Bappenas dan Jerman Kerja Sama Tingkatkan Kapasitas Startup untuk Energi Bersih
loading...
A
A
A
JAKARTA - Instellar Indonesia dan GSMA mengadakan program GSMA Mobile Innovation Hub: Energy Action for Sustainable Transformation (GSMA MIH EAST). Kerja sama ini dijalankan melalui GSMA Mobile Innovation Hub, yang dibuat dalam kemitraan dengan Deutsche Gesellschaft fĂĽr Internationale Zusammenarbeit (GIZ), yang ditugaskan oleh Kementerian Federal Jerman untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ).
Program GSMA MIH EAST menyasar sejumlah perusahaan rintisan ( startup ) Indonesia di wilayah timur Indonesia untuk mengikuti serangkaian program inkubasi (online dan offline) selama Februari 2023 hingga April 2023.
CEO Instellar Indonesia, Romy Cahyadi menjelaskan untuk mengatasi tantangan iklim global bisa dilakukan dengan mendukung program konkret yang memanfaatkan inovasi digital guna mengatasi dampak iklim.
"Program GSMA MIH EAST adalah salah satu contoh yang baik peningkatan kapasitas bagi startup yang bergerak di bidang energi bersih menjadi sangat penting,” kata Romy, dalam keterangannya, Selasa (21/3/2023).
Sementara itu, Koordinator Ekosistem dan Pemanfaatan TIK Bappenas Andianto Haryoko menambahkan, program MIH EAST diadakan sebagai bagian dari kerja sama hibah Bappenas dan GIZ terkait transformasi digital yang merupakan salah satu program prioritas nasional.
“Aktivitas yang berlangsung di program MIH EAST akan menjadi input bagi penyusunan kebijakan dan strategi perencanaan pembangunan nasional terkait transformasi digital dalam RPJPN 2025-2045 dan RPJMN 2025-2029 mendatang,” jelas Andianto.
GSMA MIH EAST telah memilih 10 startup untuk mengikuti kegiatan inkubasi di Bali pada 12- 16 Maret 2023, mereka adalah Azura Indonesia, Biojel, Catalyzon, Cells, Crustea, Gawirea, e-kanaXin, Kuantek, Water Coin dan Rubboto. Para pendiri startup diberikan pendampingan dan program peningkatan kapasitas seperti go-to-market strategy, sustainability roadmap, dan pitch deck dengan value proposition yang kuat untuk masyarakat luas.
Melalui kegiatan inkubasi offline ini juga telah diumumkan 3 startup terbaik di program MIH EAST yakni Azura Indonesia, Crustea, dan Rubboto. Mereka dipilih atas berbagai penilaian sepanjang program, mulai dari gamifikasi program, keaktifan startup saat mengikuti strategic workshop dan aktivitas inkubasi lain.
Ketiganya berhasil mendapatkan hadiah berupa website gratis dari MakeWebEasy, waiver gratis senilai USD10.000 dari Xendit, serta tiket Hot Seat Pitch dengan para investor seperti Andri Lau, dari Investment Associate Insignia Ventures, Dinda Hervi Founder Impactura, Eric Natanael, Member of Supervisory Board Indonesia Impact Alliance, dan Lavinia Iosub, Managing Partner Livit International & Co-founder Livit Hub Bali.
Program GSMA MIH EAST menyasar sejumlah perusahaan rintisan ( startup ) Indonesia di wilayah timur Indonesia untuk mengikuti serangkaian program inkubasi (online dan offline) selama Februari 2023 hingga April 2023.
CEO Instellar Indonesia, Romy Cahyadi menjelaskan untuk mengatasi tantangan iklim global bisa dilakukan dengan mendukung program konkret yang memanfaatkan inovasi digital guna mengatasi dampak iklim.
"Program GSMA MIH EAST adalah salah satu contoh yang baik peningkatan kapasitas bagi startup yang bergerak di bidang energi bersih menjadi sangat penting,” kata Romy, dalam keterangannya, Selasa (21/3/2023).
Sementara itu, Koordinator Ekosistem dan Pemanfaatan TIK Bappenas Andianto Haryoko menambahkan, program MIH EAST diadakan sebagai bagian dari kerja sama hibah Bappenas dan GIZ terkait transformasi digital yang merupakan salah satu program prioritas nasional.
“Aktivitas yang berlangsung di program MIH EAST akan menjadi input bagi penyusunan kebijakan dan strategi perencanaan pembangunan nasional terkait transformasi digital dalam RPJPN 2025-2045 dan RPJMN 2025-2029 mendatang,” jelas Andianto.
GSMA MIH EAST telah memilih 10 startup untuk mengikuti kegiatan inkubasi di Bali pada 12- 16 Maret 2023, mereka adalah Azura Indonesia, Biojel, Catalyzon, Cells, Crustea, Gawirea, e-kanaXin, Kuantek, Water Coin dan Rubboto. Para pendiri startup diberikan pendampingan dan program peningkatan kapasitas seperti go-to-market strategy, sustainability roadmap, dan pitch deck dengan value proposition yang kuat untuk masyarakat luas.
Melalui kegiatan inkubasi offline ini juga telah diumumkan 3 startup terbaik di program MIH EAST yakni Azura Indonesia, Crustea, dan Rubboto. Mereka dipilih atas berbagai penilaian sepanjang program, mulai dari gamifikasi program, keaktifan startup saat mengikuti strategic workshop dan aktivitas inkubasi lain.
Ketiganya berhasil mendapatkan hadiah berupa website gratis dari MakeWebEasy, waiver gratis senilai USD10.000 dari Xendit, serta tiket Hot Seat Pitch dengan para investor seperti Andri Lau, dari Investment Associate Insignia Ventures, Dinda Hervi Founder Impactura, Eric Natanael, Member of Supervisory Board Indonesia Impact Alliance, dan Lavinia Iosub, Managing Partner Livit International & Co-founder Livit Hub Bali.
(uka)