Ini Strategi Pemilik Coffee Shop untuk Bertahan di Tengah Sengitnya Persaingan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menjamurnya bisnis warung kopi dancoffee shop tentu memberikan tantangan bagi para pebisnis yang bergerak di bidang tersebut. Berbagai upaya harus dilakukan untuk menjadikan bisnisnya tetap relevan di tengah ketatnya persaingan.
Pemilik Upala Coffee & Eatery, Fajar Gilang Garnida menegaskan, pebisnis harus terus melakukan berbagai inovasi dan evaluasi agar bisnisnya bisa bertahan. Salah satu inovasi yang bisa dilakukan adalah mengembangkan menu baru atau mengevaluasi menu yang sudah ada.
"Pebisnis bisa melihat apakah menu yang sudah ada sesuai dengan selera dan lidah para pembeli. Pebisnis juga bisa terus mengembangkan menu yang sedang tren di masyarakat, namun disesuaikan dengan perilaku dan minat dari konsumen di masing-masing daerah," ujarnya dalam Outside Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia Partai Perindo, Selasa (28/3/2023).
Gilang menyontohkan, pihaknya menyediakan ragam menu yang sesuai dengan tren di masyarakat, seperti aneka minuman kopi, rice bowl hingga waffle. Variasi menu ini tentu dilakukan untuk mengikuti perkembangan.
Dia menekankan, pebisnis harus bisa beradaptasi dan tidak takut untuk melakukan berbagai perubahan. “Memang harus disesuaikan ya, tentu untuk menarik pembeli,” tukasnya.
Selain itu, sambung Gilang, pemanfaatan media sosial (medsos) juga dinilai penting untuk memasarkan bisnisnya. Hal ini berlaku bagi coffee shop yang menawarkan atau menjual tempat yang nyaman dan instagramable.
Menurut Gilang, unggahan di medsos harus dapat menunjukan suasana yang ditawarkan, sehingga masyarakat bisa tertarik untuk datang.
“Social media masih menjadi andalan. Makanya pebisnis harus benar-benar mengerti untuk bisa menampilkan coffee shop dengan cara menarik,” tandasnya.
Pemilik Upala Coffee & Eatery, Fajar Gilang Garnida menegaskan, pebisnis harus terus melakukan berbagai inovasi dan evaluasi agar bisnisnya bisa bertahan. Salah satu inovasi yang bisa dilakukan adalah mengembangkan menu baru atau mengevaluasi menu yang sudah ada.
"Pebisnis bisa melihat apakah menu yang sudah ada sesuai dengan selera dan lidah para pembeli. Pebisnis juga bisa terus mengembangkan menu yang sedang tren di masyarakat, namun disesuaikan dengan perilaku dan minat dari konsumen di masing-masing daerah," ujarnya dalam Outside Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia Partai Perindo, Selasa (28/3/2023).
Gilang menyontohkan, pihaknya menyediakan ragam menu yang sesuai dengan tren di masyarakat, seperti aneka minuman kopi, rice bowl hingga waffle. Variasi menu ini tentu dilakukan untuk mengikuti perkembangan.
Dia menekankan, pebisnis harus bisa beradaptasi dan tidak takut untuk melakukan berbagai perubahan. “Memang harus disesuaikan ya, tentu untuk menarik pembeli,” tukasnya.
Selain itu, sambung Gilang, pemanfaatan media sosial (medsos) juga dinilai penting untuk memasarkan bisnisnya. Hal ini berlaku bagi coffee shop yang menawarkan atau menjual tempat yang nyaman dan instagramable.
Menurut Gilang, unggahan di medsos harus dapat menunjukan suasana yang ditawarkan, sehingga masyarakat bisa tertarik untuk datang.
“Social media masih menjadi andalan. Makanya pebisnis harus benar-benar mengerti untuk bisa menampilkan coffee shop dengan cara menarik,” tandasnya.
(ind)