Harga Telur Naik Jadi Rp31 Ribu/Kg, Permintaan Eceran Masih Stabil
loading...
Harga telur ayam negeri di Jakarta Barat merayap naik pada pekan pertama bulan Ramadan. Kendati meningkat, permintaan eceran masih cukup stabil. Foto/Dok
A
A
A
JAKARTA - Harga telur ayam negeri di Jakarta Barat merayap naikpada pekan pertama bulan Ramadan. Kendati meningkat, permintaan eceran atas telur masih cukup stabil.
Satu kilogram telur ayam negeri dijual seharga Rp31 ribu dari sebelum puasa Rp28-Rp29 ribu. "Biasanya kan Rp27-Rp28 ribu, pas menjelang puasa naik," kata Yayah Rokaya, pedagang di Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat, Sabtu (25/3/2023).
Selain telur ayam negeri, aneka jenis telur lainnya juga meningkat tipis. Beberapa dijual per butir untuk kebutuhan eceran.
Berdasarkan pengamatan MNC Portal Indonesia di lokasi, harga telur ayam kampung dijual Rp3.000 per butir, telur bebek Rp3.500 per butir, telur asin Rp4 ribu per butir, dan telur puyuh 1 box Rp18 ribu.
"Masih banyak yang cari eceran biasanya," kata Koh Atin, pedagang lainnya.
Yulia, seorang pembeli eceran mengakui peningkatan harga telur ayam negeri selalu terjadi saat bulan puasa. Ia menyebut masih memilih pasar tradisional daripada online.
"Ya mau bagaimana lagi, namanya butuh, lebih dekat. Gapapa cuma naik Rp3 ribu kan," terangnya.
Satu kilogram telur ayam negeri dijual seharga Rp31 ribu dari sebelum puasa Rp28-Rp29 ribu. "Biasanya kan Rp27-Rp28 ribu, pas menjelang puasa naik," kata Yayah Rokaya, pedagang di Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat, Sabtu (25/3/2023).
Selain telur ayam negeri, aneka jenis telur lainnya juga meningkat tipis. Beberapa dijual per butir untuk kebutuhan eceran.
Berdasarkan pengamatan MNC Portal Indonesia di lokasi, harga telur ayam kampung dijual Rp3.000 per butir, telur bebek Rp3.500 per butir, telur asin Rp4 ribu per butir, dan telur puyuh 1 box Rp18 ribu.
"Masih banyak yang cari eceran biasanya," kata Koh Atin, pedagang lainnya.
Yulia, seorang pembeli eceran mengakui peningkatan harga telur ayam negeri selalu terjadi saat bulan puasa. Ia menyebut masih memilih pasar tradisional daripada online.
"Ya mau bagaimana lagi, namanya butuh, lebih dekat. Gapapa cuma naik Rp3 ribu kan," terangnya.
(akr)
Explore More