Ekonomi Indonesia Tembus 7% di 2030, Legislator: Rasional dan Realistis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah meyakini Indonesia bisa keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah ( middle income trap ). Target mengejar Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia bisa menjadi 6-7% antara 2018-2030, menurut Anggota Komisi XI DPR RI, Andi Achmad Dara sebagai sesuatu yang rasional dan realistis.
Hal itu jika melihat perekonomian Indonesia yang tumbuh positif hingga 5,3% dengan tingkat inflasi terkendali, hal menurutnya adalah capaian gemilang bangsa Indonesia. Andi juga menyebutkan, ekonomi Indonesia jauh lebih baik dan beruntung dibanding dengan banyak negara lain.
“Fundamental ekonomi kita relatif bagus dan kuat, apalagi jika dibandingkan dengan negara lain, tidak seperti dikhawatirkan sebelumnya, stabilitas sistem keuangan juga terjaga, maka capaian ini harus dijaga dan ditingkatkan terus untuk kemajuan ekonomi nasional," kata Andi Dara dalam Program Edukasi Publik Bank Indonesia bertema “Peran BI dalam Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan” di Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Rabu (29/3/2023).
Diskusi publik menghadirkan narasumber selain anggota komisi XI DPR Andi Achmad Dara, juga hadir Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Banten, Gunawan dan Ketua BPD HIPMI Banten, Ananda T Salichan.
Diterangkan olehnya bahwa Ia mendukung langkah strategis pemerintah untuk keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengan (middle income trap). Dalam rancangan strategis yang dimotori oleh Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, Indonesia ditargetkan dapat mencapai posisi sebagai negara maju dengan kenaikan ekonomi tiga kali lipat pada kisaran 2030.
Andi Achmad Dara menjelaskan langkah strategis yang dilakukan oleh Menko Perekonomian sangat penting dan dibutuhkan kita sebagai panduan dan peta jalan menuju ekonomi yang maju dan sejahtera. Paska Pandemi covid-19 dan perang Rusia-Ukraina, kondisi perekonomian dunia, termasuk Indonesia, penuh dengan ketidakpastian dan tantangan yang luar biasa besar.
Maka, kebijakan yang dilakukan oleh Menko Perekonomian tersebut dapat menuntun ekonomi kita bisa keluar dari tekanan, sekaligus dapat memandu proses percepatan kemajuan ekonomi Indonesia.
Andi Dara meyakini, jika kita dapat menjaga dan memanfaatkan momentum baik ini, maka bukan hal berlebihan dan menjadi sangat rasional apa yang direncanakan oleh Airlangga Hartarto, Indonesia dapat segera keluar dari jebakan ekonomi berpenghasilan menengah dan pada tahun 2032, Indonesia menjadi negara maju dengan pengaruh ekonomi yang luar biasa.
“Sangat rasional dan realistis rancangan strategis yang dilakukan oleh Pak Airlangga, tahun 2030 nanti ekonomi Indonesia akan naik tiga kali lipat, kita akan menjadi negara maju dengan kemampuan pengaruh terhadap perekonomian dunia yang semakin solid. Langkahnya bagaimana agar target dan proyeksi tersebut dapat tercapai, disitulah pentingnya rencana strategis yang sedang disusun oleh pemerintah di bawah komando Airlangga Hartarto’," jelas Andi Dara.
Andi Dara juga menegaskan bahwa capaian ekonomi Indonesia saat ini, tidak dapat dilepaskan dari peran penting Bank Indonesia (BI) dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Dikatakan selama ini BI bekerja konsisten dengan fungsi dan perannya menjaga sistem keuangan Indonesia.
“Sistem keuangan Indonesia stabil dan kondusif, meskipun di luar negeri sedang banyak prahara dan krisis, tapi BI mampu dengan optimal menjaga stabilitas, ini patut diapresiasi dan dijelaskan juga kepada publik," lanjut Andi Dara.
Andi Achmad Dara lebih lanjut menjelaskan, bahwa langkah strategis pemerintah tersebut, hanya akan bisa terwujud jika didukung oleh seluruh stakeholders perekonomian nasional, termasuk BI, program dan target-targetnya harus dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan.
