Usai Perppu Cipta Kerja Disahkan Jadi UU, Rupiah Menguat ke Rp15.345 per Dolar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah menguat 15 poin ke Rp15.345 atas dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan sore ini, Selasa (21/3/2023). Penguatan rupiah didorong oleh pengesahan Perppu No. 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi undang-undang (UU).
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan Perppu tersebut sebelumnya berfungsi sebagai salah satu pencegah kondisi global. "Pemerintah telah mengambil langkah kongkret dengan mengeluarkan Perppu No. 2 yang merupakan bentuk mitigasi terhadap ketidakpastian perekonomian global," kata Ibrahim, Selasa (21/3/2023).
Lebih lanjut, kata dia, Perppu Cipta Kerja sarat dengan kepentingan negara dan masyarakat untuk mengoptimalisasi pelayanan publik dalam menghadapi kondisi terkini. Penerbitan perppu didasarkan pada sejumlah alasan mendesak seperti antisipasi terhadap kondisi ekonomi global.
"Pada saat pemerintah menetapkan Perppu Cipta Kerja, situasi ekonomi pada kuartal keempat 2022, berbagai lembaga keuangan internasional memproyeksikan pada tahun 2023 pertumbuhan ekonomi tidak menentu akibat konflik Rusia Ukraina yang sampai saat ini belum ada kepastian kapan akan berakhir, bahkan sudah melibatkan pihak ketiga, yaitu AS, Eropa dan Inggris termasuk ekonomi Indonesia," ujar Ibrahim.
Dia menuturkan, saat ini bentuk perppu dipilih agar negara tidak dihadapkan atas panjangnya waktu dan birokrasi yang dibutuhkan dalam merampungkan sebuah undang-undang. Keseluruhan sektor yang terdampak Perppu Cipta Kerja tersebut dibutuhkan waktu hingga 17 tahun.
"Situasi yang demikian akan berdampak langsung pada ketidakpastian global utamanya untuk mengevaluasi peluang investasi, sehingga Perppu Cipta Kerja itu menjadi langkah mitigasi dampak global," pungkas Ibrahim.
Dia memprediksi, untuk perdagangan besok, Rabu (22/3/2023) rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp15.320-Rp15.400.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan Perppu tersebut sebelumnya berfungsi sebagai salah satu pencegah kondisi global. "Pemerintah telah mengambil langkah kongkret dengan mengeluarkan Perppu No. 2 yang merupakan bentuk mitigasi terhadap ketidakpastian perekonomian global," kata Ibrahim, Selasa (21/3/2023).
Lebih lanjut, kata dia, Perppu Cipta Kerja sarat dengan kepentingan negara dan masyarakat untuk mengoptimalisasi pelayanan publik dalam menghadapi kondisi terkini. Penerbitan perppu didasarkan pada sejumlah alasan mendesak seperti antisipasi terhadap kondisi ekonomi global.
"Pada saat pemerintah menetapkan Perppu Cipta Kerja, situasi ekonomi pada kuartal keempat 2022, berbagai lembaga keuangan internasional memproyeksikan pada tahun 2023 pertumbuhan ekonomi tidak menentu akibat konflik Rusia Ukraina yang sampai saat ini belum ada kepastian kapan akan berakhir, bahkan sudah melibatkan pihak ketiga, yaitu AS, Eropa dan Inggris termasuk ekonomi Indonesia," ujar Ibrahim.
Dia menuturkan, saat ini bentuk perppu dipilih agar negara tidak dihadapkan atas panjangnya waktu dan birokrasi yang dibutuhkan dalam merampungkan sebuah undang-undang. Keseluruhan sektor yang terdampak Perppu Cipta Kerja tersebut dibutuhkan waktu hingga 17 tahun.
"Situasi yang demikian akan berdampak langsung pada ketidakpastian global utamanya untuk mengevaluasi peluang investasi, sehingga Perppu Cipta Kerja itu menjadi langkah mitigasi dampak global," pungkas Ibrahim.
Dia memprediksi, untuk perdagangan besok, Rabu (22/3/2023) rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp15.320-Rp15.400.
(uka)