ekosistem digitalnya, kami yakin GOTO jauh lebih baik dalam menjaga loyalitas pelanggan," tuturnya.
Selain efisiensi biaya promosi dan marketing, lanjut dia, GOTO juga merealisasikan optimasi biaya dari perampingan struktur organisasi sehingga diyakini bisa lebih gesit dan produktif. Pada November 2022, GOTO mengikuti pendekatan pengoptimalan biaya operasional (operational expenditure) terutama melalui perampingan jumlah karyawan.
"Dengan mempertimbangkan langkah-langkah perampingan jumlah karyawan pada November 2022 dan Maret 2023, kami perkirakan GOTO dapat menghemat Rp91 miliar per bulan atau Rp274 miliar per kuartal dan Rp1,1 triliun per tahun. Perhatikan bahwa ini tidak termasuk pesangon, yang dapat menyebabkan hasil menjadi lebih konservatif, namun tetap memiliki dampak yang cukup besar terhadap arus kas operasi perusahaan," paparnya.
Sebelumnya, Direktur Keuangan Grup GOTO Jacky Lo melalui keterangan resminya mengatakan bahwa upaya mendorong penghematan beban serta pengurangan biaya telah menciptakan perbaikan indikator profitabilitas lebih cepat dari perkiraan. GOTO, tegas dia, berada dalam jalur yang tepat untuk mencapai EBITDA disesuaikan (adjusted) yang positif pada kuartal IV-2023.
"Sepanjang 2022, kami terus mencatatkan pertumbuhan konsisten di tengah ketidakpastian makroekonomi seiring dengan pengelolaan beban secara menyeluruh, melalui pelaksanaan efisiensi struktural di seluruh bagian organisasi," kata Jacky.
(fai)