”Kalau semua pihak mendukung dan konsisten menjalankan rancangan strategis itu,kondisi politik juga stabil dan kondusif, maka 2030 kita akan menjadi negara ekonomi maju yang semakin diperhitungkan di mata dunia”, tegas Andi Dara.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pemerintah tengah menyusun rencana strategis demi terlepas dari jebakan negara berpenghasilan menengah alias middle income trap. Ditargetkan, RI dapat mencapai posisi sebagai negara maju pada kisaran tahun 2030-2032.
Hal tesebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketum Partai Golkar usai rapat kabinet (28/3/2023). Airlangga mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar strategi demi terlepas dari middle income trap agar dirancang lebih rinci dan dibuatkan grand strateginya.
"Salah satunya tentu kita punya target untuk lepas dari middle income trap. Lepas dari middle income trap diperkirakan di tahun 2030-an, 2032," katanya, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (28/3/2023). Pada tahun tersebut, pemerintah memperkirakan Gross Domestic Product (GDP) akan menyentuh USD12.000 atau setara Rp181,2 juta (kurs Rp 15.100) dengan total penduduk diproyeksikan mencapai 300 juta penduduk.
Airlangga menyampaikan, Jokowi mengarahkan sejumlah langkah demi mencapai stabilitas ekonomi yang berkelanjutan. Salah satunya ialah dengan menjaga harga energi murah dalam rangka menjaga inflasi.
"Salah satu yang dibahas, kita harus memiliki energi yang murah. Ini dibuktikan pada saat COVID-19 faktor inflasi sangat dipengaruhi energi. Mengakibatkan inflasi yang tidak terkendali di berbagai negara," ujarnya.
Tidak hanya itu, Jokowi juga memberikan arahan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) lewat pendidikan. Jokowi juga mengarahkan agar sektor manufaktur terus didorong kontribusinya.
"Lalu grand strategi seperti hilirisasi sektor manufaktur. Manufaktur kan sekarang kontribusi 18%. Ke depan, ditargetkan manufaktur di 2045 bisa meningkat menjadi 20%. Bapak minta sektornya lebih rinci lagi. Ini yang akan disiapkan Bappenas," terang Airlangga.
Hal itu jika melihat perekonomian Indonesia yang tumbuh positif hingga 5,3% dengan tingkat inflasi terkendali, hal menurutnya adalah capaian gemilang bangsa Indonesia. Andi juga menyebutkan, ekonomi Indonesia jauh lebih baik dan beruntung dibanding dengan banyak negara lain.
“Fundamental ekonomi kita relatif bagus dan kuat, apalagi jika dibandingkan dengan negara lain, tidak seperti dikhawatirkan sebelumnya, stabilitas sistem keuangan juga terjaga, maka capaian ini harus dijaga dan ditingkatkan terus untuk kemajuan ekonomi nasional," kata Andi Dara dalam Program Edukasi Publik Bank Indonesia bertema “Peran BI dalam Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan” di Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Rabu (29/3/2023).
Diskusi publik menghadirkan narasumber selain anggota komisi XI DPR Andi Achmad Dara, juga hadir Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Banten, Gunawan dan Ketua BPD HIPMI Banten, Ananda T Salichan.
Diterangkan olehnya bahwa Ia mendukung langkah strategis pemerintah untuk keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengan (middle income trap). Dalam rancangan strategis yang dimotori oleh Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, Indonesia ditargetkan dapat mencapai posisi sebagai negara maju dengan kenaikan ekonomi tiga kali lipat pada kisaran 2030.
Andi Achmad Dara menjelaskan langkah strategis yang dilakukan oleh Menko Perekonomian sangat penting dan dibutuhkan kita sebagai panduan dan peta jalan menuju ekonomi yang maju dan sejahtera. Paska Pandemi covid-19 dan perang Rusia-Ukraina, kondisi perekonomian dunia, termasuk Indonesia, penuh dengan ketidakpastian dan tantangan yang luar biasa besar.
