Pemerintah dan Kadin Kolaborasi Perkuat Perdagangan Indo-Pasifik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkuat kerja sama perdagangan dengan memperluas jaringan bisnis di kawasan Indo-Pasifik dalam forum bisnis Indo-Pacific Chamber of Commerce and Industry (IPCC). Forum bisnis tersebut diharapkan dapat ditindaklanjuti untuk memperkuat Indo-Pasifik sebagai kawasan utama perdagangan dan investasi.
"Selain di negara sendiri, saat ini pemerintah Indonesia juga berkomitmen untuk mencapai pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan Indo-Pasifik dan ASEAN,” ujar Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto melalui pernyataannya, Selasa (21/3/2023).
Menurut dia Indo-Pasifik merupakan kawawan strategis mendorong pertumbuhan ekonomi dunia. Sementara, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan latar belakang diadakan IPCC lantaran banyak negara menghadapi kesulitan menyusun strategi kemitraan Indo-Pasifik serta berbagai inisiatif bilateral, regional, dan multilateral tanpa keterlibatan sektor swasta.
Terdapat beberapa pertanyaan utama dari sektor swasta terkait Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) meliputi bagaimana kerangka kerja IPEF, bagaimana sektor swasta dapat memperoleh manfaat nyata dari kerangka ini, dan apakah kita bisa mendapatkan akses yang lebih baik ke pasar Amerika Serikat melalui kerangka kerja ini.
Arsjad juga menyatakan IPEF saat ini memerlukan kemitraan ekonomi yang konkret dan pengembangan substansi yang lebih konsisten, sehingga memberikan manfaat yang lebih nyata bagi negara-negara di kawasan Indo-Pasifik.
Lantaran kerja IPEF yang relatif singkat, maka sektor swasta memegang peran yang sangat krusial dalam menjaga keberlanjutan dan dampak jangka panjang dari IPEF.
"Melalui forum ini, diharapkan sektor swasta dan berbagai pihak dapat berkontribusi dalam menciptakan kerja sama, stabilitas, kemakmuran, pembangunan, dan perdamaian di kawasan Indo-Pasifik, sembari memberikan manfaat nyata, merangsang aktivitas ekonomi dan investasi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," jelasnya.
Terlebih, banyak misi penting yang digerakkan oleh IPEF sejalan dengan tema Keketuaan ASEAN 2023, yaitu ASEAN Centrality: Innovating Toward Greater Inclusivity. Kadin saat ini ditunjuk menjadi ketua pada acara Keketuaan ASEAN-BAC 2023, lanjutnya, dengan fokus bersama pada digitalisasi, ketahanan rantai pasokan, dan transisi energi bersih, maka keterlibatan ASEAN di Indo-Pasifik dapat memajukan perannya dalam membentuk arsitektur ekonomi global.
Sebab itu, Arsjad menegaskan pentingnya untuk menjalin kerjasama yang konkrit antara sektor swasta, pemerintah, dan IPEF, terutama dalam memastikan dampak jangka panjang dan keberlanjutan bagi masyarakat di Kawasan Indo-Pasifik.
Sebagaimana diketahui, Forum bisnis IPCC yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, 18 Maret 2023 merupakan sideline event dari Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) yang mengumpulkan para pebisnis, pejabat pemerintah, asosiasi bisnis dan pemangku kepentingan dari berbagai negara untuk berdialog mengenai peluang dan tantangan sehingga membentuk kerangka kerja baru bagi keterlibatan ekonomi regional wilayah Indo-Pasifik terutama sektor digitalisasi, rantai pasok, dan energi bersih.
"Selain di negara sendiri, saat ini pemerintah Indonesia juga berkomitmen untuk mencapai pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan Indo-Pasifik dan ASEAN,” ujar Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto melalui pernyataannya, Selasa (21/3/2023).
Menurut dia Indo-Pasifik merupakan kawawan strategis mendorong pertumbuhan ekonomi dunia. Sementara, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan latar belakang diadakan IPCC lantaran banyak negara menghadapi kesulitan menyusun strategi kemitraan Indo-Pasifik serta berbagai inisiatif bilateral, regional, dan multilateral tanpa keterlibatan sektor swasta.
Terdapat beberapa pertanyaan utama dari sektor swasta terkait Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) meliputi bagaimana kerangka kerja IPEF, bagaimana sektor swasta dapat memperoleh manfaat nyata dari kerangka ini, dan apakah kita bisa mendapatkan akses yang lebih baik ke pasar Amerika Serikat melalui kerangka kerja ini.
Arsjad juga menyatakan IPEF saat ini memerlukan kemitraan ekonomi yang konkret dan pengembangan substansi yang lebih konsisten, sehingga memberikan manfaat yang lebih nyata bagi negara-negara di kawasan Indo-Pasifik.
Lantaran kerja IPEF yang relatif singkat, maka sektor swasta memegang peran yang sangat krusial dalam menjaga keberlanjutan dan dampak jangka panjang dari IPEF.
"Melalui forum ini, diharapkan sektor swasta dan berbagai pihak dapat berkontribusi dalam menciptakan kerja sama, stabilitas, kemakmuran, pembangunan, dan perdamaian di kawasan Indo-Pasifik, sembari memberikan manfaat nyata, merangsang aktivitas ekonomi dan investasi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," jelasnya.
Terlebih, banyak misi penting yang digerakkan oleh IPEF sejalan dengan tema Keketuaan ASEAN 2023, yaitu ASEAN Centrality: Innovating Toward Greater Inclusivity. Kadin saat ini ditunjuk menjadi ketua pada acara Keketuaan ASEAN-BAC 2023, lanjutnya, dengan fokus bersama pada digitalisasi, ketahanan rantai pasokan, dan transisi energi bersih, maka keterlibatan ASEAN di Indo-Pasifik dapat memajukan perannya dalam membentuk arsitektur ekonomi global.
Sebab itu, Arsjad menegaskan pentingnya untuk menjalin kerjasama yang konkrit antara sektor swasta, pemerintah, dan IPEF, terutama dalam memastikan dampak jangka panjang dan keberlanjutan bagi masyarakat di Kawasan Indo-Pasifik.
Sebagaimana diketahui, Forum bisnis IPCC yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, 18 Maret 2023 merupakan sideline event dari Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) yang mengumpulkan para pebisnis, pejabat pemerintah, asosiasi bisnis dan pemangku kepentingan dari berbagai negara untuk berdialog mengenai peluang dan tantangan sehingga membentuk kerangka kerja baru bagi keterlibatan ekonomi regional wilayah Indo-Pasifik terutama sektor digitalisasi, rantai pasok, dan energi bersih.
(nng)