Ekonomi Indonesia Tembus 7% di 2030, Legislator: Rasional dan Realistis
loading...
A
A
A
“Sangat rasional dan realistis rancangan strategis yang dilakukan oleh Pak Airlangga, tahun 2030 nanti ekonomi Indonesia akan naik tiga kali lipat, kita akan menjadi negara maju dengan kemampuan pengaruh terhadap perekonomian dunia yang semakin solid. Langkahnya bagaimana agar target dan proyeksi tersebut dapat tercapai, disitulah pentingnya rencana strategis yang sedang disusun oleh pemerintah di bawah komando Airlangga Hartarto’," jelas Andi Dara.
Andi Dara juga menegaskan bahwa capaian ekonomi Indonesia saat ini, tidak dapat dilepaskan dari peran penting Bank Indonesia (BI) dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Dikatakan selama ini BI bekerja konsisten dengan fungsi dan perannya menjaga sistem keuangan Indonesia.
“Sistem keuangan Indonesia stabil dan kondusif, meskipun di luar negeri sedang banyak prahara dan krisis, tapi BI mampu dengan optimal menjaga stabilitas, ini patut diapresiasi dan dijelaskan juga kepada publik," lanjut Andi Dara.
Andi Achmad Dara lebih lanjut menjelaskan, bahwa langkah strategis pemerintah tersebut, hanya akan bisa terwujud jika didukung oleh seluruh stakeholders perekonomian nasional, termasuk BI, program dan target-targetnya harus dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan.
”Kalau semua pihak mendukung dan konsisten menjalankan rancangan strategis itu,kondisi politik juga stabil dan kondusif, maka 2030 kita akan menjadi negara ekonomi maju yang semakin diperhitungkan di mata dunia”, tegas Andi Dara.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pemerintah tengah menyusun rencana strategis demi terlepas dari jebakan negara berpenghasilan menengah alias middle income trap. Ditargetkan, RI dapat mencapai posisi sebagai negara maju pada kisaran tahun 2030-2032.
Hal tesebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketum Partai Golkar usai rapat kabinet (28/3/2023). Airlangga mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar strategi demi terlepas dari middle income trap agar dirancang lebih rinci dan dibuatkan grand strateginya.
"Salah satunya tentu kita punya target untuk lepas dari middle income trap. Lepas dari middle income trap diperkirakan di tahun 2030-an, 2032," katanya, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (28/3/2023). Pada tahun tersebut, pemerintah memperkirakan Gross Domestic Product (GDP) akan menyentuh USD12.000 atau setara Rp181,2 juta (kurs Rp 15.100) dengan total penduduk diproyeksikan mencapai 300 juta penduduk.
Airlangga menyampaikan, Jokowi mengarahkan sejumlah langkah demi mencapai stabilitas ekonomi yang berkelanjutan. Salah satunya ialah dengan menjaga harga energi murah dalam rangka menjaga inflasi.
"Salah satu yang dibahas, kita harus memiliki energi yang murah. Ini dibuktikan pada saat COVID-19 faktor inflasi sangat dipengaruhi energi. Mengakibatkan inflasi yang tidak terkendali di berbagai negara," ujarnya.
Andi Dara juga menegaskan bahwa capaian ekonomi Indonesia saat ini, tidak dapat dilepaskan dari peran penting Bank Indonesia (BI) dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Dikatakan selama ini BI bekerja konsisten dengan fungsi dan perannya menjaga sistem keuangan Indonesia.
“Sistem keuangan Indonesia stabil dan kondusif, meskipun di luar negeri sedang banyak prahara dan krisis, tapi BI mampu dengan optimal menjaga stabilitas, ini patut diapresiasi dan dijelaskan juga kepada publik," lanjut Andi Dara.
Andi Achmad Dara lebih lanjut menjelaskan, bahwa langkah strategis pemerintah tersebut, hanya akan bisa terwujud jika didukung oleh seluruh stakeholders perekonomian nasional, termasuk BI, program dan target-targetnya harus dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan.
”Kalau semua pihak mendukung dan konsisten menjalankan rancangan strategis itu,kondisi politik juga stabil dan kondusif, maka 2030 kita akan menjadi negara ekonomi maju yang semakin diperhitungkan di mata dunia”, tegas Andi Dara.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pemerintah tengah menyusun rencana strategis demi terlepas dari jebakan negara berpenghasilan menengah alias middle income trap. Ditargetkan, RI dapat mencapai posisi sebagai negara maju pada kisaran tahun 2030-2032.
Hal tesebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketum Partai Golkar usai rapat kabinet (28/3/2023). Airlangga mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar strategi demi terlepas dari middle income trap agar dirancang lebih rinci dan dibuatkan grand strateginya.
"Salah satunya tentu kita punya target untuk lepas dari middle income trap. Lepas dari middle income trap diperkirakan di tahun 2030-an, 2032," katanya, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (28/3/2023). Pada tahun tersebut, pemerintah memperkirakan Gross Domestic Product (GDP) akan menyentuh USD12.000 atau setara Rp181,2 juta (kurs Rp 15.100) dengan total penduduk diproyeksikan mencapai 300 juta penduduk.
Airlangga menyampaikan, Jokowi mengarahkan sejumlah langkah demi mencapai stabilitas ekonomi yang berkelanjutan. Salah satunya ialah dengan menjaga harga energi murah dalam rangka menjaga inflasi.
"Salah satu yang dibahas, kita harus memiliki energi yang murah. Ini dibuktikan pada saat COVID-19 faktor inflasi sangat dipengaruhi energi. Mengakibatkan inflasi yang tidak terkendali di berbagai negara," ujarnya.