Maka, kebijakan yang dilakukan oleh Menko Perekonomian tersebut dapat menuntun ekonomi kita bisa keluar dari tekanan, sekaligus dapat memandu proses percepatan kemajuan ekonomi Indonesia.
Andi Dara meyakini, jika kita dapat menjaga dan memanfaatkan momentum baik ini, maka bukan hal berlebihan dan menjadi sangat rasional apa yang direncanakan oleh Airlangga Hartarto, Indonesia dapat segera keluar dari jebakan ekonomi berpenghasilan menengah dan pada tahun 2032, Indonesia menjadi negara maju dengan pengaruh ekonomi yang luar biasa.
“Sangat rasional dan realistis rancangan strategis yang dilakukan oleh Pak Airlangga, tahun 2030 nanti ekonomi Indonesia akan naik tiga kali lipat, kita akan menjadi negara maju dengan kemampuan pengaruh terhadap perekonomian dunia yang semakin solid. Langkahnya bagaimana agar target dan proyeksi tersebut dapat tercapai, disitulah pentingnya rencana strategis yang sedang disusun oleh pemerintah di bawah komando Airlangga Hartarto’," jelas Andi Dara.
Andi Dara juga menegaskan bahwa capaian ekonomi Indonesia saat ini, tidak dapat dilepaskan dari peran penting Bank Indonesia (BI) dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Dikatakan selama ini BI bekerja konsisten dengan fungsi dan perannya menjaga sistem keuangan Indonesia.
“Sistem keuangan Indonesia stabil dan kondusif, meskipun di luar negeri sedang banyak prahara dan krisis, tapi BI mampu dengan optimal menjaga stabilitas, ini patut diapresiasi dan dijelaskan juga kepada publik," lanjut Andi Dara.
Andi Achmad Dara lebih lanjut menjelaskan, bahwa langkah strategis pemerintah tersebut, hanya akan bisa terwujud jika didukung oleh seluruh stakeholders perekonomian nasional, termasuk BI, program dan target-targetnya harus dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan.
”Kalau semua pihak mendukung dan konsisten menjalankan rancangan strategis itu,kondisi politik juga stabil dan kondusif, maka 2030 kita akan menjadi negara ekonomi maju yang semakin diperhitungkan di mata dunia”, tegas Andi Dara.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pemerintah tengah menyusun rencana strategis demi terlepas dari jebakan negara berpenghasilan menengah alias middle income trap. Ditargetkan, RI dapat mencapai posisi sebagai negara maju pada kisaran tahun 2030-2032.
Hal tesebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketum Partai Golkar usai rapat kabinet (28/3/2023). Airlangga mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar strategi demi terlepas dari middle income trap agar dirancang lebih rinci dan dibuatkan grand strateginya.
"Salah satunya tentu kita punya target untuk lepas dari middle income trap. Lepas dari middle income trap diperkirakan di tahun 2030-an, 2032," katanya, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (28/3/2023). Pada tahun tersebut, pemerintah memperkirakan Gross Domestic Product (GDP) akan menyentuh USD12.000 atau setara Rp181,2 juta (kurs Rp 15.100) dengan total penduduk diproyeksikan mencapai 300 juta penduduk.
Airlangga menyampaikan, Jokowi mengarahkan sejumlah langkah demi mencapai stabilitas ekonomi yang berkelanjutan. Salah satunya ialah dengan menjaga harga energi murah dalam rangka menjaga inflasi.
"Salah satu yang dibahas, kita harus memiliki energi yang murah. Ini dibuktikan pada saat COVID-19 faktor inflasi sangat dipengaruhi energi. Mengakibatkan inflasi yang tidak terkendali di berbagai negara," ujarnya.
Tidak hanya itu, Jokowi juga memberikan arahan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) lewat pendidikan. Jokowi juga mengarahkan agar sektor manufaktur terus didorong kontribusinya.
"Lalu grand strategi seperti hilirisasi sektor manufaktur. Manufaktur kan sekarang kontribusi 18%. Ke depan, ditargetkan manufaktur di 2045 bisa meningkat menjadi 20%. Bapak minta sektornya lebih rinci lagi. Ini yang akan disiapkan Bappenas," terang Airlangga.
(akr)